Hai...
Balik lagi ke dunia Ze
Oke, stop senyum-senyum. Let's go!
💐💐💐
Hari ini, Eve kembali pergi ke sekolah diantar Dave, masa hukumannya telah selesai. Eve sungguh terlihat memberi jarak dari Ze. Dia duduk sampai menempel ke pintu mobil sementara disamping Ze masih lebar. Dave merasakan keanehan Eve mulai bertanya.
"Eve, kok duduknya jauh-jauhan gitu sih? Tengah kan masih kosong."
"Gak kok, Pa. Eve lagi pusing aja jadi pengen sandaran." Dave hanya mengangguk mengerti, mungkin memang demikian benar adanya.
Mobil Dave berhenti tepat di depan gerbang SMA Garuda Muda. Ze dan Eve segera turun, seperti biasa mereka akan mencium pipi Dave.
"Ya sudah, Papa berangkat ya." Ze dan Eve serentak mengangguk.
Baru saja Dave akan membuka pintu mobil. "Om!" teriakan itu menghentikannya.
Dave, Ze dan Eve melihat kearah orang yang tengah berlari menghampiri mereka. Tanpa kata-kata, orang itu langsung menyalami Dave membuat Dave terheran.
"Hah! Hah! Hah! Halo, Om." kata orang itu, masih ngos-ngosan. "Saya Fatir, temannya Ze dan Eve."
Ya, orang itu adalah Fatir. "Halo, Fatir. Ada apa?" tanya Dave.
"Gak kok, Om. Cuma mau kenalan aja hehehe." Fatir cengengesan.
"Eve masuk duluan deh, Eve lagi ada perlu." tanpa kata-kata lagi, Eve langsung pergi. Fatir menatap kepergian Eve.
"Wisnu!" panggil Eve ketika melihat Wisnu baru saja turun dari motornya sambil membuka helmnya.
Wisnu melirik kearah Eve. Dia hanya membalas dengan senyuman. Eve segera menghampiri Wisnu. "Nu, ke kelas barengan yuk." ajak Eve.
"Lo, gak barengan sama Ze?" tanya Wisnu.
Eve mendadak kesal, dia memutar bola matanya. "Barengan. Tuh, anaknya masih disana, sama Fatir."
Wisnu mengikuti arah yang ditunjuk Eve. Dia melihat Fatir tertawa disana. Rahang Wisnu mengerat. "Oke. Yuk ke kelas." Eve dan Wisnu berjalan beriringan. Eve berusaha mencari topik pembicaraan dengan Wisnu sampai masuk ke dalam kelas.
Sementara itu, Fatir dan Dave masih asik berbincang.
"Maaf Fatir. Om gak bisa lama-lama, Om harus segera ke kantor. Kapan-kapan main aja ke rumah." kata Dave.
"Iya gakpapa kok, Om. Nanti kapan-kapan Fatir main kerumahnya Om." Dave mengangguk, dia kembali mencium puncak kepala Ze lalu masuk kedalam mobil. Mobil Dave melesat dengan cepat dari pandangan Ze dan Fatir.
"Ayo Ze ke kelas." ucap Fatir sambil merangkul Ze.
Ze segera melepaskan rangkulan itu. "Jalannya gak perlu rangkulan gitu. Lagian arah kelas kita beda, Fatir ke timur sementara Ze ke barat." Fatir mengangguk mengerti.
"Hehe, gakpapa. Gue pengen nganterin pacar ke kelasnya." Ze membuang wajahnya sambil tersenyum, ada-ada saja.
"Yuk!" kata Fatir menarik tangan Ze.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mute Star
RomanceSequel The DANGEROUSEST Wedding [ cerita di privat secara acak, follow untuk bisa membaca! ] Zea Luffy Adara harus menerima dampak dari kesalahan sang Ayah dimasa lalu. Anak yang kerap disapa Ze itu harus menerima takdir kejam akan dirinya yang tida...