BAB 17. Luci

8.4K 471 18
                                    

4 tahun kemudian

“Woi lo udah selesai buat tugas Mr. plantos itu?” Seorang pria memasuki sebuah kamar bernuansa pink soft sambil berteriak.

“Gak usah teriak!! Gue belum budeg anjir” Balas si cewek kesal dengan melempar boneka panda ke arah si cowok.

“Biasanya juga lo budeg,gue bicara lo nya gak respon padahal pakek earphone!” Cowok itu juga berbicara dengan kesal.

“Lah itu kan kalau gue lagi pakek earphone,lo buta ya? Kan gue gak pakek earphone sekarang bego!!” Si cewek kembali melayangkan bonekanya yang lain.

“Yang bego lo atau gue? Lo liat kan ka…”

“KALIAN BISA GAK JANGAN BERTENGKAR SEHARI SAJA?” Seorang gadis cantik berteriak kesal.

“Sorry Luci” Balas keduanya menatap Luci sambil nyengir kuda.Ya gadis yang berteriak tadi adalah Luci.

Luciana Kamila lebih tepatnya.Gadis yang selalu di hina dan di caci maki ketika menempuh pendidikan di SMA karena fisiknya yang tidak cantik dan sempurna kini menjelma menjadi mahasiswi Universitas ternama di jerman.

Kalian ingin tau fisiknya? Tentu saja Luci menempuh perjalanan hidupnya selama 4 tahun ini dengan perawatan di negeri orang.

Cantik? Pasti.Tidak ada lagi Luci yang gendut,dekil,dan selalu dihina,sekarang hanya ada Luci yang cantik,baik hati,dan menjadi incaran para laki-laki di kampus.

Tubuhnya yang gendut sekarang menjadi langsing,wajahnya berisi dan tidak tirus,kulitnya yang dulu berwarna sawo matang sekarang menjadi kuning langsat.Pokoknya tidak ada yang akan mengenal Luci yang sekarang ini.

“Lu,lo udah siap tugas Mr.Crawford?” Tanya seorang gadis cantik dengan tubuh mungil.

Dia adalah sahabat Luci di Jerman,mereka sama-sama dari Indonesia.Namanya Jessica.

Ada satu lagi sahabat Luci yang di Jerman,dia adalah Gavin.Sifat kedua orang ini sama,mereka suka bertengkar dan suka menjahili Luci.Mereka juga orang yang mau menerima Luci menjadi sahabat mereka.

Luci dan Adrian bersekolah di sekolah yang sama dengan Jessica dan Gavin sehingga mereka menjadi sangat dekat sampai sekarang melanjutkan pendidikan di Universitas yang sama.

Ngomong-ngomong soal Adrian,dia tidak melanjutkan kuliahnya.Pemuda tampan itu memilih untuk melanjutkan perusahaan papanya yang sudah meninggal setahun yang lalu.

Luci juga belum pernah kembali lagi ke Indonesia,hanya saja kedua orang tua dan abangnya sering mengunjunginya.Luci dan teman-temannya juga tinggal di satu mension yang sama yaitu mension keluarga Bramanto.

“Woi Luci!!” Luci tersentak kaget saat Jessica memukul bahunya pelan.

“Hah apa?” Jessica dan Gavin memutar bola mata mereka.

Selalu saja seperti itu,ketika mereka sedang berbicara Luci tiba-tiba melamun dan mengabaikan keadaan sekitarnya.

“Lo melamun lagi!! Lo udah siap tugas Mr.Crawford?” Jessica mengulang lagi pertanyaannya.

“Sorry.Aku udah siap tugasnya.Tapi aku gak ke kampus hari ini.” Balas Luci sambil berjalan menjauh.Jessica dan Gavin saling menatap kemudian mengerutkan kening mereka.

“Tumben tuh anak om Eldrick gak ngampus” Kata Gavin heran yang di angguki Jessica.Kedua orang itu langsungng keluar dari kamar Jessica dan mengejar Luci yang sudah turun ke ruang makan.

“Tumben lo gak ngampus?” Tanya Gavin sambil duduk di bangku bar mini.

“Aku mau balik ke Indonesia.Lagian masalah kampus sih santai aja,aku gak berniat lanjut lagi.” Balas Luci kelewat santai seperti di pantai yang membuat Jessica dan Gavin melongo.

“Yee yang anak sultan mah bebasss” Kata Jessica dengan suara melengkingnya. “By the way,lo udah siap ke sana lagi?” Tanya Jessica lagi.

Mereka berdua memang mengetahui bagaimana kehidupan Luci yang sebelumnya.Mereka juga turut bersedih dan kagum secara bersamaan.Luci terdiam sambil meletakkan kaleng soda ke atas meja bar.

“Siap gak siap,Indonesia adalah tempat kelahiran aku.Jadi apa salahnya aku kembali ke sana?” Luci menatap kosong ke depan.

Sejujurnya ingatan ia 4 tahun yang lalu sama sekali tidak hilang.Luci tidak membenci siapapun malah kejadian yang lalu ia jadikan sebagai motivasinya sehingga ia tampak bahagia dengan kehidupan barunya di sini.

“Adrian udah tau?” Tanya Jessica lagi.Luci mengangguk.

“Ian tau,dia akan pulang malam ini dan besok kami akan berangkat bersama.Kalian ikut?” Adrian sudah tau Luci akan kembali ke Indonesia,cowok tampan itu mengiyakan saja asalkan Luci siap.

Sekarang Adrian sedang berada di jepang untuk menemui client yang akan bekerja sama dengan perusahaannya.Di usia mudanya,Adrian menjadi pemuda sukses.

Perusahaan Alvin menjadi berkembang pesat semenjak Adrian mengambil alih jabatannya.

“Ya ikut lah bego.Lo kira kita gak kangen apa sama Indo?” Luci hanya terkekeh.

Gavin benar,siapa yang tidak merindukan tanah kelahiran apalagi setelah menempuh pendidikan di Negara orang dalam jangka waktu yang lama.

Gavin dan Jessica adalah siswa dan siswi yang pandai disekolah mereka sehingga mereka mendapat beasiswa jenjang SMA sampai kuliah di Jerman.

“Yaudah,besok kita pulang ke Indonesia” Balas Luci.

“Siap Princess,btw kita ke kampus dulu ya,nanti baru packing barangnya.” Kata Jessica kemudian langsung berlari menaiki tangga ke kamarnya untuk bersiap-siap diikuti juga Gavin yang kamarnya bersebelahan dengan Jessica.

Ning nong ning nong

Luci mengernyit heran.Siapa tamu yang datang pagi-pagi ke mensionnya?

Gadis itu bangun kemudian berjalan ke pintu depan dan membuka pintu.

“Hallo sayang,aku kangen” Luci tersentak kaget saat Adrian memeluknya.

“Loh,katanya kamu pulang malam,kok sekarang udah ada di sini?” Tanya Luci heran sambil membalas pelukan Adrian yang sangat nyaman menurutnya.

“Aku kangen sama kamu,makanya aku pulang lebih awal.Lagian meetingnya Cuma sebentar.” Balas Adrian.

“Yaudah,kamu udah makan?” Adrian hanya menggelengkan kepalanya.Luci melepaskan pelukan mereka.

“Aku juga udah masak tadi,yok makan.” Luci langsung menarik tangan Adrian tidak lupa juga menutup pintunya.

Mereka berdua makan bersama sambil bertukar cerita selama Adrian melakukan perjalan bisnis ke Jepang.

“Wah ada yang lagi mesra-mesraan nih.Kapan pulang bos?” Gavin menghampiri mereka kemudian berpelukan ala pria.

“Tadi.” Balas Adrian singkat.

“Waaah,kalian pagi-pagi udah mesra.Apa kabar gue yang jomblo?” Jessica tiba-tiba turun dan berteriak keras.Luci dan Adrian hanya terkekeh pelan.

Ngomong-ngomong soal hubungan,mereka masih bertahan dalam hubungan persahabatan.Walaupun mereka sudah terlihat seperti pasangan kekasih.Soal perasaan Luci,ia memang sudah menyukai bahkan mencintai Adrian,namun satu sisi ia juga masih mencintai Reiki yang notebane nya adalah cinta pertama Luci.

“Kalian pacaran aja berdua” Balas Adrian santai sambil menyuapkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

“OGAH GUE SAMA DIA!!” Jessica dan Gavin saling berpadangan selama beberapa saat kemudian mereka membuang muka secara bersamaan yang membuat Adrian dan Luci terkekeh.

“Yaudah gue mau ngampus,cabut Kudanil!!” Jessica langsung menarik lengan baju yang di kenakan Gavin.

Sekarang Luci dan Adrian tinggal berdua di meja makan.

“Kamu jadi pulang ke Indo besok?” Tanya Adrian yang langsung di angguki oleh Luci.

“Gav sama Jessy juga ikut.” Jawab Luci.Adrian hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah itu mereka menghabiskan waktu berdua di taman belakang yang dirawat sendiri oleh Luci.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang