BAB 1. Luciana

25.7K 1K 25
                                    

HAPPY READING

Luciana Kamila.Gadis yang biasa di sapa Luci itu berjalan dengan cepat sambil menunduk dalam.Luci mencoba menulikan pendengarannya saat seluruh siswa-siswi di sekolahnya mencaci makinya karena alasan sepele,yaitu tubuh luci yang sedikit gendut.Ralat,bukan sedikit tapi benar-benar bulat dan pendek.

Sebenarnya Luci terlihat imut dan manis tapi itu semua tertutupi dengan tubuhnya yang tidak ideal serta kulitnya yang berwarna sawo matang.Rasanya Luci ingin menangis karena terus dihina tapi gadis itu tidak melakukannya karena ia tidak mau dianggap lemah oleh penghuni sekolah tersebut.

Luci berjalan cepat dan masih menunduk sampai ia tak sengaja menabrak sosok yang menjadi pujaan kaum hawa di sekolahnya maupun di luar sekolah.Karena tubuhnya yang tidak seimbang,Luci jatuh terduduk di lantai koridor sekolah yang sedang ramai dilalui siswa-siswi.

Siswa siswi yang berada di sekitar  langsung mengerubungi tempat itu dan akan menyaksikan drama live pembullyan yang akan dilakukan oleh most wanted boy SMA Cakrawala bersama teman-temannya.

“Eh gendut,lo gak punya mata apa?” Tanya Reiki,cowok paling tampan dan dingin di SMA Cakrawala.

Reiki menatap sengit dan jijik Luci yang belum beranjak dari posisi jatuhnya.Gadis itu masih saja menunduk takut bila ia melihat tatapan-tatapan remeh,benci,serta jijik yang selalu di layangkan penghuni sekolah untuknya.

“Lo budeg apa? Orang nanya tuh dijawab jangan diam aja!” Bentak Reiki lagi sambil menendang pelan tubuh Luci.

Luci masih dalam posisinya dengan jantung yang berdetak cepat.Reiki yang memang bukan orang sabaran langsung menarik rambut lurus Luci hingga gadis itu mendongak menatap mata hitam Reiki yang menggoda kaum hawa termasuk juga Luci.

“A..aku minta maaf Rei.Aku gak se…sengaja tadi nabrak ka…kamu” Luci menjawab terbata-bata antara gugup,takut,dan kulit kepalanya terasa sakit karena Reiki menjambaknya dengan kuat.

“Rei,udahlah ngapain lo ngurusin upik abu gak berguna kayak dia.”Kata Aiden,dan diangguki oleh Galen.Mereka berdua adalah sahabat Reiki dari kecil.

Reiki menatap Luci dengan sorot kebencian kemudian melepaskan jambakannya agak keras.Mereka bertiga langsung saja pergi tanpa memperdulikan Luci yang matanya sudah memerah ingin menumpahkan air matanya.Satu persatu murid yang tadinya berkumpul kini sudah membubarkan diri tak lupa juga melayangkan kata-kata pedas serta caci makian untuk Luci.Cukup sudah.Air mata yang tadinya di tahan kini jatuh di pipi bulat Luci.Gadis itu menangis dalam diam.

Saat itu,bertepatan dengan bel yang berbunyi tanda istirahat kedua telah usai.Luci beranjak bangun dan langsung berlari kecil menuju kelasnya.

💔💔💔

Bel pulang sudah berbunyi dua menit yang lalu,tapi Luci belum ada niatan untuk keluar dari kelasnya yang sudah sepi.

Ia masih memperhatikan segerombolan siswa yang sedang tanding basket.

Luci takut jika ia pulang sekarang pasti mereka akan membully serta berkata kasar padanya tapi ia juga khawatir bila abangnya sudah menunggu lama di luar gerbang.

Ia tidak mau abangnya tau bahwa selama bersekolah,Luci selalu menjadi korban bully serta tidak memiliki seorang pun teman.

Akhirnya setelah mengumpulkan keberanian dan tekad yang kuat,Luci langsung mengambil langkah seribu menuju gerbang.

Luci mencoba untuk tidak mendengarkan pembicaraan anak-anak ekskul atau yang masih betah disekolah.Tentu saja pembicaraan mereka tidak jauh dari segala caci makian dan hinaan untuk Luci.

Tuh si upic abu kok makin gendut ya

Ih gue jijik banget sama dia,jangan-dekat-dekat pasti banyak kumannya

Bitch

Ih gue jijik banget,pasti badan dia tuh bau banget deh

Iya kagak pernah mandi kali,badannya yang gede itu mana mungkin bisa mandi dengan benar.

Dan masih banyak lagi hinaan yang mereka layangkan untuk luci.Namun gadis itu tidak peduli,toh sudah biasa didengarnya.

Hal yang sama sekali tak diharapkan oleh Luci saat ini adalah bertemu dengan Reiki dan sahabat-sahabatnya.Ia takut bila akan di bully dan akan membuat abang yang sedang menunggunya akan curiga.

Luci terus berjalan dan sama sekali tidak melirik kearah Reiki yang sedang duduk di atas motor ninja hitamnya.Ia tau bahwa Reiki dan sahabat-sahabatnya sedang menatapnya tajam,tapi gadis itu mencoba tidak peduli dan terus berjalan cepat.

Mobil Porche Macan 2.0 milik abangnya sudah terlihat di depan mata.Luci menambah kecepatan jalannya dan langsung memasuki mobil.

“Dek,kok kamu lama banget sih? Terus kenapa kayak orang habis liat hantu gitu mukanya?” Elvan Syahreza,abang Luci bertanya dengan tatapan menyelidik kearah adiknya.

“Gak papa kok bang,yok pulang.Luci udah lapar” Kata Luci dengan nada manja membuat cowok tampan berumur 20 tahun yang sudah duduk di bangku kuliah itu sampai gemas dengan adiknya.

Give me vote and comment❤
Salam EllinaDM😁

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang