05

9K 1K 131
                                    

"Ahahaha... Hp gue itu."

Minhee terdiam, ia menatap Kaylee yang sudah mulai mengoperasikan benda pipih itu dengan cekatan.

"Lee, gue boleh pulang?" Tanya Minhee pelan.

Kaylee tersentak, lalu menatap Minhee dengan senyumnya yang tak lama mengembang.

"Lo istirahat dulu sampe badan lo bener-bener pulih, nyokap bokap lo belum balik, gue gak mungkin ngebiarin lo sendirian di rumah padahal lo lagi sakit." Jelas Kaylee, tak lama matanya kembali menatap layar ponselnya.

"Hufttt... repot ya urusan sama lo, berasa anak manja gue."

Kaylee terkekeh, ia melihat Minhee yang kini mulai memposisikan tidurnya menjadi memunggunginya. Ia kembali menatap layar ponselnya begitu benda pipih itu berbunyi.

From: Kak Jaemin

Gue minta mf krna udh ngrepotin lo, gue mnta tlng bngt sm lo, lo jagain Minhee selagi gue les, pokoknya lo jngn blng klo gue yg udh bwa dia kerumah elo, dan jngn smpe dia nekat plang sendirian di rumh. Thanks

****

Jaemin mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan, ia baru saja menginjakkan kakinya di tempat yang asing.

"Kaylee..." Panggil Jaemin lirih.

Tak lama derap langkah semakin terdengar, membuat Jaemin menolehkan pandangannya ke arah Kaylee yang baru saja tiba dari dalam dapur.

"Minheenya ada di dalem kak." Jelas Kaylee.

Jaemin menghela nafas lega mendengarnya, "Udah tidur?" Tanya Jaemin lagi.

Kaylee mengangguk antusias, "Kalo kakak mau nengokin dia ada di kamar gue, gue baru aja beres-beres, mau lanjutin." Pamit Kaylee.

"Hoko." Jawab Jaemin, matanya terarah pada punggung Kaylee yang semakin lama semakin menjauh dari sana.

Jaemin melangkah pelan menuju tangga hingga pada akhirnya ia berhenti melangkah tepat di depan pintu bernuansa coklat tua itu, Jaemin sedikit membuka pintunya lalu mengintip sang adik.

Mata Jaemin tak henti-hentinya menelusuri bekas luka dan lebam yang masih tercipta di wajah Minhee, rupanya ia menyesal selama ini. Namun entah kenapa, di depan Minhee Jaemin tidak dapat mengontrol emosinya tatkala si bungsu juga terus menantangnya.

Jaemin mendorong pintu itu hingga terbuka lebar, lalu berjalan pelan menghampiri Minhee yang terbaring di ranjang.

Jaemin menyibakkan poni yang menutupi dahi Minhee lalu menatap sang adik dengan lekat, jika di landa hening begini. Jaemin merasa memiliki ikatan yang sangat-sangat kuat dengan Minhee, hatinya juga ikut memanas begitu menyadari suhu tubuh sang adik sedang tidak stabil.

"Enghh..."

Jaemin sedikit gugup begitu melihat Minhee yang menggeliat sembari mengernyitkan dahinya, pemuda itu nampak menahan isakkannya.

"Hmm.."

Jaemin melongo tidak percaya begitu melihat bibir Minhee yang melengkung ke bawah dengan wajahnya yang kian memerah, bocah itu tak lama membuka matanya itu yang berkaca-kaca walau hanya setengah.

[✓] What's Wrong : JaeminheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang