26

6K 738 97
                                    

"Bunda sama Papa gak jadi cerai."

Jaemin membelakkan matanya tak percaya.

"Ha? Beneran? Seriusan?" Tanya Jaemin terheran-heran.

Oma menghela nafas pelan, "Lagian Papa kamu itu, Si Johnson. Beberapa kali pulang ke rumah Oma mabuk terus bawaannya, dia cerita kalo Bundamu ini gak mau berhenti kerja, giliran di tanya ngapain cerai cuman gara-gara alasan Ivanka gak mau berhenti kerja?" Cerita Oma antusias.

Jaemin yang mendengarnya langsung tertawa renyah, sedangkan Bunda menggelengkan kepalanya pasrah. Biarlah putra sulungnya ini mendengar semuanya.

Oma nampak melanjutkan minumnya, lalu kembali bercerita.

"Katanya dia cemburu gara-gara Mantan Bundamu itu kerja jadi tukang bersih-bersih di rumah sakit Bunda kamu, kan gak berkelas  banget alasannya. Dia bilang aku masih sayang sama Ivanka! Aku masih Cinta sama Ivanka! Aku sayang sama anak-anakku! Dia darah daging aku! Heh... Pokoknya masih anak-anak banget pemikiran dia itu." Jelas Oma histeris seolah memang berperan menjadi Papa di sini.

"Tolong Ma!! Bujuk Ivanka buat nyabut surat cerainya!! Johnson gak sengaja!! Johnson gak mau cerai sama Ivanka!! Ya udah deh... Di sinilah Oma sekarang, Oma yang selesaiin masalah di sini. Oma jadi pahlawan!" Sambung Oma dengan bangganya.

Jaemin yang mendengarnya semakin tertawa gelak, sedangkan Bunda terdiam menahan malu.

"Papa kamu itu tipe-tipe orang yang malu-malu ngungkapin sesuatu, makannya anak-anaknya juga pada gitu semua." Sambung Oma.

Jaemin menggelengkan kepalanya pasrah, lalu menghela nafasnya pelan begitu menyadari tawanya sudah berlebihan.

Bunda menatap Jaemin yang kini hanya menunduk menatap Minhee, entah kenapa rasanya sangat bahagia melihatnya.

Jaemin tidak bisa membayangkan jika Minhee tahu semua ini, atau Minhee mendengarkannya langsung sekarang.

Bunda merengkuh Jaemin ke dalam pelukannya, membuat Jaemin tersentak kebingungan.

"Kalian itu satu-satunya harta Bunda yang paling Bunda jaga dan paling berharga, Bunda mohon... Jadi anak yang baik ya sayang, kalian itu darah daging Bunda. Mulai sekarang... Bunda bakalan berusaha membagi waktu buat kalian. Maafin Bunda yang selama ini gak selalu ada buat kalian..."

Jaemin membalas pelukan Bunda, dan membenamkan wajahnya di pundak Bunda.

"Makasih Bunda... Jaemin sama Minhee sayang banget sama Bunda."

****

Hari sudah menjelang sore, kini Minhee telah berada di sebuah kebun binatang di pusat kotanya bersama dengan Kaylee dan juga Chika seperti yang di janjikan Minhee kemarin.

Upaya untuk mencari orang tua Chika Minhee hentikan sejenak untuk menghibur gadis kecil yang masih menanyakan di mana kakaknya itu.

Mereka telah masuk ke dalam area begitu Minhee menyetorkan kartu pada petugas, Minhee hanya berjalan pelan di belakang kedua gadis yang kini nampak bercengkerama dan melihat-lihat binatang satwa.

Hati Minhee menenang begitu mendapati wajah cerah dari Chika, ia bersyukur Chika bisa melupakan kejadian itu walau hanya sejenak dan beberapa waktu yang akan datang ia pasti akan menanyakannya kembali.

[✓] What's Wrong : JaeminheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang