Who is clarissa?

7.6K 388 44
                                    

'Utuh tapi rapuh.'






Kevin dan kai berjalan tergesa-gesa di lorong sekolah yang sepi. Mereka berdua mencari keberadaan arga. Sampai akhirnya kevin melihat arga yang sedang diobati oleh clarissa. Kevin langsung menghampirinya dan menarik tangan arga.

"Apa? Lo mau marahin gue juga?"ucap arga dingin.

Kevin memandang arga datar. Pundaknya dicekal oleh kai. "Jangan emosi bang,"bisik kai.

"Eh kevin lepasin tangan arga,dia lagi sakit tau!"sahut clarissa.

Kai langsung menoleh memberi tatapan tajam pada clarissa. "Diem lo! Gue buang ke rawa-rawa baru tau rasa."tajam kai.

"Lo harus ikut gue!"ucap kevin seraya menarik tangan arga. Namun arga langsung menepisnya.

"Gue nggak mau."tolak arga mentah-mentah.

Kevin menghela napas kasarnya. "Lo udah hilang akal apa gimana huh?! Cewek lo lagi butuh lo!"geram kevin.

Arga mengangkat satu alisnya. "Butuh gue?kan tadi dia pergi sama fahri, kenapa sekarang butuh gue?"tanya arga.

"Iya tuh, kan ada arsya juga."timpal clarissa.

Karena geram,kai maju satu langkah mendekati clarissa,lalu tangannya membekap mulut clarissa.

"Masih mending gak gue tarik mulut lo!"ucap kai ngegas.

"Jangan egois ga. Agatha bener-bener lagi butuh support lo, papa nya koma. Apa lo masih punya hati? Terserah kalau lo nggak mau ikut gue, asal lo jangan marah kalau agatha bersandar dibahu orang lain bukan di bahu lo."ucap kevin telak.

Kai melepas tangannya dari mulut clarissa, lalu menghampiri arga. "Rumah sakit Advent,"ucap kai lalu pergi meninggalkan arga yang membeku ditempatnya.

Kai berlari kecil menghampiri,kevin,arkan,pandu,kyla,dan indira.

"Gimana mau ikut nggak?"tanya arkan.

Kai mengangkat kedua bahunya tidak tahu.

"Semoga aja nyusul sih. Kita duluan aja,"ucap kai.

Mereka semua mengangguk,lantas menaiki motornya masing-masing.

Sedangkan di rumah sakit,agatha terduduk di kursi ruang tunggu sambil menunduk. Sudah berkali-kali azka menyuruh adiknya itu untuk makan,tapi berkali-kali juga agatha menolaknya.

Sebuah tangan menyentuh pundak agatha. "Gue nggak mau makan bang."ucap agatha tanpa melihat siapa pemilik tangan itu.

"Ta,ini aku."suara berat milik seseorang membuat agatha langsung mendongakkan kepalanya.

"A-arsya?"ucap agatha dengan suara serak khas orang yang menangis.

Arsya tersenyum hangat,seraya duduk disamping agatha. Saat menatap wajah arsya,agatha menyadari bahwa sudut bibir arsya terluka. Tangan agatha bergerak menyentuh lukanya hingga arsya meringis.

"Kenapa?"tanya agatha.

Arsya menggelengkan kepalanya. Agatha menatap arsya sendu. Melihat wajah arsya membuatnya teringat dengan kata-kata arga beberapa jam yang lalu.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang