Semenjak Ryujin mengajukan sebuah syarat kepada Beomgyu dan juga Hyunjin, kedua lelaki itu menjadi sedikit disiplin dan tegas. Ya tentu saja demi memikat hati Ryujin.
Walaupun Beomgyu dan Hyunjin kadang bertengkar ketika Ryujin tidak ada di depan mereka.
"Oke, buku gue dah rapi, buku lo juga, rambut lo udah rapi tapi gue pengen acak-acakin nih," ucap Beomgyu lalu mengacak rambut Ryujin.
"Ish, Beom! Lu kenapa sih?" Respon Ryujin dengan wajah kesal.
"Ih lucu, ayo marah lagi,"
"Beom, sumpah. Ga lucu,"
Beomgyu tertawa melihat wajah Ryujin yang begitu menggemaskan ketika marah-marah. Rasanya ingin ia gigit saja kedua pipi Ryujin itu.
"Udah, udah, tar gue piket dulu," ucap Beomgyu lalu bangun dari tempatnya.
"Rajin banget. Tiba-tiba OCD gini," komentar Ryujin lalu terkekeh.
"Yeh, biarin. Kan kalau gue rajin, lo tetep mau pacaran sama gue, iya kan?"
"Iya deh terserah lu," jawab Ryujin lalu terkekeh lagi.
+×+
"Lo serius mau rebut Ryujin dari Beomgyu? Lo udah gila apa?"
"Ya mau gimana lagi, gue udah kesel nih. Dan gue tahu pasti kalo dia mutusin gue cuma buat Beomgyu," ucap Hyunjin.
"Sadar diri lo Jin, lo tuh sekarang udah baperin cewe sana sini tanpa sepengetahuan Ryujin. Lo cuma bisa sok dingin, kalem, biar Ryujin suka lo kan,"
"Karena gue lebih milih Ryujin daripada yang lain, kalo lo ga bisa ngasih masukan, mending lo diem aja Jis,"
"Berasa najis aja dipanggil gitu," jawab Jisung.
Sudah beberapa hari Jisung melihat Hyunjin membuat para siswi di sekolah mendekatinya dengan cara yang berbeda-beda.
Tentu saja Jisung merasa aneh jika Hyunjin tetap mau memperjuangkan Ryujin. Bahkan ada salah satu siswi yang hampir berpacaran dengan Hyunjin. Jadi rasanya Hyunjin melakukan ini dengan setengah hati.
"Ngapain lo bengong gitu?" Ucap Hyunjin.
"Engga, cuma mikir doang, dah lah gue mending ngantin aja," jawab Jisung lalu pergi.
Hyunjin pun kembali merapikan diri dan masuk ke kelas untuk mengambil tas nya.
Kakinya pun berhenti di depan pintu ketika melihat pemandangan di dalam kelas. Ryujin dan Beomgyu yang sedang tertawa bersama, ia sungguh kesal melihatnya, namun ia juga merasa sedih.
Perasaan Hyunjin kali ini campur aduk. Ingin marah tapi tak bisa, ingin menangis juga rasanya tidak mungkin. Ia berbalik arah dan mengurungkan niatnya untuk cepat pulang.
Lebih baik ia berkeliling sekolah saja sampai sakit kaki, baru pulang ke rumah. Ia pun menyusuri koridor, lalu berbelok ke lobby sekolah.
Ia pun duduk di kursi-kursi yang telah ada disitu, kebetulan sedang kosong. Tak lama, ada seorang gadis yang menghampirinya.
"Mm, boleh aku duduk disini?"
"Eh? Boleh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
dia adalah Beomgyuku✓
Fanfiction[COMPLETED] [exclusive story] Dia segalanya di matamu, tapi kamu segalanya di hatiku. +×+ Semuanya tentang Beomgyu dan hidupnya yang misteri. Tidak ada satu pun orang yang tahu apa yang ia rasakan sebenarnya. Ia mudah berpura-pura. Berpura-pura sena...