Hari ini Joana sangat sibuk sampai-sampai untuk makan siang ia tunda selama dua jam. Begitu banyak projek yang harus ia handle. Pekerjaannya menumpuk dari hari ke hari, itu pun sudah dibantu oleh Silvia bagaimana jika tidak? Ia pasti amat kelelahan dan kepusingan namun itu adalah resiko seorang CEO dalam mengambil semua keputusan serta segala tantangan pekerjaan.
"Jo..."
"Eh, Sil. Masuk."
"Hmm, lo udah makan siang belum sih?"
"Belum, ni baru mau ke kafe Delia. Gimana ketemu klien di luar tadi?"
"Beres, sesuai yang diharapkan. Ya udah lo makan dulu sana, kerjaan mana yang belum? Sini gue bantuin."
"Udah ini biar gue aja. Kerjaan lo kan juga banyak, Sil. OK deh, gue pamit makan siang dulu ya."
Joana bergegas menuju mobilnya dan melaju ke kafe Delia. Memang kekasihnya itu sudah menunggu untuk makan bersama. Akhirnya Joana sampai dan langsung masuk ke kafe. Di sana suasana tidak terlalu ramai dan banyak remaja juga yang sedang mengemil sembari bersenda gurau.
"Hey, sayang!"
Ada seseorang yang menepuk bahunya dan ia tahu pasti siapa itu.
"Hi, sweetheart."
Mereka berdua pun cipika-cipiki dan Delia mengajak Joana ke dalam ruangan pribadinya. Tidak berapa lama menu pesanan mereka berdua telah siap untuk disantap. Joana dan Delia duduk pada sebuah sofa berwarna merah muda dengan di depannya terdapat meja berbentuk persegi panjang nan elegan yang bermatrialkan kayu kualitas tinggi berwarna hitam pekat.
"Selamat makan sayang."
"Selamat makan juga Delia sayang. Nih suapan pertama untuk kamu honey."
Joana menyuapi kekasihnya itu dengan sayang dan dibalas hal yang sama oleh Delia. Mereka berdua pun makan bersama dengan lahap dan saling melirik untuk memerhatikan. Namun lebih banyak Delia yang memerhatikan kekasih barunya itu. Dilihatnya Joana nampak lelah dari pekerjaannya dan ia senang melihat gadis kecintaannya begitu menikmati hidangan.
"Selesai juga ya makan kita."
"Hu'um my baby, Jo."
"Selalu enak deh menu-menu di sini, minumannya juga seger. Makasih ya sayang."
"Sudah seharusnya sayang, oh iya kamu capek banget kelihatannya? Hmm?"
"Emang kelihatan capek gitu? Ya biasa kok, namanya juga kerja."
"Sini aku manjain."
"Mau Delia sayang."
Lalu Joana merebahkan kepalanya di atas kedua paha Delia. Dielus lembut kening Joana oleh Delia. Mereka berdua sama-sama tersenyum dan kenyamanan itu tanpa sadar membuat Joana terpejam.
"Jo, aku sayang banget sama kamu. Makasih atas kasih sayang dan cinta kamu ke aku."
Bisik Delia begitu lirih di telinga wanitanya lalu ciuman singkat mendarat di dahi Joana. Sekitar empat puluh menit Joana tertidur dengan posisi seperti itu dan Delia dengan setia tetap mengelus lembut kekasihnya. Dipandang wajah Joana dengan sayang tulus dan begitu bahagia oleh kisah cinta mereka.
"Lho, kok udah bangun sayang?"
"Hmm, maaf ya. Aku ketiduran, udah berapa lama aku tidur?"
"Belum juga sejam, cuma empat puluh menit."
"Cuma? Itu lumayan lama sayang, kamu nggak pegel nopang kepala aku?"
"Nggak dong my baby Jo."
"Makasih ya sayang, haduh aku harus ngantor lagi nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here
RomanceCinta itu bisa menyembuhkan sekaligus menyakitkan. Cinta itu bisa membahagiakan sekaligus menyedihkan. Cinta itu sulit dideskripsikan namun dapat dirasakan. Yuk silakan baca! Warning!!! This is GxG (Girl x Girl) or Yuri genre! Note: Just skip if you...