TMS 21 💦

823 27 13
                                    

Hai 🤗

Balik lagi ke dunia Ze

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

Ze berjalan dengan lesu memasuki kelasnya. Selain karena dirinya kurang tidur, Ze juga khawatir dengan kondisi Eve sekarang. Terkahir kali, keadaan Eve lumayan membaik, panasnya juga mereda tapi tetap saja sebagai kakak Ze merasa khawatir dengan adiknya itu.

Tadi pagi, Ze memberitahu Naya kalau Eve sedang demam. Naya langsung menghampiri Eve ke kamarnya dan mengompres Eve. Kata Naya, jika sampai nanti siang demam Eve gak turun barulah Eve di bawa ke rumah sakit. Sementara Dave, dia hanya mengikuti saran Naya saja. Dave merasa bersalah kada Eve. Karena dia, Eve sampai sakit begini.

"Hayo, kok lesu gitu sih?" Ze dikagetkan dengan kehadiran Fatir yang tiba-tiba.

"Ada masalah?" tanya Fatir, Ze hanya menggeleng.

"Tuh kan, mulai deh gak mau cerita. Gak mau terbuka. Ada masalah apa? Gue tau lo ada masalah."

"Gak ada kok. Ze cuma khawatir sama kondisi Eve."

"Kondisi Eve? Emang Eve kenapa?"

Ze akhirnya menceritakan kejadian tadi malam secara detail kepada Fatir. "Tapi Ze yakin kalau Papa gak sengaja dorong Eve." itulah kata terakhir yang Ze ucapkan.

Sementara Fatir, sepanjang Ze bercerita dia berusaha menahan semua emosi dan amarahnya. Sebenarnya dia bisa saja membalas kejadian yang menimpaku Eve tadi malam lewat Ze. Saat ini, dia bisa saja mendorong Ze sampai Ze terluka tapi Fatir berusaha menahannya. Tangannya dia kepal kuat-kuat agar tak melayang pada wajah Ze. Dan Ze masih bisa bilang kalau Papanya gak sengaja? Jelas-jelas itu adalah salah satu perlakuan tak adil karena Eve bukan anak kandung Naya.

"Gue gak bisa ngomong apa-apa. Semoga Eve cepat sembuh." kata Fatir.

Ze tersenyum menatap Fatir. "Makasih." katanya kemudian.

"Gue balik ke kelas dulu. Nanti gue jemput lo, kita pulang bareng. Bye!" Fatir kemudian berlalu meninggalkan Ze menuju kelasnya.

Ze menatap kepergian Fatir. Pacarnya itu selalu bersedia menjadi tempatnya untuk berkeluh kesah yang dulunya diperankan oleh Wisnu. Wisnu? Sedang apa dia sekarang.

Ze menggeleng, tak seharusnya dia masih memikirkan Wisnu. Ze melanjutkan langkahnya menuju kelas.

💐💐💐

Sesuai perkataannya, Fatir datang ke kelas Ze untuk menjemputnya pulang bersama. Fatir dengan santai berdiri sambil bersandar di dinding dekat pintu, kakinya dia angkat sebelah. Kelasnya lebih dulu keluar dari kelas Ze.

Fatir tiba-tiba menegakkan badannya ketika Ze berdiri di depannya dengan senyum merekah.

"Udah selesai?" tanya Fatir. Ze hanya mengangguk.

"Mau berangkat sekarang tuan putri?" Ze tertawa, Fatir ini manis sekali.

"Ya udah ayo berangkat pangeran!" kata Ze, dia membalas perkataan Fatir.

Gantian kali ini Fatir yang tertawa. "Ayo, sayang." Fatir kemudian merangkul Ze, membawanya menuju parkiran. Tak mau berlama-lama, Ze dan Fatir akhirnya pulang bersama.

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang