TMS 16 💦

794 32 10
                                    

Halo guys 🤗

Balik lagi ke dunia Ze

Jadi gimana kabar kalian? Sehat terus ya 😉

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

Seminggu kemudian...

Sudah seminggu sejak dirinya dan Fatir berpacaran. Tak ada lagi yang Ze rasakan selain kebahagian. Dirinya selalu tersenyum hanya karena satu orang yaitu Fatir, namun tak jarang juga Ze harus membolos lagi demi bersama Fatir.

Ze akui kalau Fatir sangat romantis untuk orang yang belum pernah berpacaran seperti Ze, Ze pasti akan mengira kalau Fatir adalah orang teromantis di dunia itu. Fatir selalu menuruti kemauannya.

Hari ini, Ze dan Fatir sudah mempunyai janji akan bolos sekolah lagi. Nanti, setelah diantar Dave sampai di gerbang maka Ze akan langsung dijemput oleh Fatir. Tak perlu masuk lagi ke dalam sekolah. Sejak mengenal Fatir, Ze juga merasa kalau sekolah terlalu mengekang. Miris!

Tak lama kemudian, mobil Dave berhenti di depan sekolah Ze. Ze dan Eve langsung turun dan mencium pipi Dave seperti sebelum-sebelumnya. Ze dan Eve melihat kepergian Dave. Setelah dirasa cukup jauh, Eve berbalik badan dan pergi meninggalkan Ze. Dalam perjalannya Eve tersenyum senang, Ze yang malang, pikirnya.

Fatir berhenti dengan motor besarnya di depan Ze yang sudah menunggu kedatangannya sedari tadi. Ze tersenyum hangat ketika Fatir melepas helmnya. Rambut Fatir acak-acakan membuatnya semakin terlihat keren.

"Kenapa senyum-senyum? Gue ganteng?" tanya Fatir.

Ze tertawa, Fatirnya memang paling bisa membawa suasana ceria. Tak ada lagi rasa canggung dalam dirinya. Oh iya, sampai saat ini hubungannya dan Fatir masih dirahasiakan. Ze tak masalah karena kata Fatir ini semua demi kenyamanan Ze. Awalnya Ze mengira Fatir akan malu mengakui dirinya sebagai seorang pacar tapi mendengar penjelasan Fatir membuatnya baik-baik saja. Fatir itu idaman pasti banyak yang akan menghina, mencaci bahkan menyalahkannya karena berpacaran dengan Fatir. Apalagi dirinya kan cacat yang dianggap tak pantas bersanding dengan Fatir.

"Yaudah, ayo!" kata Fatir.

Ze mengangguk, dirinya bersiap naik ke atas motor Fatir tapi tangan Ze ditarik oleh seseorang. Ze berbalik dan melihat kearah orang tersebut, hal yang sama juga dilakukan oleh Fatir. Disana Wisnu menatap mereka dengan ekspresi yang tak bisa di tebak.

"Kalian mau kemana?" tanya Wisnu.

"Bukan urusan lo. Sekarang, lepasin tangan Ze." tantang Fatir.

"Gak. Sebentar lagi akan masuk dan kalian tidak boleh pergi."

Fatir mendengus, dia segera turun dari motornya. Fatir melepaskan genggaman Wisnu dari tangan Ze. "Gue sama Ze mau pergi. Trus apa hubungannya sama lo?"

Wisnu menarik kerah baju Fatir, seolah mengancam. "Ze gak boleh pergi, dia akan masuk kelas bareng gue. Lo memberi pengaruh buruk buat Ze."

Fatir mengangkat kedua tangannya. "Hahaha, oke-oke. Santai-santai, silahkan ajak Ze ikut bareng lo." kata Fatir.

"Ayo masuk Ze." Ze menjauhkan tangannya ketika dia melihat pergerakan Wisnu yang ingin menariknya. Sementara Fatir tersenyum meremehkan.

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang