Joana tertegun mendengar pengakuan yang terlontar dari gadis di dekatnya kini. Muncul banyak pertanyaan di benaknya tentang perkataan itu. Apakah memang benar rasa itu atau hanya sesaat karena mungkin bisa saja Delia hanya penasaran akan dirinya. Ia dan Joana pun langsung berposisi duduk dan saling berhadapan.
"Del, apa kamu serius?"
"Iya, Jo. Aku sudah nggak bisa menahan lagi rasaku ke kamu. Aku tulus."
"Tapi, kenapa harus ke aku? Kamu tahu kan aku perempuan juga, sama seperti kamu."
"Aku paham, Jo. Aku juga mencoba cegah rasaku ini tapi perasaan sayang itu semakin besar."
Mata Delia begitu berbinar di tengah remangnya suasana kamar. Debaran di jantung mereka masing-masing pun terasa bergemuruh dengan hebat. Kedua insan itu terdiam dan saling memandang untuk beberapa saat.
Joana berusaha mencari arti perasaan Delia yang sebenarnya. Sorot mata gadis di depannya membuat ia terperosok ke dalam perasaan tersebut. Ia pun merasa yakin dengan perasaannya bahwa rasa itu yang juga ia rasakan belakangan.
"Aku..."
"Iya, Jo? Kenapa?"
"A-Aku juga sayang sama kamu Delia."
"Be-Beneran, Jo?"
Joana mengangguk pertanda bahwa itu benar dan seketika senyuman mengembang di wajah Delia. Dengan spontan ia langsung memeluk Joana yang tertegun kaku. Pelukannya begitu erat dan dibalas oleh Joana, ia merengkuh gadis itu seakan tak ingin melepasnya.
"Jo, makasih ya kamu udah sayang aku."
"Bukan hanya sayang. Ini sudah menjadi Cinta."
"Sejak kapan rasa itu ada, Jo?"
"Aku nggak tau pasti namun rasa itu perlahan masuk ke dalam hatiku dan setiap ada kamu aku jadi deg-degan dan nggak karuan."
"Sama, perasaan itu juga yang aku rasa ke kamu semenjak beberapa hari kita kenal. Ada perasaan ingin selalu dekat kamu bahkan melihat wajah kamu secara langsung."
"Jadi selama ini, kamu sering mengajak aku main ke kafe kamu karena kamu rindu sama aku? Kamu sayang ke aku?"
"Iya, begitulah. Ketauan deh."
Delia tersenyum malu dan membuat Joana ikut tersenyum pula. Kedua insan yang saling menyatakan rasa itu pun menjadi salah tingkah. Entah rasanya tidak percaya namun itulah kenyataannya.
"Lalu, sekarang kita bagaimana?"
"Hmm, bagaimana apanya?"
"Ya itu, Jo. Kita kan saling sayang dan kamu juga bilang cinta ke aku."
"Aku tanya dulu, apa kamu beneran nggak apa dengan ini semua? Dengan cinta aku dan seluruh sayang aku ke kamu?"
"Aku nggak apa-apa. Justru aku malah senang dan belum pernah aku merasa sebahagia ini."
"Baiklah, kalau gitu. Kamu mau kan jadi kekasih aku?"
"Iya, aku mau kita jadi sepasang kekasih. Aku cinta kamu Joana."
Seketika Delia memeluk kembali kekasih barunya itu. Joana pun mengelus lembut kepala Delia dan disusul dengan kecupan hangat di keningnya. Mereka berdua saling merasakan perasaan sayang dan cinta yang begitu besarnya.
Ternyata rasa yang Joana simpan selama ini tidak bertepuk sebelah tangan. Ia begitu takut jika ia terlalu percaya diri dengan perasaannya yang tak biasa kepada Delia. Namun semua terjawab sudah kini. Rasa bahagia yang mereka rasa begitu sulit digambarkan. Terutama Delia, ia mencintai seorang perempuan untuk pertama kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here
RomanceCinta itu bisa menyembuhkan sekaligus menyakitkan. Cinta itu bisa membahagiakan sekaligus menyedihkan. Cinta itu sulit dideskripsikan namun dapat dirasakan. Yuk silakan baca! Warning!!! This is GxG (Girl x Girl) or Yuri genre! Note: Just skip if you...