13

7.2K 886 93
                                    

"AAAA! LEPASIN GUEE! GUE MASIH PERAWAN! TOLONG!"

Jaemin terkejut bukan main, bukannya membungkam mulut Minhee seperti biasa ketika Minhee berteriak. Jaemin melepaskan cengkeramannya lalu beranjak mundur menjauhi Minhee.

"Tunggu.." Kata Jaemin dengan nada gemetar.

Minhee yang menyadarinya langsung terduduk di ranjang, lalu memandang Jaemin dengan tatapan kebingungan.

"Lo kenapa sih, Bang?" Bingung Minhee.

Jaemin menggeleng, kemundurannya sudah mentok pada tembok kamarnya. Hingga jari telunjuk kanannya menunjuk Minhee dengan ragu-ragu.

"Lo.." Kata Jaemin.

"Sejak kapan lo transgender jadi cewek?!!" Sambung Jaemin dengan nada berteriak, lantaran masih tidak percaya Jaemin malah semakin merasa ketakutan.

Minhee yang mendengarnya langsung membelakkan matanya, seolah tidak menyadari apa yang sudah ia teriakan hingga membuat Kakak Sulungnya mengira yang tidak-tidak.

"Enggak! Minhee masih punya pedang!"

****

"Itu aja sih, gue cuman mau lo ngomong baik-baik. Bukan main kasar."

Minhee terdiam, mencoba mencerna semua kata yang terlontar dari mulut Jaemin. Mulut yang pada awalnya memberontak ingin memaki itu seakan terkunci, kini bergiliran dengan telinganya yang berfungsi baik.

Jaemin tersenyum, lalu mengacak rambut Minhee pelan.

"Emang bener gue yang udah ngajarin lo gelud, sekarang gue juga yang mau ngajarin lo jadi bocah yang bisa ngomong baik-baik. Lo tuh sadar gak sih kalo gue yang lebih tua dari lo?!" Seru Jaemin.

Minhee tersentak, lalu memukul lengan Jaemin.

"Itukan taneman lo, Bang. Kalo tumbuh ya itu hasil dari pupukan abang sendiri." Guman Minhee sembari memandang jendela kamar Jaemin, matanya mengelana ke atas langit kelam yang berhias banyak bintang.

"Tapi sayang, gue gak pernah nanem taneman di kepala lo." Sahut Jaemin.

Minhee yang mendengarnya menjadi berdecak tak suka, begitu malasnya ia untuk berbicara sembrono di kala ia ingin serius seperti ini.

"Tapi kayaknya lu gak bakalan paham sama semua ini, Bang." Sambung Minhee sembari menghela nafas pelan.

Jaemin menoleh ke arah Minhee, dahinya mengernyit kebingungan. Dalam hati ia bertanya-tanya, salahkah yang telah ia lakukan selama ini.

"Lo gak pernah mikir, kalo semua tindakan lo yang ngejerumusin Reyeok itu malah masukin gue ke jurang yang lebih dalem." Jelas Minhee.

Jaemin terdiam, menunggu lanjutan dari kalimat Minhee yang menurutnya sulit untuk sekedar di cerna.

"Lo tinggal satu tahun lagi sekolah di sana, anak itu juga satu angkatan sama Abang. Tapi apa abang yakin sama semua ini, begitu kalian lulus. Ada adeknya yang bakalan nerusin dendam Reyeok ke gue, yang setahun lagi bakalan masuk ke sekolah kita juga." Sambung Minhee.

Siratan kekhawatiran itu mendadak muncul, ya.. Jaemin hampir melupakan sesuatu yang sepantasnya tidak pantas untuk di lupakan.

"Gue gak bakalan lulus tahun ini." Tuntas Jaemin tiba-tiba.

Minhee sontak terkejut, "Lo gila, please deh bang jangan main-main. Lo tuh gila ya?" Sahut Minhee tidak terima.

[✓] What's Wrong : JaeminheeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang