14. Ditemani Rintik Hujan

812 105 8
                                    

Payung hitam dan jaket tebal sudah bisa melindunginya dari tangisan awan. Lelaki beriris kecokelatan itu kini berdiri sambil menatap langit yang cukup gelap.

Ia baru pulang dari minimarket hanya untuk membeli ramen cup kesukaannya. Untungnya dia membawa payung untuk persiapan karena sebelumnya tidak hujan.

Gedung-gedung pencakar langit  menutupi sebagian langit yang sedang gelap kali ini. Lelaki itu begitu menikmati hujan sekarang, bahkan dirinya tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri.

Tiba-tiba ada seseorang yang menarik atensi penglihatannya. Lelaki itu pun menoleh dan mendapati seorang gadis yang duduk di kursi taman. Gadis itu sudah basah kuyup, ia seperti tidak peduli dengan dirinya yang sudah ditimpa air hujan beberapa kali.

Lelaki itu pun berjalan menghampiri gadis yang duduk di kursi taman itu.

"Lo lagi apa?," ucapnya. Gadis itu menoleh dan terkejut.

"Jawab," lanjut lelaki itu karena sang gadis tak kunjung menjawabnya.

Gadis itu kini membuang muka dan menundukkan kepalanya dalam-dalam. Ia tak menjawab pertanyaan lelaki itu, bahkan ia tidak mengeluarkan satu kata pun kepadanya.

Lelaki itu menarik lengan sang gadis untuk ikut berdiri dan berlindung di bawah payung hitamnya.

"Ayo pulang, jangan hujan-hujanan begini," ucapnya. Gadis itu hanya diam dan mengikuti lelaki itu.

"Gue cuma nunggu Hyunjin," lirih gadis itu.

Lelaki itu pun memberhentikan langkahnya lalu menatap gadis itu heran.

"Lo? Nungguin Hyunjin?,"

dia adalah Beomgyuku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang