TMS 22 💦

789 28 20
                                    

Hai gaiseu 🤗

Gimana kabar kalian? Sehat terus ya

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

04.50 AM

Eve menatap rumahnya dari balik jendela kaca mobil. Disampingnya, orang misterius itu duduk dibalik bangku kemudi.

"Kau akan terus disini, Eve? Kau tidak ingin masuk ke rumahmu?"

Eve tersadar, dia terlalu banyak melamun. Eve menghadap orang misterius itu, berusaha berbicara sentral mungkin. "Eve akan masuk kalau persyaratan dari Eve di penuhi."

"Maksudmu?"

"Eve mau rencana kita semua di percepat. Eve akan hubungi Fatir untuk ngebantu kita. Eve gak mau bertele-tele. Setelah rencana kita berjalan lancar, Eve hanya perlu bawa Papa ikut sama Eve."

"Kau tidak perlu membawa Papamu."

"Kenapa? Eve sayang sama Papa. Papa kaya gini karena pengaruh mama Naya."

Karena dia bukan papamu bodoh!

"Apa kau yakin Papamu akan memaafkanmu jika tau kau telah menyakiti keluarganya?"

"Kalau gitu buat papa gak tau."

"Itu tidak gampang Eve. Papamu punya koneksi dimana-mana, sangat mudah baginya untuk mencari keberadaan mu nanti."

"Kalau gitu, kita bunuh saja ikut Papa."

Orang misterius itu tersenyum. "Ini yang ku suka dirimu, Eve. Kau bijak sayang."

Demi almarhum Mama. Eve siap menghancurkan siapa saja.

💐💐💐

Wisnu sedang duduk di balkon kamarnya sambil menatap langit malam. Banyak yang Wisnu pikirkan. Apa tidak salah dia berencana mendekati Eve? Dia mendekati Eve untuk tujuan yang tidak benar. Dia hanya menjadikan Eve alat balas dendam pada Fatir. Kalau itu terjadi, apa bedanya dia dengan Fatir?

Kenapa kemarin Wisnu sempat berpikir begini? Pasti saat itu Wisnu sedang kacau karena Ze semakin jauh untuk dia gapai. Daripada memikirkan cara untuk balas dendam, kenapa Wisnu tidak memikirkan bagaimana untuk mendapatkan kepercayaan Ze lagi padanya. Itu jauh lebih penting.

"Nu!"

Wisnu melihat orang yang memanggilnya, ternyata mamanya. "Eh, Mama." kata Wisnu.

"Kok malem-malem ngelamun, nanti kesambet setan loh. Lagi ngelamunin apa sih?"

"Enggak kok, Ma. Wisnu cuma lagi liatin langit aja."

"Nu, gak usah bohong sama Mama. Dulu, Mama juga pernah mudah tau dan saat seusia kamu ini hampir 100% melamun karena cinta. Lebih tepatnya kasmaran atau patah hati."

Wisnu berusaha menyembunyikan senyumnya. "Gak kok, Ma. Oh ya, Mama kapan balik ke Amrik?"

Wisnu bertanya pada mamanya itu. Pasalnya sudah 2 minggu Mamanya disini. Dulu, sewaktu kecil Wisnu tinggal di Amerika, ikut mama dan papanya. Papanya ditugaskan bekerja disana. Namun saat dirinya akan naik ke jenjang sekolah menengah atas, orangtuanya memutuskan untuk mengirim Wisnu kembali ke tanah air. Orangtuanya bilang kalau pergaulan di Amerika tak baik untuk anak remaja seperti Wisnu. Orangtuanya takut Wisnu ikut pergaulan bebas.

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang