11. Kita kan masih Teman

836 119 24
                                    

Wangi khas rumput yang terkena air hujan berhasil menguasai indra penciuman Beomgyu. Cowok itu memangku gitarnya selalu disaat ia terdiam dan tidak ada kerjaan.

Beomgyu mulai memetik gitarnya asal namun begitu merdu. Ia memejamkan matanya. Entahlah, mungkin ia sekarang sedang merasa 'bosan'?

Ia tidak tahu harus senang ataupun sedih ketika Ryujin resmi menjadi milik Hyunjin, sebab semenjak mereka jadian, Ryujin jadi jarang mengunjungi rumahnya. Ryujin lah yang biasanya membuat rumah ini berisik seperti pasar.

Beomgyu disini sendiri, ia tinggal dengan ayahnya, namun ayahnya itu pasti pulang larut karena menjaga kafe miliknya. Ryujin juga tinggal sendiri, sementara orang tuanya bekerja di luar negeri.

Sekarang Beomgyu bingung mau berbuat apa, biasanya kalau ia bosan ia akan pergi ke rumah Ryujin dan menemani gadis itu, ataupun sebaliknya.

Tapi ia tidak ingin mengganggu Ryujin, ia takut kalau gadis itu punya urusan yang tidak ia ketahui, bisa saja gadis itu tidak ada di rumahnya sekarang.

Beomgyu menunduk. Mengapa hidupnya mendadak seperti ini? Ia merasa kehilangan si cerewet kesayangannya yang selalu mengikutinya kemana pun ia pergi. Beomgyu meratapi itu semua.

Ia sadar hidupnya ini berwarna berkat Ryujin. Ryujin lah yang membuat ia tersenyum tiap hari. Ia tersenyum miris.

Tak lama, klakson mobil terdengar, Beomgyu membuka matanya dan mendapatkan Ryujin yang membawa sekantung plastik di tangannya.

"Masuk cepetan! Ga di gembok kok!," ucap Beomgyu agak berteriak.

Ia pun beranjak lalu mengambil payung kecil dan menghampiri Ryujin.

"Ish, padahal ga usah di payungin," ucap Ryujin.

"Biar lo ga dingin Jin, lagian masuk dulu napa, main cabut aja nanti," ucap Beomgyu.

"Yah sayang sekali, gue mau pulang hehe, capek gue Beom. Nih ada martabak cokelat kesukaan lo," ucap Ryujin lalu memberikan kantung itu kepada Beomgyu.

"Ya udah, lu kan bisa istirahat disini dulu kali ah. Btw makasih martabaknya,"

"Ya sama-sama, eh tapi Beom gue mau pulang, gapapa kan? Hyunjin dah nungguin gue, ga enak," ucap Ryujin.

"Ya udah sana pulang, jangan ujan-ujanan, nanti kalo lo sakit ga akan gue bikinin sup krim," ucap Beomgyu sambil mengacak rambut Ryujin.

"Ya elah Beom, gue ga akan main ujan-ujanan lagi kali ah," ucap Ryujin lalu terkekeh.

"Dah ya, bye! Love you so much Beom!," ucap Ryujin sambil melambaikan tangannya.

Beomgyu hanya tersenyum sampai mobil milik Hyunjin menghilang di belokan.

"I love you too, love you so much, but you are not mine, Ryujin. Remember that,"

dia adalah Beomgyuku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang