BAB 22. Luci dan Reiki

6.5K 346 5
                                    

Hari yang cerah bagi Reiki karena hari ini ia akan menghabiskan waktunya dengan Luci.Bahkan,Reiki tidak masuk kampus dan membatalkan ajakan papanya ke kantor.

Di sinilah Reiki sedang berdiri,di depan pintu mension keluarga Bramanto.

Tiba-tiba pintu besar itu terbuka menampakkan seorang gadis cantik yang kira-kira seumuran dengan Luci.Gadis itu mengerutkan keningnya saat melihat Reiki di depannya.

"Maaf,nyari siapa mas?" Tanya gadis itu yang membuat Reiki cengo.

Gue gak setua itu kan buat dipanggil mas?

"Woi mas!!" Reiki tersadar saat gadis itu mengoyang-goyangkan tangannya di depan wajah Reiki.

"Ah ya,Luci ada?" Tanya Reiki.Gadis itu kembali mengerutkan keningnya. "Sebelumnya gue Reiki," Lanjut Reiki memperkenalkan diri.

Seakan teringat sesuatu,gadis yang bahkan tidak di kenal Reiki menampar keras pipi cowok itu.

"Oh jadi lo orang yang udah nyakitin sahabat gue,dasar brengsek.Pergi lo sana,ngapain nyari sahabat gue!!" Teriaknya keras.

"Ada apa jes?" Elvan,Adrian,dan Gavin yang mendengar suara teriakan Jessika yang menggema langsung berlari ke pintu depan.

Adrian yang pertama kali sadar akan kehadiran Reiki langsung menatap tajam cowok itu.

"Ngapain lo di sini?" Tanya Adrian.Elvan langsung menatap ke arah Reiki dan memasang tatapan dinginnya.

"Berani juga lo nginjakin kaki di sini?" Tanya Elvan sinis tak lupa tatapannya yang membuat Reiki meneguk salivanya kasar.

Sial!! Batin Reiki.

"Pergi lo!!" Teriak Jessika lagi.Sedangkan Gavin hanya diam tanpa ikut campur.

"Jes," Suara lembut dari dalam itu mengalihkan tatapan semua orang padanya.

Luci berjalan keluar menerobos Gavin yang menghalangi pintu.

"Aku yang nyuruh dia kesini," Kata Luci.

"Lo mau kemana dek?" Tanya Elvan yang baru sadar kalau adiknya sudah cantik dan rapi dengan gaun selutut yang simple berwarna peach itu.

"Aku mau pergi sama Reiki,"Balas Luci santai yang membuat semuanya terkejut kecuali Reiki.

"Nggak,kamu gak boleh pergi sama dia!!" Kata Adrian tegas sambil menunjuk Reiki.Yang lain hanya mengangguk mengiyakan.

"Udah gapapa kok,Ian.Hari ini aja ya," Luci memohon-mohon pada Adrian sambil mengeluarkan jurus andalannya yang tidak bisa di tolak oleh Adrian.

"Oke,cuma hari ini.Ya kan bang??" Adrian meminta persetujuan dari Elvan yang hanya di balas anggukan kepala saja.

"Makasih Adrian,bang." Kata Reiki tersenyum tipis. "Sebelumnya gue mau minta maaf atas kesalahan gue yang buat orang yang kalian sayang jadi tersakiti.Gue benar- benar menyesal udah nyakitin dia." Lanjut Reiki dengan tatapan penuh penyesalan sambil menunjuk Luci yang berdiri di samlingnya.

"Jujur gue marah banget saat tau semua perlakuan lo sama adek gue.Tapi Allah aja maha pengampun apalagi gue yang cuma manusia.Jadi gue maafin lo dan gue juga minta maaf karena usah mukulin lo waktu itu," Jawab Elvan dengan bijaknya.

"Ya gue juga udah maafin lo juga,gue juga minta maaf sama lo karena sering mukulin lo waktu SMA," Kata Adrian.

"Makasih,gue juga maafin kalian.Lagian ini emang kesahan gue." Jawab Reiki.

"Gue minta maaf udah nampar lo," Kata Jessika singkat yang dibalas anggukan oleh Reiki.

"Yaudah,gue bawa princess kalian ya?" Semuanya mengangguk kemudian Reiki menuntun Luci masuk ke mobilnya.Kebetulan,Reiki membawa mobil hari ini.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang