'Memiliki kamu itu adalah sebuah keberuntungan bagiku.'
Siang ini Agatha sudah siap dengan outfit yang dipakainya hari ini. Karena hari ini cewek itu akan pergi bersama Kyla, Indira, Reva,dan Sindy.
"Mau kemana lo?"tanya Azka diambang pintu.
"Main lah,"jawab Agatha.
"Jangan pulang malem!"
"Dih, papa sama mama aja bolehin kok,"ucap Agatha tidak terima.
"Pokoknya gak boleh! Jam 5 sore lo harus udah dirumah!"kekeuh Azka. Sifat posesif nya mulai muncul. Azka juga tidak tahu mengapa ia seperti ini.
"Bangg, ayolah masa sebentar sih?!"dumel Agatha.
"Pulang jam 5 atau gue ikut sama lo?"ujar Azka memberi pilihan.
Jelas Agatha akan lebih memilih pilihan pertama dibanding yang kedua. Karena jika jalan bersama abangnya pasti dia bakal di gandrungi oleh para ciwi-ciwi. Agatha sangat malas melihatnya apalagi Azka juga sering tepe-tepe.
"Iya-iya gue pulang jam 5!"ucap Agatha kesal.
Setelah memakai liptint, Agatha memakai sepatu kets berwarna putih yang sudah disiapkannya. Saat sudah siap, gadis itu berjalan keluar dari kamar.
"Mama, papa, tata pergi dulu ya,"pamit Agatha saat melihat orang tuanya di ruang tamu.
"Iya hati-hati,"sahut Vina.
"Ke gue lo nggak pamitan?"cuit Azka.
"Hamba pergi dulu tuan,"ujar Agatha pada Azka.
"Mangga neng,"balas Azka.
Lantas Agatha berdadah-dadah pada mama, papa, serta abangnya.
Azka berdecih. "Centil amat,"ucapnya sambil terkekeh. Tapi mengapa Azka merasa sedih melihat adiknya seperti itu? Perasaan apa ini?
Agatha berjalan ke derpan gerbang rumahnya. Sudah ada mobil Kyla disana. Tanpa basa basi, Agatha langsung masuk kedalam.
"Gak lama kan gue?"tanya nya pada keempat temannya.
Kyla, Indira, Reva, dan Sindy mengacungkan jempolnya pada Agatha.
"Gowww!!"heboh Reva.
Mobil Kyla melenggang pergi dari rumah Agatha. Sekarang mereka akan pergi ke paskal.
"Ta, lo udah move on?"tanya Indira pada Agatha.
"Ya belum lah, gila lo dir nanya kek gitu,"timpal Kyla.
"Iya juga ya,"ujar Indira merasa bodoh.
Agatha menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.
Sesampainya di paskal. Kelima cewek itu turun dari mobil. Mereka berjalan dengan anggun ke dalam mall,kelimanya menjadi sorotan para kaum pria, karena aura kecantikannya.
"Tuhkan, kita jalan aja banyak yang liatin,"ucap Reva senang.
"Diliatin karena di mata lo ada belek nya,"sahut Sindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA(End)
Teen Fiction[COMPLETED] Warning! ; Alur masih sedikit acak-acakan karena belum di revisi. Arga Orlando Arsenio, laki laki yang memiliki sifat dingin,dan most wanted SMA Taruna. Suatu hari bertemu dengan seorang gadis yang memiliki sifat bertolak belakang darin...