TMS 23 💦

807 22 5
                                    

Hello December 👋

Hai gaiseu 🤗

Gimana kabar kalian?

Apa harapanmu di bulan December ini?

Yang jelas apapun itu semoga cepat terkabul.

Semangat diakhir bulan 2019. Selamat menuju 2020. Semoga kalian bahagia selalu. Aku selalu berdoa untuk itu.

Oke, stop senyum-senyum. Let's go!

💐💐💐

"Kenapa bisa seperti ini? Ze, Papa benar-benar gak nyangka sama kamu. Selama ini Papa gak pernah marah sama kamu karena kamu ini selalu bikin Papa bangga tapi kenapa justru ini yang Papa terima!"

Dave, dia sedang memarahi Ze diruang keluarga. Disana ada Naya juga tapi Naya hanya diam
Menurut Naya, kali ini Ze memang harus di beri pencerahan.

"Apa-apaan ini? Papa masih bisa maklum karena kamu gak dapat peringkat satu karena Papa yakin gak semuanya itu bisa bertahan. Tapi apa? Jangankan 3 besar, kamu keluar dari 10 besar Ze! 10 besar gak dapat!" suara Dave terdengar semakin marah.

"Dan lagi, Papa kecewa sama kamu. Ini pertama kalinya Papa kecewa sama kamu Ze. Papa menerima laporan kalau kamu sering bolos, datang terlambat dan tidak mengerjakan pr. Ze, papa selalu mengantar mu ke sekolah tepat waktu tapi kenapa kamu—" Dave mengacak rambutnya frustasi sementara Ze dia hanya diisi terdiam sambil menunduk, dia menangis dalam diamnya.

"Papa gak tau lagi mau bilang apa, Papa cuma kecewa sama kamu." Dave pergi meninggalkan Ze.

Saat itulah tangis Ze pecah, dia berangsur mendekati Naya. Ze memeluk Naya erat, menumpahkan air matanya pada sang ibu, disitulah tangisnya pecah. Sementara Naya, dia juga balas memeluk Ze. Meskipun dia juga kecewa pada Ze tapi dia sangat menyayangi anaknya ini.

"Ze, Mama juga sama kecewanya sama Papa. Mama mau tanya sama Ze apa alasan Ze bolos sekolah?"

Ze menatap wajah Naya, rasa bersalah itu ada. "Ze—Ze cuma main, Ma."

"Main kemana? Main sama siapa? Ze Mama kenal kamu hampir 18 tahun, Mama tau sayang kamu gak begitu punya banyak teman. Lagipula kalau ingin main kenapa mesti saat jam sekolah?"

"Maafin Ze, Ma. Ze tau kalau Ze salah." Ze kembali memeluk Naya.

"Mama udah maafin Ze tapi Ze harus janji jangan ulangi lagi kesalahan yang sama ya. Ze harus minta maaf juga sama Papa." Ze mengangguk.

Ze pamit pada Naya, naik keatas untuk tidur. Besok dia akan minta maaf pada Dave. Jangan sekarang, suasana hati Dave sedang kacau.

Eve yang sedari tadi berada dibalik tangga segera bersembunyi ketika melihat Ze akan naik. Eve sekarang tersenyum puas. Akhirnya apa yang dia tunggu-tunggu terjadi juga. Tapi ini belum seberapa, Dave harus lebih kecewa pada Ze.

Tak ada satupun dari diri Ze yang boleh lebih unggul dari Eve.

💐💐💐

Sudah larut, tapi Ze tetap tak bisa tidur. Raut kecewa di wajah Naya dan Dave masih tercetak jelas diingatannya. Sebenernya bukan hanya mereka, tapi Ze juga kecewa pada dirinya sendiri. Ze juga tak ingin semua ini terjadi.

The Mute StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang