Hati yang menghangat

10.5K 493 18
                                    

"Dan bandung bagiku bukan cuma urusan wilayah belaka,lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi-pidi baiq"





Agatha mendaratkan tubuhnya di atas kasur. Seperti biasanya ia menatap langit-langit kamarnya, pikirannya sedang berkelana entah memikirkan apa.

"Kenapa perasaan gue campur aduk gini ya?"tanyanya pada diri sendiri.

Terdengar suara notif yang berasal dari ponsel agatha, ia segera membukanya.

Ice prince💙
Mandi. Jam 7 gue jemput

Agatha mengkerutkan keningnya heran.

Kemana?

Malam mingguan.

Read

"Cih, tumben ngajak satnight,"desis agatha lalu beranjak dari kasurnya langsung menyambar handuk dan melalukan ritual mandinya.

Disisi lain seorang laki-laki blasteran indo-prancis sedang berdiri di depan cermin kamarnya. Ia memiliki postur tubuh tinggi dan rahang yang kokoh.

Dia sudah siap dengan T-shirt hitam polos dibalut celana jeans selutut dan sepatu sneakers berwarna hitam. Ditambah lagi ia mempunyai alis tebal, rambut hitam kecoklatan serta warna mata yang indah biru ke hijauan,yang menambah kesan ketampanannya.

Ciptaan tuhan yang hampir sempurna.

"Lo udah ganteng dari lahir ga,"pujinya pada diri sendiri.

Sepulang mengunjungi aleta, Arga tak henti-hentinya mengembangkan senyumnya. Setelah menceritakan masa lalunya pada agatha,Arga merasa lebih lega dan merasa seperti hidup kembali.

"Gantengnyaa anak bunda.."puji wanita paruh baya yang berdiri diambang pintu kamar,entah sejak kapan ada disitu.

Arga sedikit terkejut dengan kedatangan bundanya yang tiba-tiba, ia kembali mendatarkan wajahnya. "Ehem.. Ehem.."

Fani masuk kedalam menghampiri putra sulungnya itu. "Bunda liatin kamu senyum-senyum terus,"ucap fani ada rasa senang dalam hatinya ketika melihat putranya tersenyum tidak seperti biasanya.

"Bunda ikut senang kalau kamu senang, tetap bahagia ya."sambungnya.

Arga menoleh ke arah bundanya seraya tersenyum hangat. "Abang udah buka hati buat agatha bun,"ucapnya memberitahu.

"Alhamdulillah.. Jaga dia baik-baik,jangan pernah menyakitinya, karena kalau abang nyakitin hati agatha itu sama aja abang nyakitin hati bunda,"ujar fani menasehati.

Arga mengangguk lalu memeluk bundanya."Makasih bun,"ucapnya.

"Ah..bunda lupa mau bikinin kopi buat ayah kamu,"ucap fani.

Arga terkekeh,mereka pun beranjak keluar dari kamar arga. Arga menghampiri ayah nya yang sedang menonton Televisi.

"Mau kemana bang?"tanya ardi.

"Malam mingguan."jawabnya.

Ardi melirik ke arga sambil tersenyum. "Bun.. Anak kita udah besar,"teriak ardi.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang