TMS 2 💦

1.7K 65 4
                                    

Hai 😊

Balik lagi ke dunia Ze

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

Keesokan paginya suasana di meja makan terasa canggung. Eve masih saja tak ada niat membuka suaranya untuk menyapa orang rumah padahal biasanya Eve selalu menyapa semuanya dengan riang. Ze juga menampilkan tatapan mata sendu, dia masih tak menyangka Eve mencaci kekurangannya tapi Ze tak berani menyampaikan ini ke Dave ataupun Naya. Ze takut, biarlah ini Ze simpan sendiri.

Dave dan Naya yang mulai merasa aneh pun segera bertanya. "Eve, tadi malam kamu dari mana saja? Kenapa pulang larut dan dalam keadaan basah." tanya Dave, Eve tetap diam.

"Eve, Eve ada masalah di sekolah? Kalau ada cerita sama mama." Naya turut menimpali.

Eve menghabiskan sarapannya. "Gue mau berangkat." katanya.

"Eve!" bentak Dave.

Semua yang ada di meja makan terkejut akibat bentakan Dave. Dave tak pernah membentak anaknya sekalipun, ini adalah yang pertama kali.

"Sejak kapan kamu tidak sopan sama orang tua? Sejak kapan kamu tidak mau menjawab pertanyaan papa dan mama? Lalu, apa tadi itu? Gue? Kapan Papa ngajarin kamu cara ngomong gitu." Naya berusaha menenangkan Dave.

Mata Eve memerah. Dia tersenyum sinis "Pa, Eve punya privasi. Gak semuanya papa sama mama harus tau. Kenapa kalian selalu mengajak Eve bicara? Kenapa gak kalian aja Ze bicara. Ajak dong, dia juga anak kalian."

Dave murka, bisa-bisanya Eve berkata demikian. "Eve, papa tidak ingin marah padamu. Minta maaf sama Ze. Kenapa kamu berkata demikian." Eve sama sekali tak peduli.

"Gak. Eve gak salah kok."

"Baik, kalau tidak mau minta maaf. Hari ini kamu naik angkot, tidak berangkat bareng papa dan uang jajanmu papa potong."

"Oke. Eve juga lagi males naik mobil mewah papa." Eve menyandang tasnya lalu keluar dari rumah tanpa berpamitan pada Dave dan Naya.

Ditmar yang dari tadi hanya diam merasa miris. Sejauh ini, baru kali ini keluarganya mengalami keributan seperti ini. Ditmar tak terbiasa. Dia menghampiri Ze. "Kak Ze gakpapa kan? Kak Ze jangan diambil hati ya, mungkin kak Eve lagi ada masalah. Kak Ze tetap jadi kakak Ditmar yang paling baik." ucap Ditmar memeluk Ze.

Ze mengangguk dan balas memeluk Ditmar.

"Ayo, pa. Kita berangkat sekolah. Ze takut telat." ucap Ze pada Dave masih dengan menggunakan bahasa isyarat.

Dave menghela napas, dia mengangguk. "Ayo sayang." katanya.

Ditmar dan Ze berangkat setelah berpamitan pada Naya.

💐💐💐

Ze berulang kali melirik jam tangan yang tengah ia kenakan. Dia takut telat ke sekolah. Jalan yang mereka lalui sangat macet karena ada kecelakaan di depan.

"Ze takut telat ya?" tanya Dave. Ze hanya mengangguk.

20 menit berlalu akhirnya jalanan mulai lancar. Ze sampai disekolah 10 menit setelahnya. Ze bersyukur karena gerbang masih terbuka.

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang