Nyaman

19.6K 945 11
                                    

'Jika aku tau apa itu cinta, pasti itu karenamu'-Arga.

Agatha perlahan membuka matanya lalu membenarkan posisi tidurnya menjadi duduk.

"udah bangun?"terdengar suara berat laki laki yang membuat agatha langsung melirik ke arah suara itu.

Agatha terkejut saat melihat arga yang entah sejak kapan duduk di sampingnya.

"Lo udah lama disini?"tanya agatha dengan suara khas orang bangun tidur.

"Lumayan"jawab arga enteng.

"Emm berarti lo liat gue tidur ya?aduhh gue ileran ga ya"ucap agatha panik sambil mengusap sudut bibirnya.

"Iya lo ileran,mana tidurnya mangap lagi, terus matanya melet"ucap arga sambil terkekeh.

"Aduh mampus gue!"ucap agatha sambil menepuk jidatnya.

Arga yang melihat tingkah agatha yang terlihat lucu dimatanya itu membuatnya gemas.

"gue cuma bercanda"arga mencubit pipi agatha gemas.

Agatha hanya mengerucutkan bibirnya.

"Ayo pulang"ajak arga lalu berdiri dari duduknya.

"Emang udah bel?"tanya agatha sambil menaikan satu alisnya.

"Udah dari tadi"ucap arga lalu berjalan keluar meninggalkan agatha.

Agatha berdiri lalu menyusul arga keluar.

"Gue di jemput abang gue"ucap agatha.

"Abang lo ga bisa jemput ada rapat osis"arga  memakai helm full face nya lalu menyalakan mesin motornya.

"Kok lo bisa tau?"agatha mengkerutkan keningnya bingung.

"Dari hp lo ga sengaja liat. Cepet naik!"ucap arga.

Agatha menurut lalu menaiki motor besar arga.

Motor arga melaju membelah jalanan kota bandung yang ramai.

••••

Sesampainya dirumah agatha,agatha turun dari motor besar arga.

"Mau mampir?"tawar agatha.

"Gausah, gue balik"sahut arga.

"Yaudah thanks ya, hati hati"

Arga mengangguk lalu melajukan motornya.

Motor besar arga memasuki rumah bernuansa amerika klasik, arga membuka helm full face nya, lalu berjalan masuk kedalam rumah.

"Bang baru pulang?"tanya fani yang sedang memasak di dapur.

"Iyaa bun"sahut arga.

"Yaudah ganti baju, terus makan ditunggu ayah kamu di meja makan"ucap fani.

Arga sudah mengganti baju seragamnya dengan kaos hitam polos, dan celana selutut. Lalu berjalan keluar kamar menuju meja makan.

"Gimana bang sekolahnya?"tanya ardi sang ayah.

"baik."jawab arga singkat.

Kedua orang tuanya sudah biasa dengan sifat dingin arga semenjak kejadian dimasalalu.

Mereka hanya bisa berharap ada orang yang mampu mencairkan kebekuan hati anak sulungnya itu.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang