Cepat kembali

11.3K 617 82
                                    

'Kali ini aku sedang memperjuangkan cinta yang tak pasti.'












Sudah 3 hari lamanya Agatha tertidur dan belum juga membuka matanya. Semua orang masih setia menunggu gadis itu bangun. Dan sudah 3 hari pula setelah kepergian Arga suasana menjadi terasa hampa.

"Gimana ya perasaan Tata kalau tahu Arga pergi?"tanya Azka pada mama yang duduk di sampingnya.

"Sedih pasti. Padahal mama belum berterima kasih sama Arga karena udah mau berkorban demi anak mama,"jawab Vina.

Azka manggut-manggut. "Semoga aja Arga cepat kembali,"ujar Azka yang diangguki oleh mama nya.

"Bang makan dulu yuk, kan tadi di rumah kita belum makan."ajak Vina pada putranya.

Azka mengangguk setuju. "Eh tapi papa kapan kesini?"

"Siang kayaknya."

Azka beralih menatap adik perempuannya yang masih menutup rapat matanya.

"Ta, abang makan dulu yee,jangan nakal!"ucap Azka yang langsung dihadiahi jeweran oleh mama nya.

"Jangan ngadi-ngadi, ayok cepet!"ujar sang mama galak.

Kedua ibu dan anak itu pun bergegas keluar untuk pergi ke kantin.

Tidak lama setelah Vina dan Azka keluar, terlihat jari Agatha bergerak perlahan.

'Selamat ulang tahun sayang.'

'Aku pamit ta.'

Sedikit demi sedikit mata gadis itu terbuka. Bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri. Keringat bercucuran di dahi juga pelipisnya.

"Ar-Arga..."gumamnya pelan.

Saat matanya terbuka sempurna,Agatha melihat ke sekelilingnya. Sepi. Kemana orang-orang? Tangan Agatha bergerak membuka uap oksigen yang menutupi mulut serta hidungnya.

Perlahan Agatha mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, padahal badannya masih lemas. Ia memegangi perut kirinya yang terasa linu pasca operasi. Sesudah mengubah posisinya, gadis itu terdiam sejenak. Ia sedang memikirkan sesuatu. Pikirannya sedang berkelut saat ini.

'Selamat ulang tahun sayang.'

'Aku pamit ta.'

Dari awal ia bangun, kata-kata itu terngiang di telinganya. Agatha seperti mendengar suara Arga yang mengatakan itu,bahkan suaranya terdengar sangat nyata. Apa dirinya sedang berhalusinasi sekarang?

"Apa cuma perasaan gue aja?"pikirnya.

Agatha segera menepis semua pemikirannya. Sekarang yang ia pikirkan dimana Abang dan mama,papa nya? Kenapa disini tidak ada satu orang pun? Agatha merasa gerah, ia mengambil karet yang ada di atas nakas untuk mengikat rambutnya.

Selepas mengikat rambutnya yang tergerai, Agatha merasa ada yang ganjal di jari manis tangan kanannya. Saat Agatha melihat, ia mendapati sebuah cincin berlian indah yang melingkar di jari manisnya.

Gadis itu mengkerutkan keningnya.

"Cincin?"

Agatha memandang cincin itu dengan teliti. Seperti pernah melihatnya, tapi dimana? Lantas gadis itu mengangkat kedua bahunya acuh. Ketika Agatha hendak mengambil minum di sampingnya, ia melihat ada amplop berwarna peach. Agatha pun langsung mengambilnya lalu membuka amplop itu. Dan didalamnya ada sebuah surat.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang