Lagi?

8K 471 54
                                    

'Dikecewakan oleh satu orang, tidak percaya ke semua orang.'










Mentari pagi mulai menampakkan wujudnya, memancarkan sinarnya yang agung untuk memberi kehangatan pada bumi berserta penghuninya.

Seorang gadis berambut sebahu, kulit putih susu dengan mata hazel yang indah membuat para laki-laki mustahil bila tidak tertarik padanya. Gadis itu berdiri di depan cermin sambil memaksakan senyumnya.

"Hari rabu tolong berdamai lah, semoga tidak ada pemandangan yang menguras emosi,jika ada pura-pura siwer aja oke,"ucap gadis itu untuk dirinya sendiri.

Selepasnya gadis itu mengoleskan sedikit liptint pada bibir mungilnya sebagai sentuhan terakhir.

"Yok bisa yok,"ucapnya lalu bergegas keluar dari kamar bernuansa peach itu.

"Selamat pagi bocil...."sambut laki-laki berpostur tinggi yang tak lain adalah kakak laki-lakinya.

"Mama sama papa gak pulang bang?"tanyanya.

"Tata mau makan apa?"

"Bang azka, gue nanya sama lo!"ucap agatha sedikit kesal.

Azka menghela napasnya. "Malem pulang,tapi tadi subuh pergi lagi ada rapat penting,"ujar azka.

Agatha mengerucutkan bibirnya seraya menghela napas kasarnya. "Rapat lebih penting ya bang?"ucap agatha memelas.

"Kita kan udah bahas ini kemarin ta, kamu lupa?"sahut azka.

Agatha langsuk duduk di kursinya sambil menundukan kepalanya. "Iya maaf.. "katanya.

"Tunggu abang mau masak nasi goreng telur mata kambing kesukaan kamu,"ucap azka lalu berjalan menuju dapur untuk memasak.

"Mata sapi bang,"ralat agatha.

"Lawak pagi-pagi."lanjutnya.

Azka yang mendengar hanya menyunggingkan senyumnya. Ia tidak mau adiknya merasa kesepian,azka bersedia menjadi abang sekaligus orang tua untuk agatha. Azka maupun agatha sejak kecil mereka dibesarkan oleh uang dan kurang akan kasih sayang, ayah dan ibunya sibuk kesana kemari mengurus perusahaan. Sesekali mereka pulang kerumah untuk mengontrol kedua putra dan putri nya.

Setelah selesai memasak,azka segera membawa masakannya kepada adik perempuannya yang tengah menunduk sembari memainkan kuku-kukunya persis seperti anak kecil.

"Nih makan, harus habis!"titah azka.

"Gausah disuruh, udah pasti abis."ketus agatha yang langsung melahap makanannya.

Azka memperhatikan agatha yang sedang makan sambil tersenyum, lalu ia menuangkan susu kedalam gelas agatha.

"Susu peninggi badannya kak..."ucap azka dengan nada meledek.

"BANGGG!"teriak agatha.

Azka tertawa lalu berdiri dari duduknya.  "Dahlah,gue mau panasin dulu si bodas,"ujarnya lalu pergi.

Si bodas yang dimaksud oleh azka adalah motor sport kesayangannya yang berwarna putih. Motor itu merupakan kado ulang tahun ke 17 dari mama dan papa nya,maka tidak heran jika azka sangat menyayangi motornya.

ARGA(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang