Wonyoung pov
Udah beberapa hari ini, gue agak aneh ngeliat kelakuan duo sahabat yang terkenal banget seantero sekolah. Siapa lagi kalo bukan Beomgyu sama Ryujin.
Gimana ga aneh coba, mereka tuh sahabatan atau pacaran sih? Mesra banget. Masa kemaren-kemaren gue liat mereka lagi berduaan di kantin, terus Beomgyu nyuapin Ryujin.
Tapi, denger-denger sih Ryujin kan udah jadian sama Hyunjin, kok malah mesra-mesraan ya sama sahabatnya sendiri?? Hmm.
Wonyoung pov end
+×+
Bel pulang pun berteriak nyaring sampai ke sudut-sudut sekolah. Seisi kelas pun bersorak bahagia mendengar bel tersebut. Beomgyu dan yang lainnya pun memasukkan buku kedalam tas, mereka semua merapikan barang-barang bawaan.
"Jin, pulang bareng gue lagi kan?," tanya Beomgyu.
"As always lah Beom," ucap Ryujin sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Oh oke," jawab Beomgyu singkat sambil tersenyum penuh kemenangan. Karena ada sesuatu yang sebenarnya sedang ia rencanakan.
"Ayoo piket dulu yang hari piket woy jangan bolos!!," ucap Mark, sang ketua kelas.
"Yang piket pulang, yang ga piket ga pulaaang," teriak Huening.
"Woy Ning, lu kan piket sekarang nyet," ucap Mark, namun Huening sudah melesat keluar kelas dengan kekuatan penuh.
"Dah siap? Ayo pulang," ucap Beomgyu, Ryujin pun mengangguk lalu berdiri dan mengikuti Beomgyu keluar kelas.
+×+
"Loh Beom, kok malah belok sih?? Kita mau kemana dulu??," tanya Ryujin yang merasa bahwa jalan ke rumahnya di lewati begitu saja oleh Beomgyu.
"Ada aja," ucap Beomgyu enteng.
"Ih, kasih tau ga? Atau gue turun?," ancam Ryujin.
"Bentar lagi juga nyampe kok, ga akan lama, abis itu pulang," jawab Beomgyu. Akhirnya Ryujin hanya mengiakan saja.
Tak lama, motor milik Beomgyu pun berhenti di sebuah taman. Beomgyu pun turun dan melepas helm yang di pakai oleh Ryujin.
"Ayo turun cepet, katanya mau cepet pulang," ucap Beomgyu. Ryujin pun turun.
"Mau apa sih Beom?," tanya Ryujin penasaran.
"Udah ikut aja," Beomgyu pun menarik lengan Ryujin.
Mereka berdua pun duduk di salah satu bangku taman. Beomgyu membuka tasnya sambil mencari suatu barang. Tak lama, ia pun mengelurkan satu batang cokelat.
"Nih buat lo," kata Beomgyu sambil menyodorkan satu batang cokelat itu kepada Ryujin. Gadis itu menutup mulutnya karena tertawa kecil.
"Ya ampun Beom, lo lucu banget sih, masa mau ngasih cokelat aja sampe harus ke taman dulu," ucap Ryujin. Beomgyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Malu Jin, nanti banyak yang liat," ucap Beomgyu.
"Oh haha, btw makasih ya, hehe," ucap Ryujin, Beomgyu pun tersenyum sambil mengangguk.
"Mmm, ga mau di makan gitu?," tanya Beomgyu. Ryujin menatap Beomgyu dengan wajah kaget, ia pun menggeleng dan tersenyum kembali melihat cokelat itu.
"Nanti aja di rumah," jawab Ryujin. Beomgyu pun memasang wajah curiga.
"Awas ya jangan lo statusin," ucap Beomgyu. Ryujin tertawa lalu memukul lengan Beomgyu pelan.
"Plis deh Beom, gue ga se-alay itu ahahaha," ucap Ryujin lalu tertawa lagi.
"Jin,"
"Hm?" Ryujin pun menoleh, dan Beomgyu langsung mengecup bibir Ryujin sekilas.
Pipi Ryujin langsung memerah, begitu juga Beomgyu yang pipinya mulai sama dengan Ryujin.
"Apasih Beom, ini tempat umum tau," ucap Ryujin.
"Hehe, maaf,"
Tanpa mereka sadari, sebenarnya ada yang mengikuti sedari tadi. Memata-matai dari belakang, dan menyelidiki keanehan diantara mereka berdua.
"Oh, mereka pacaran ternyata,"
KAMU SEDANG MEMBACA
dia adalah Beomgyuku✓
Hayran Kurgu[COMPLETED] [exclusive story] Dia segalanya di matamu, tapi kamu segalanya di hatiku. +×+ Semuanya tentang Beomgyu dan hidupnya yang misteri. Tidak ada satu pun orang yang tahu apa yang ia rasakan sebenarnya. Ia mudah berpura-pura. Berpura-pura sena...