TMS 12 💦

869 39 2
                                    

Hai 🤗

Balik lagi ke dunia Ze

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

Wisnu terus saja menelpon Ze, karena kejadian tadi siang sepertinya Ze masih marah padanya. Wisnu harus menjelaskan maksudnya melarang Ze berteman dengan Fatir, terlebih setelah apa yang tadi Fatir lihat.

Wisnu sudah mengirim ratusan pesan ke Ze tapi tak kunjung ada yang dibalas. Jangankan dibalas, di baca saja tidak. Astaga, Wisnu merasa sangat khawatir.

Wisnu melihat jam dinding di kamarnya. Masih pukul 9 malam berarti ada kemungkinan Ze belum tidur. Fatir memakai jaketnya dan segera mengambil kunci motor. Dirinya harus menemui Ze.

Wisnu memperhatikan jalanan, dirinya sangat berhati-hati. Saat ini jalanan pasti licin karena basah. Tadi sore, hujan mengguyur kota ini dengan derasnya. Hujan seolah-olah menumpahkan keresahan Wisnu. Udara malam ini membuat Wisnu merasa kedinginan.

20 menit berlalu, Wisnu sampai di rumah Ze. Wisnu ragu untuk masuk karena rumah itu sudah sepi. Wisnu melihat balkon kamar Ze, lampunya sudah mati. Apa mungkin Ze sudah tidur?

"Mas Wisnu?" Wisnu terkejut, satpam rumah Ze tiba-tiba saja menyentuh pundaknya. Wisnu memang sudah kenal dengan satpam ruang Ze ini.

"Mas Wisnu ngapain diluar sini?"

"Eh, enggak kok. Saya cuma mau ketemu Ze tapi saya lihat rumahnya sepi jadi saya gak berani masuk. Ze nya ada pak?" tanya Wisnu.

"Oh, mbak Ze lagi pergi. Katanya dia mau ngerjain tugas bareng temannya dan udah izin untuk tidur disana."

"Tugas? Tugas apa?"

"Saya gak tau, Mas. Kalau mbak Eve ada di dalam."

Wisnu mengangguk. "Makasih ya, Pak. Saya pulang aja kalau gitu. Ze juga lagi gak disini."

"Oh iya-iya. Silahkan, Mas."

Wisnu berpikir, Ze sedang mengerjakan tugas apa? Apalagi sampai harus bermalam. Teman yang Ze maksud siapa? Ze tak punya teman sedekat itu sampai harus bermalam di rumahnya. Ze berbohong?

Wisnu mulai membelokkan motornya tapi percakapan satpam itu mengalihkan perhatian Wisnu. Wisnu melihat kebelakang, disana dia melihat Eve berdandan dengan pakaian mini. Astaga, Eve mau kemana malam-malam begini dengan pakaian seperti itu.

Yang Wisnu lihat, satpam itu mengangguk ketika Eve memberinya uang berwarna merah. Daripada pulang, ada baiknya Wisnu mengikuti Eve. Wisnu bisa mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya agar semakin kuat dan Ze semakin percaya.

Wisnu mulai mengikuti dari jauh taksi yang membawa Eve pergi. Wisnu berusaha agar tak kehilangan jejak taksi itu. Motor Wisnu berhenti ketika taksi yang Eve tumpangi juga berhenti.

Wisnu sungguh tak percaya Eve berkunjung ke tempat seperti ini. Ini club? Sungguh? Ada urusan apa Eve kemari. Tak ada pilihan lain, daripada pergi dengan rasa penasaran, Wisnu lebih memilih mengikuti Eve. Dirinya segera memakai masker hitam agar menyamarkan wajahnya. Untung saja setiap berkendara Wisnu selalu memakai itu. Wisnu melihat Eve masuk ke club itu dan segera duduk di kursi bar. Eve memesan minuman berwarna bening tapi Wisnu yakin itu tidak mungkin air putih. Apa disini ada jual air putih?

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang