Dua Bulan Kemudian
"Hari ini adalah hari yang paling bersejarah dan membahagiakan."
Delia tersenyum senang sembari berbisik dalam hatinya. Betapa tidak bahwa kesabarannya untuk Joana kini membuahkan hasil. Penantian supaya kekasihnya itu pulih secara fisik dan ingatan akhirnya terwujud.
Ponsel miliknya berdering indah di awal pagi tanda bahwa ada seseorang di ujung telepon sana sedang menunggu untuk berbicara dengannya.
"Hallo, sayang. Pagi."
'"Hallo sayangku. Pagi juga."
"Bagaimana keadaanmu my baby, Jo?"
"Sangat baik maka dari itu, hari ini aku mau ajak kamu ke suatu tempat."
"Hmm? Kemana?"
"Ada deh Delia sayang. Dandan yang cantik ya, nanti sore aku jemput."
"Tuh kan, main rahasia-rahasiaan sama aku."
"Kamu juga dulu gitu kan pas ngajak aku ke villa kamu? Hayo? Haha."
"Iya deh kamu menang, Jo. Aku tunggu kamu nanti sore sayang."
Telepon mereka akhirnya usai. Menjadi sebuah pertanyaan besar untuk Delia. Ia tidak sabar menunggu sore hari tiba.
Rasanya Delia rindu sekali ingin jalan-jalan berdua seperti dulu saat Joana sebelum kecelakaan. Akhirnya hari ini akan terwujud. Hati Delia begitu sumringah dan berbunga.
Sore Hari
"Tin-Tin."
Suara klakson mobil terdengar dari luar pagar dan Delia menengok dari jendela kamarnya yang berada di lantai dua. Rupanya mobil dari kekasihnya. Padahal Delia belum seratus persen siap karena ia masih bersolek di depan cermin.
Ia pun menyuruh asisten rumah tangga untuk mempersilakan Joana menunggu di ruang tamu. Delia meneruskan kegiatannya sampai ia siap untuk menemui Joana. Setelah siap maka Joana langsung terkesiap.
"Duh pacarku cantik banget."
"Ah masa sih, Jo? B aja perasaan."
"Cie mukanya merah kaya udang rebus nih, yuk jalan sayang."
Akhirnya mereka menuju mobil dan dilajukan mobil itu tidak terlalu cepat. Rupanya Joana ingin mengobrol banyak selama dalam perjalanan. Sepanjang jalan Joana tersenyum senang dan membuat Delia penasaran.
"Jo, kamu kenapa senyam senyum nggak jelas gitu sih?"
"Nggak apa-apa. Aku senang aja, ini pertama kalinya aku bisa nyetir lagi dengan mobil baru. Ya meski belum benar-benar sembuh benar sih. Sakit dikit wajarlah, Joana nggak boleh lemah."
"Cie, mobil baru. Ehem, baru dua hari ya? Siapa aja yang pernah naikin?"
"Lha? Iya kamu sayang. Kan aku bilang pertama kali nyetir dan kamu yang aku ajak jalan Delia sayang. Gimana sih? Hu!"
Joana mencubit pipi Delia dengan gemasnya sehingga meronalah pipi itu. Jalanan memang ramai namun tidak menimbulkan kemacetan. Mereka sangat menikmati perjalanan karena rasa rindu untuk berdua seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Here
RomanceCinta itu bisa menyembuhkan sekaligus menyakitkan. Cinta itu bisa membahagiakan sekaligus menyedihkan. Cinta itu sulit dideskripsikan namun dapat dirasakan. Yuk silakan baca! Warning!!! This is GxG (Girl x Girl) or Yuri genre! Note: Just skip if you...