BAB 23. She's back

6.6K 333 10
                                    

"Sekarang aku udah cantik kayak Alamanda dan Violetta kan,Rei?"

"Iya lo cantik,cantik banget.Dan gue sama sekali gak cocok buat cewek secantik lo,Luci.Hati lo cantik,lo juga cantik.Dan gue cuma cowok bodoh yang gak bisa ngejaga perasaan lo," Kata Reiki dengan penuh penyesalan.Luci hanya tersenyum.

"Gue akan memperbaiki semuanya,Luci.Kasih gue kesempatan sekali lagi!" Pinta Reiki dengan sorot mata yang tulus.Luci tau Reiki tulus namun ia tidak bisa.Ia tidak bisa menerima Reiki lagi.

"Aku kasih kamu kesempatan lagi" Reiki terlihat senang. "Kesempatan jadi teman aku," Senyuman yang di perlihatkan Luci tadi langsung luntur saat mendengan kata "teman" yang di ucapkan Luci.

Reiki kemudian tersenyum menutup luka di hatinya.

"Iya kita teman.Seenggaknya lo gak benci sama gue" Mereka berdua sama-sama tersenyum.Walau bagaimanapun Reiki tidak bisa memaksa Luci untuk menerimanya.

Ia akui semua kesalahannya dan ia tidak mau egois lagi dan menyakiti Luci untuk kedua kalinya.

Sisa waktu mereka habiskan dengan mengobrol banyak.Bahkan Reiki tampak melemparkan beberapa candaan yang membuat Luci tertawa.

Jam menunjukkan pukul 16.02 menit.Ternyata mereka sudah lama berada di taman bermain yang semakin banyak di kunjungi oleh orang-orang.

"Wah udah sore aja nih,pulang yok!" Ajak Luci sambil berdiri merapikan gaunnya.

"Pulang dulu atau makan?" Tanya Reiki.

"Makan" Jawab Luci sambil nyengir.Reiki terkekeh pelan kemudian mengajak Luci untuk makan di restaurant milik mamanya.

Sampai di sana,Reiki memarkirkan mobilnya di parkiran khusus kemudian keluar dari mobil dan memutari mobil.Ia membukakan pintu untuk Luci dan mengulurkan tangannya.

"Makasih," Luci menerima uluran tangan Reiki sambil tersenyum.
Mereka kemudian berjalan beriringan ke dalam restaurant.

Dari arah berlawanan,ada seorang gadis yang menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan.Gadis itu kemudian berlari mengejar Reiki dan Luci.

"Reiki?" Reiki membeku saat melihat seorang gadis cantik berdiri di depannya,begitu juga Luci yang ikut membeku saat melihat gadis itu.

"Violetta?" Violetta hanya tersenyum

"Long time no see," Reiki tersenyum kaku kemudian menatap Luci yang membeku di sampingnya.Violetta mengalihkan tatapannya dan ia baru sadar bila gadis yang bersama Reiki sangat cantik.

"Wah cantik banget cewek lo,Rei" Kata Violetta tersenyum lagi.

"Hallo kenalin,gue Violetta Nugraha,mantan pacarnya Reiki.Tapi tenang aja kok,gue gak mau rebut Reiki.Gue sekarang cuma teman dia." Kata Violetta bercanda sambil mengulurkan tangannya.Luci tersenyum canggung kemudian membalas uluran tangan violetta.

"Luciana Kamila," Jawab Luci yang membuat Violetta terkejut.

"Lu...Luci? Adiknya Elvan?" Tanya Violetta kaget.Luci hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Yaudah yok makan,lo Vio ikut aja gapapa," Mereka bertiga masuk ke dalam restaurant dan duduk di meja yang dekat dengan jendela.

Seorang pelayan laki-laki datang menghampiri mereka bertiga.

"Permisi tuan muda,ingin memesan apa?" Tanya pelayan itu sopan sambil menyerahkan buku menu pada mereka bertiga.

"Luci,Vio,pesan apa? Tanya Reiki pada kedua gadis cantik itu.

"Gue milkshake white coffe aja,makanannya gak usah."

"Aku salad buah aja,minumnya samain kayak kak vio."

"Oke,Milkshake white coffe 3,salad buah 1 sama sama beef burguignon 1"
Reiki menyebutkan pesanan mereka bertiga.

"Baik,ada lagi?" Tanya pelayan itu yang di balas gelengan kepala oleh mereka bertiga.

Setelah mengucapkan permisi,pelayan itu langsung meninggalkan meja yang di tempati oleh tiga orang yang saling diam-diaman itu.Suasana hening menyelimuti mereka bertiga.

"Ehem" Violetta yang tidak suka dengan keheningan berdehem sehingga Reiki dan Luci melihat ke arahnya.

"Ngomong- ngomong kalian pacaran?" Tanya Violetta.

"Tidak," Jawab Reiki dan Luci barengan.Violetta menatap mereka berdua dan menaikkan sebelah alisnya.

"Tapi kalian keliatan akrab banget,jalan berdua lagi"

"Kami gak pacaran,Vio.Kami cuma temenan." Reiki yang menjawab.Jujur dalam hatinya,ia merasa sakit saat mengingat Luci yang hanya menganggapnya sebagai teman tidak lebih.Tapi,Reiki bisa apa?

"Ooo,ngomong-ngomong kamu banyak berubah ya,Luci?" Luci menatap Violetta sambil tersenyum canggung.

"Berubah apanya kak?" Tanya Luci.

"Kamu cantik," Balas Violetta sambil tersenyum manis. "By the way,Elvan apa kabar?" Tanya Violetta agak ragu.

"Bang El baik kak,kakak sendiri gimana?" Luci balik bertanya.

"Aku baik,semakin baik waktu liat kamu baik-baik aja," Balas Violetta.Gadis itu kemudian menggenggam tangan Luci.

"Luci,maafin aku atas semua perlakuan buruk aku ke kamu selama ini.Aku merasa bersalah benget.Apalagi semenjak Elvan benci sama aku,aku jadi merasa gak berarti lagi" Kata Violetta dengan mata berkaca-kaca.

Gadis itu sudah paham akan perasaan nyamannya pada Elvan,bukan sebagai teman tapi perasaan sebagai laki-laki dan perempuan.Setetes air mata Violetta jatuh di pipi putihnya.

Ia sangat merindukan Elvan yang setiap saat mengirimkan spam chat padanya.Dulu ia merasa kesal pada Elvan,namun sekarang gadis itu sangat merindukan Elvan.

Pertemuan terakhir mereka saat kejadian 4 tahun lalu di pesta ulang tahun Alamanda.Setelah itu,mereka tidak bertemu lagi apalagi beberapa tahun terakhir,Violetta di kirim ke Canada oleh papanya.

"Kakak jangan nangis,aku udah maafin kak Vio kok" Luci menghapus air mata Violetta sambil tersenyum. "Setiap manusia pasti pernah berbuat salah,setiap manusia juga harus bisa memaafkan kesalahan orang lain," Lanjut Luci.

"Kamu baik banget,Lu.Aku jadi makin merasa bersalah sama kamu," Violetta lansung memeluk Luci.

Tiba-tiba datang pelayan yang mengantarkan pesanan mereka.Luci dan Reiki memutuskan makan terlebih dahulu.Suasana menjadi hening kembali di antara mereka.

"Elvan..." Violetta menggantungkan ucapannya.Gadis itu tidak makan,ia hanya sedang menikmati milkshake white coffe miliknya.

"Apa Elvan udah punya pacar?" Tanya Violetta setelah lama terdiam.Luci menghentikan makannya kemudian menatap Violetta.

"Bang El punya pacar,tapi aku yakin dia tidak serius.Sebulan pasti ada 2 sampai 3 cewek yang di bawanya ke mension selama 3 tahun terakhir," Jawab Luci kemudian meminum milkshake miliknya.Reiki hanya diam menyimak perbincangan antara kedua gadis itu.

Violetta tidak menjawab apa-apa lagi.Ia sibuk dengan pemikirannya sendiri.

"Kakak...cinta sama bang El?" Violetta tersentak dengan pertanyaan Luci.Violetta hanya tersenyum membalas pertanyaan itu.

Iya,aku mencintai Elvan. Batin Violetta.

"Ya kakak mencintai bang El." Tebak Luci tepat sasaran.

"Dia benci sama aku sekarang,Lu.Aku harus gimana?" Violetta menatap Luci dengan sorot keputus asaan.

"Aku akan bantu kakak untuk mendapatkan bang El lagi," Violetta langsung berbinar mendengar perkataan Luci.

"Beneran?" Tanya Violetta,Luci hanya mengangguk mengiyakan. "Lagian aku gak suka sama cewek-cewek yang bang El bawa selama ini" Kata Luci.

Violetta langsung memeluk Luci lagi sambil tersenyum tulus.

"Makasih Luci,kamu emang baik banget.Dan maaf atas semua kesalahan aku." Kata Violetta.

"Udah lah kak," Luci melepaskan pelukan mereka. "Siap untuk berjuang?" Tanya Luci yang dibalas anggukan semangat oleh Violetta.

Gue juga siap berjuang buat lo,Luci.Apapun buat lo! Batin Reiki yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan kedua gadis di depannya.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang