BAB 4. Curiga

10K 663 4
                                    

HAPPY READING❤

Luci  sampai di rumahnya dengan mata merah dan sembab karena terlalu lama menangis.Bahkan di dalam taxi tadi,gadis itu terus menangis yang membuat supir taxi merasa heran.Luci tidak peduli sama sekali.Dia sungguh lelah akan semua yang telah menimpanya.

Luci langsung masuk ke kamarnya.Beruntung di mansionnya sepi.Papanya yang pergi ke kantor,mamanya yang pergi ke butik dan abangnya yang sedang kuliah.

Jadi,tidak akan ada yang akan bertanya kenapa Luci bisa seberantakan ini.

“Huft…capek banget.” Luci menarik nafas panjang kemudian bergegas membersihkan diri.

Setelah itu ia menggunakan baju santai dan membaringkan tubuh lelahnya di atas kasur queen size.Luci memejamkan matanya dan tak lama kemudian,gadis itu sudah terlelap.

TOK TOK TOK

Terdengar ketukan pintu yang membuat seorang gadis terbangun.

Gadis itu mengerjabkan matanya beberapa kali kemudian mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.Gadis itu memperhatikan kamarnya yang gelap karena tadi ia tidak menyalakan lampu.

“Lulu,ayo makan malam.Mama sama papa udah nungguin kamu” Lulu langsung tersadar bahwa tadi di sekolah ia di bully hingga ia memutuskan untuk pulang.Setelah mandi Luci tidur dan sekarang sudah malam? Selama itukah Luci tidur?

“Lulu…” Luci langsung tersadar dari lamunannya saat ia mendengar ketukan di pintu serta suara abangnya yang memanggilnya.

“Iya bang,Lulu udah bangun” Jawab Luci dengan lemah.Luci langsung bangun dan bergegas membuka pintu.Terlihat wajah abangnya yang menatapnya lekat.

“Lu,kamu nangis? Mata kamu bengkak.” Tanya Elvan pada adiknya.Luci jadi gelagapan sendiri.Gadis itu kemudian menggeleng sambil tersenyum hambar.

“Gak,Lulu gak nangis.Mungkin Lulu kelamaan tidur aja bang” Jawab Lulu.

Elvan memperhatikan wajah adiknya lagi.Terdapat memar di pipi kiri dan kanan adiknya.Memang memar itu tidak Nampak jelas tapi bila di perhatikan dari dekat maka akan terlihat walau samar-samar.

“Tuh pipi kamu kenapa ada memar-memarnya?” Tanya Elvan sambil menggerakkan tangannya ke wajah sang adik.Luci langsung mundur,ia takut abangnya akan tau semuanya.

“Sekarang kamu jujur sama abang,Lu! Kamu gak bisa bohongin abang!” Kata Elvan dengan nada datar.

“ELVANN…LULU…” Mereka berdua sedikit terkejut dengan teriakan tiba-tiba sang mama.

Luci langsung saja pergi meninggalkan Elvan yang masih menatapnya menyelidik.

' kamu pasti nyembunyiin sesuatu lu.Abang akan tau semuanya.' Batin Elvan kemudian menyusul Luci yang sudah duluan sampai di ruang makan.

🌞🌞🌞

Matahari mulai menampakkan sinarnya yang cerah.Tandanya semua orang sudah siap melakukan segala aktivitas keseharian mereka.Begitu juga Luci yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

“Happy Wednesday Luciana” Bisik Luci untuk dirinya sendiri seolah kalimat itu adalah penyemangatnya untuk memulai hari rabu yang pasti akan sama seperti hari-hari sebelumnya.

Gadis itu mulai menyisir rambutnya kemudian mengikatnya menjadi satu.Setelah selesai,Luci mengambil tasnya kemudian mengenakan sepatu.

Luci menuruni tangga dengan pelan,entah kenapa hari ini ia terlihat tidak bersemangat hingga membuat Elvan yang sedang duduk di sofa ruang keluarga curiga.Elvan semakin bersemangat untuk mencari tau apa yang terjadi pada adik kesayangannya itu,apalagi ia sering melihat beberapa kali anak-anak di sekolah Luci yang menatap Luci jijik.

Apa Luci di bully? Itulah pertanyaan yang selalu ada dalam benak Elvan.Jika memang adiknya itu di bully maka Elvan tidak akan tinggal diam.

“Bang El!” Elvan tersentak kaget saat Luci mengoyang-goyangkan badannya pelan.

“Iya kenapa Princess?” Luci memanyunkan bibirnya kesal.

“Abang ngelamunin apa sih sampai gak dengerin apa yang Lulu bilang?” Kata Luci dengan nada kesal.Elvan hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

“Emang Princess bilang apa sama abang?” Tanya Elvan sambil mengelus rambut Luci penuh kasih sayang.

“Mulai hari ini abang jangan jemput Lulu lagi ya.Lulu bisa pulang sendiri” Jawaban Luci semakin menambah rasa penasaran dalam benak Elvan.Laki-laki tampan itu hanya mengangguk kemudian tersenyum tipis.Sangat tipis sampai tidak akan ada yang menyadari bahwa sekarang ia sedang tersenyum.Di dalam otaknya sudah tersimpan rencana yang akan menjawab segala kecurigaan Elvan.

Give me vote and comment🐱

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang