Jaemin dan Minhee saling bertukar pandangan begitu mendapati mobil yang nampak asing kini terparkir di halaman rumah mereka.
"Mobil siapa, Bang?" Tanya Minhee sembari mencoba menatap ruang tamu rumahnya dari kejauhan.
"Kayak asing, tapi kayaknya gue pernah lihat tapi di mana.." Heran Jaemin sembari menata letak lengan Minhee yang kini berada di punggungnya.
Minhee melirik Jaemin sekilas, "Aneh." Guman Minhee pelan, akhirnya Minhee berjalan dengan Jaemin yang membantunya.
Badan Minhee nampak gugup begitu kakinya mulai melangkah ke teras rumahnya, "Gu-gue takut sama Bunda, t-trus, ntar, ka-kalo Papa udah pulang?" Panik Minhee.
Jaemin menatap Minhee dengan pandangan bingung, lalu menyeringai.
"Haha.."
Minhee mengernyitkan dahinya begitu Jaemin tertawa laknat.
"Sukurin!! Makannya jangan berani buat ulah kalo masih takut sama orang tua! Ngeyel sih, tau masih bocah, gak pinter ngebut-ngebutan, pake acara balapan! Jatohkan?" Ejek Jaemin.
Minhee menghela nafas kasar, sembari menarik lengannya yang awalnya berada di punggung Jaemin. Dan mencoba berjalan walau masih terlihat jelas pincangnya.
Jaemin terkekeh pelan, lalu mbuntuti dari belakang.
Jaemin ikut berhenti begitu Minhee juga berhenti tepat di ambang pintu ruang utama rumahnya, Minhee mencoba menajamkan indera penglihatannya.
Melihat 4 orang yang kini nampak mengobrol ringan di ruang tamu rumahnya.
"Oma?!"
Jaemin semakin membelakkan matanya begitu Minhee berteriak, setelah semua orang yang ada di dalam ruangan menoleh. Terdengar kekehan gemas yang berangsur-angsur terucap.
"Lah itu orangnya!"
"Duh... Pada makin kayak tiang banget cucuku."
"Ini beneran ponakanku yang dulunya pada buluk-buluk itu?"
Minhee menatap pria yang baru saja berucap dengan tatapan datar, lalu berjalan mendekat ke arah Papa dan Bundanya.
"Om Jaehyun tuh, Pa!!" Adu Minhee sembari mengerucutkan bibirnya yang langsung mengundang gelak tawa dari mereka yang ada di sana, sedangkan Jaemin bersalaman dengan Oma dan juga Omnya itu.
"Kalian makin kurus aja lama-lama, mentang-mentang keturunan Koriyah." Kata Jaehyun sembari menepuk pundak Jaemin dengan pelan.
Jaemin menatap Jaehyun dengan tatapan datar, "Om juga banyak komen ya lama-lama!" Kesal Jaemin.
Jaehyun tertawa melihat reaksi Jaemin, sudah hampir empat bulan mereka tidak berkunjung kemari. Rasanya sudah sangat lama sekali, Jaemin dan Minhee bukan lagi terlihat seperti anak kecil.
Model rambut yang kini terlihat sama itu membuat siapapun yang melihat mereka dapat menyimpulkan jika mereka berdua adalah kakak beradik.
Bunda tersenyum, lalu meraih wajah Minhee.
"Ini Oma yang nakal! Kakinya kesleo katanya." Kata Bunda yang membuat mata Minhee langsung terbelak lebar.
Anak itu lalu menoleh ke arah Jaemin yang juga nampak memandangnya dengan tatapan penuh kemenangan.
Terlihat Oma yang mulai meletakkan cangkir tehnya, lalu tersenyum sembari merenggangkan otot-ototnya yang sudah mulai rapuh namun masih terlihat antas.
Krakk... Krakk...
Minhee semakin ketakutan begitu melihat Oma yang menautkan jari-jarinya hingga suara itu timbul. Ia tidak bisa membayangkan sakitnya, sungguh!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] What's Wrong : Jaeminhee
Fanfic❝Lo tanya kenapa gue benci banget sama lo?! Okey! Gue benci sama lo, Karena kita lahir dari rahim yang sama!!❞ ˚Start 25.08.19 [END] (Bukan BXB) copyright 2019 by fielitanathh