Kabur

8.1K 469 62
                                    

'Tidak selamanya hubungan berjalan seperti awal pdkt-an'














"Abangggg cepetann ih laperrr!"teriak sesosok gadis di depan pintu kamar abangnya.

"Duluan ajaa.."sahut penghuni kamar itu.

"Kata papa harus bareng-bareng abangggg..."teriak gadis itu lagi geram.

Gadis itu menggedor-gedor pintu sangat keras sambil meneriaki nama abangnya.

"Azka keluar gak lo?!"

Akhirnya pintu kamar pun terbuka,menampilkan sesosok laki-laki tampan berkulit putih,dan rambut yang masih basah karena baru selesai mandi.

"Apa sih berisik mulu lo kayak beo!"desus Azka.

"Lo sih lama mandinya! Orang udah pada nunggu di meja makan!"omel adik perempuannya. Siapa lagi kalau bukan Agatha.

"Gue kan mandi dulu ta,"ucap Azka.

"Iya tapi mandinya kayak cewek!"cibir Agatha.

Lantas Agatha menggusur tangan Azka menuju meja makan. Sedangkan di meja makan sudah ada Sadam, Vina, dan Arsya yang menunggu dari tadi.

"Yaampun abang, kenapa lama banget? Kasian nih yang nunggu dari tadi,"ujar sang mama.

"Iya maa maaf,"sahutnya sambil nyengir kuda.

Agatha dan Azka pun segera duduk di kursi mereka.

"Sebelum makan do'a dulu di pimpin Azka,"suruh Sadam.

Mereka pun melakukan do'a sebelum makan terlebih dahulu, di pimpin oleh Azka.

"Bersulang dulu dong buat kesembuhan om Sadam,"ujar Arsya sembari mengangkat gelas minumannya.

Sadam tersenyum melihatnya. Mereka pun mengangkat gelasnya masing-masing lalu bersulang.

"Sok atuh dimakan,"ucap Vina.

Tanpa disuruh pun Agatha langsung menyantap makanannya, karena sudah tidak bisa menahan cacing-cacing di perutnya yang terus berdemo.

"Lo laper apa kesurupan?"tanya Azka pada Agatha.

"Duwa duwa nywa,"jawab Agatha dengan mulut yang dipenuhi makanan.

"Kok Arga gak kesini ta? Padahal gue udah ajak dia buat kesini,"tanya Azka lagi pada Agatha.

Seketika Agatha menghentikkan kegiatan makannya. Lalu ia mengambil minum dan menenggaknya hingga tandas.

"Iya ta, kok pacar kamu nggak kesini sih?"tanya Vina mamanya.

"Udah putus."kata Agatha yang sukses membuat papa dan mama nya menatap ke arahnya.

"Kok putus?"tanya Vina kaget.

Agatha mengangkat kedua bahunya acuh. "Belum jodohnya kali,"ucapnya seraya menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Ah, om. Arsya masih penasaran kenapa om bisa tertembak?"tanya Arsya mengalihkan pembicaraan.

"Oh itu, wajarlah karena semakin kita naik pasti semakin banyak pula yang sirik sama kita, tapi om sih sudah tahu siapa yang nembak om kemarin,"ucap Sadam.

"Siapa om?"tanya Arsya penasaran.

"Orang suruhan Helmi."kata Sadam.

Arsya terbelalak kaget. Apakah Helmi yang di maksud oleh Sadam adalah orang yang ia kenal?

"Helmi william?"tanya Arsya memastikan.

Sadam mengangguk. "Kamu kenal?"tanya Sadam.

Ternyata benar, Helmi yang di maksud Sadam adalah orang yang ia kenal. Yang tak lain adalah papa tiri Clarissa.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang