13 - Interlude in Queens

238 53 39
                                    

Terakhir kali Sungai Hudson mengundang atensi banyak orang adalah ketika US Airways Penerbangan 1549 menerjang sekawanan angsa Kanada, mengakibatkan pesawat kehilangan seluruh tenaga mesin dalam kurun waktu singkat. Kejadian ini tidak memakan korban jiwa, namun ada lima orang mengalami cedera serius (termasuk laserasi dalam pada kaki seorang pramugari), tujuh puluh delapan orang dirawat, sebagian besar untuk cedera ringan dan hipotermia; satu penumpang menderita kerusakan pada mata dikarenakan bahan bakar pesawat yang mencemari air sehingga sekarang menggunakan kacamata adalah sebuah keharusan. Seorang pejabat Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menggambarkan mara ini sebagai "pendaratan darurat di air yang paling sukses dalam sejarah penerbangan", karenanya kecelakaan ini dinamakan Miracle on the Hudson.

Namun, apa yang salah dari mengharapkan Sungai Hudson hanya menjadi pusat perhatian para turis dan New Yorkers? Ketenteraman membalut gravitasi tanpa pola petaka merupakan pemandangan yang adiwarna. Well, itu bekerja untuk satu abad, setidaknya hingga hari ini; dua hari setelah perayaan Halloween. Dengan alam semesta mengekang begitu banyak kejutan yang tak terduga, kala mentari mencapai kulminasi, satu lagi kemalangan menambah daftar melankolis Sungai Hudson. Sebuah kapal feri yang hendak membawa ratusan jiwa—wanita, pria, anak-anak, bahkan lansia—tenggelam karena sebuah ledakan misterius dan kali ini, tidak ada keajaiban.

Sumber melaporkan bahwa ada perdagangan senjata ilegal yang terjadi di dalam kapal, begitu media memberitakan kepada seluruh sivilisasi ketika faktanya, transaksi tersebut hanyalah sebuah trik untuk menutupi motif terselubung. Hari yang dimulai antusias berubah drastis menjadi alunan histeris; menjerit dan menangis, juga deretan doa meminta pengampunan Tuhan. Miris, bantuan datang sedikit terlambat karena kepadatan kota hingga ketidaktepatan waktu pun menyebabkan beberapa nyawa mengapung menyedihkan, termasuk Kanselir borough Manhattan, yang merupakan kerabat dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat.

"Bahan peledak tinggi primer," kata seorang wanita yang tengah duduk santai di sebuah ruangan temaram. Sketsa penampilan singkat, si wanita memiliki tinggi seorang model, kulit putih pucat yang mengingatkan diri kepada banyak selebriti, dan mata hijau tajam yang tampak mampu menelaah seluruh isi Bumi. "Produk dari reaksi antara hidrogen peroksida dan aseton dan merupakan katalis asam."

Han Jaehyun mengamati televisi secara intens, manik bergeser getir untuk sepersekian sekon. "Jadi, kau sudah melibatkan New York?"

"Salah satu cara utama untuk mengumpannya keluar dari persembunyian, ya."

Jika berdasarkan peta Murder Castle, mungkin ruangan yang sedang menaungi dua makhluk hidup ini setara dengan Secret Chamber—tidak, bukan untuk menyimpan tiga bangkai kerangka manusia atau lift tiruan untuk menurunkan mayat, kali ini, ruangan digunakan benar-benar untuk pertemuan konfidensial. Eksterior La Rêverie memang sudah berlapis normal kembali tanpa perhiasan mistis, namun fluktuasi ketegangan masih berserakan di atmosfir.

Mematikan televisi dan mengubah haluan pandangan kepada lawan bicara, Jaehyun bersuara, "Kau yakin Our ada di Queens?"

"Meragukan informanku, ya?"

"Bukan begitu, Kirova—"

Kirova menaikkan satu alis sebelum terkekeh sinis, "Oh! Jadi, kita kembali ke masa sekolah, menggunakan nama belakang sebagai panggilan?"

"Aku tidak sedang bergurau."

Kendati kalimat terlepas dari labium pemilik La Rêverie Hotel tersebut, secuil guratan emosi yang berhamburan di raut wajah seorang Diana Kirova seketika musnah. Tidak seperti dia memperlihatkan banyak, Kirova adalah individu yang sarat akan perasaan sejak norma kehidupan terdistorsi menyimpang. Perlakuan tidak adil dan pembantaian keluarga, itu yang memulai guncangan hebat dalam dirinya. Asal muasal Kirova tergolong pelik, sebuah kisah yang tidak pernah diceritakan; sesuatu serupa misteri. Lahir di Rusia, pernah singgah dan bermaksud untuk tinggal di Izborsk, sebuah lokalitas pedesaan di Distrik Pechorsky, Oblast Pskov yang dikenal mempunyai salah satu benteng paling kuno dan mengesankan di Rusia Barat. Mungkin karena fakta itu, orang-orang yang bermukim di sana pun terkesan menimbun pemikiran arkais, bahkan sedikit anarkis.

AegisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang