BAB 15. Party

7.9K 545 11
                                    

Sampai di kediaman Robinson,sudah banyak tamu-tamu yang datang.Baik teman sekolah Alamanda maupun rekan bisnis Mr.Robinson.

Seketika Luci merasa gugup dan minder.Adrian yang merasakan kegugupan Luci langsung menggenggam tangan Luci yang sudah terasa dingin.

"Tenang Ila,gue selalu ada sama lo" Adrian tersenyum menenagkan Luci.

"Iya" Balas Luci ikut tersenyum.

Mereka berdua keluar dari mobil dan langsung masuk ke dalam.Acaranya di adakan di taman belakang keluarga Robinson.Luci dan Adrian langsung menemui Alamanda dan mengucapkan Happy Birthday padanya.

"Alamanda." Panggil Luci pelan.Alamanda yang sedang berbincang-bincang dengan teman-teman sekelasnya berbalik dan menatap Luci dari atas sampai bawah.

"Happy Sweet Seventeen Alamanda" Luci tersenyum tulus sambil menyerahkan kado yang sudah di persiapkannya diam-diam.

"Thanks" Alamanda menerima kado yang di berikan Luci. "Btw lo berani juga ya datang di acara gue.Dan oh ini kado dari lo? Sampah kali ya.Tapi tetap gue hargai kok mumpung gue lagi HBD nih." Kata Alamanda sambil tersenyum mengejek.

"Udah biarin aja,mending kita nikmatin makanan di sini."Adrian menarik tangan Luci agar mengikutinya menuju tempat makanan.Mereka berdua duduk di salah satu kursi yang sudah di sedikan dekat dengan kolam renang.

Luci tampak tidak berselera.Ia merasa sakit hati dengan kata-kata Alamanda apalagi tadi ia sempat di tertawakan oleh teman-teman Alamanda.

Luci menatap ke sana kemari,tak sengaja matanya melihat Reiki yang baru datang sambil merangkul Violetta mesra.Sekarang mood Luci semakin memburuk.

Adrian yang melihat Luci semakin badmood langsung melihat ke arah pandangan Luci.Di sana ia melihat Reiki yang tampak bahagia dan mesra bersama Violetta.

"Udah La,gak usah di liatin." Adrian menggenggam erat tangan Luci seakan memberi kekuatan pada cewek itu.Luci hanya membalasnya dengan senyuman walau Adrian tau bahwa itu adalah senyuman palsu dari Luci.

Sebenarnya Adrian merasa cemburu saat Luci terlihat sangat mencintai Reiki.Apa kabar dengan perasaannya sekarang?

Tapi Adrian tidak ingin egois terhadap Luci,biarkan gadis itu memilih sendiri keputusannya.
Tanpa mereka sadari Violetta berjalan ke arah mereka saat ini.

"Waah ada si jelek datang kesini.Gak tau malu banget lo ya? Berani juga bergaul di lingkungan orang kaya." Violetta tertawa remeh.

"Kak Vio,aku gak cari masalah kan? Kenapa kakak juga tetap hina aku?" Tanya Luci sambil menatap Violetta menantang.

Ia tidak ingin terus di tindas oleh kakak kelas cantik yang satu ini.Apalagi Luci tidak merasa mencari gara-gara dengan Violetta sekarang.

"Udah berani lo bitch nantangin gue sekarang?" Tanya Violetta geram.

Luci mencoba untuk tidak memperdulikan Violetta lagi.Ia merasa sangat capek terus di tindas oleh orang-orang.Luci melanjutkan makannya walaupun ia merasa sangat tidak berselera.

"EH,ORANG NGOMONG DI JAWAB.BISU LO BITCH?" Violetta menggebrak meja sehingga semua mata memandang ke arah mereka.

Seketika suasanan menjadi hening,semuanya tertarik melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Eh lo gak malu apa nyari masalah di tempat ramai kayak gini? Apalagi di party orang.Bener-bener BITCHY!!" Kata Reiki kesal sambil menekankan kata BITCHY.

"Gue gak ngomong sama lo ya!" Violetta merasa malu sebenarnya atas perkataan Adrian.Tapi apalah daya kalau emosi sudah menguasai.

"Dan lo.Lo Cuma sampah yang gak pantas di sini tau gak? Gue muak liat lo.Gue benci sama lo!!" Luci hanya menunduk masih dalam posisi duduknya saat Violetta menunjuknya.

Tanpa di sadari Violetta langsung menjambak rambut Luci dengan tangan kiri dan menampar pipi Luci dengan tangan kanan.Hal tersebut membuat semoa orang kaget.

Bisa-bisanya Violetta Nugraha mampu melakukan hal kejam pada gadis selemah Luci.Ayah Violetta sangat geram dan merasa malu atas kelakuan putri yang selama ini dia manja,tapi apalah daya ia tidak bisa menghentikan putrinya yang sangat keras kepala.

"SIALAN!!" Adrian berteriak keras dan ingin menampar Violetta namun tangannya sudah lebih dulu di pelintir ke belakang oleh Reiki.

"Lo gak usah ikut campur"Bisik Reiki pelan di telinga sebelah kiri Adrian.Cowok itu sudah sangat emosi,tapi pergerakannya di tahan oleh si brengsek Reiki.

Tak di sangka,Luci langsung melepaskan tangan Violetta dari rambutnya yang sudah di tata rapi oleh Margareth.

Luci dengan berani menampar Violetta dua kali sampai pipi gadis itu memerah.

Semuanya tampak terkejut melihat reaksi Luci yang terlihat sangat marah.

"Apa salah aku sama kakak? Apa pernah aku mengusik ketenangan kak Vio? Pernah aku menjadi saingan kak Vio? Gak pernah kan? Aku selalu diam saat kakak menindas dan membully aku.Tapi sekarang aku gak bisa kak,aku gak bisa terus-terusan kakak permalukan.Aku juga punya harga diri yang harus di pertahankan VIOLETTA NUGRAHA.Kakak boleh aja membully dan menghina aku di lingkungan sekolah,tapi tidak disini kak." Luci mengeluarkan semua unek-uneknya sambil menangis terisak.

"Aku tau aku jelek,gendut,dan tidak secantik kalian.Aku tau aku dekil dan masih banyak kekurangan aku yang lain.Tapi apa salahnya jelek dan gendut kayak aku kak? Tuhan yang menciptakan aku kak.Bahkan untuk merasakan cinta saja aku tidak pernah.Orang yang aku cinta bahkan tidak pernah menatapku.Orang yang aku cinta juga sama seperti kalian,orang yang menyakitiku." Luci terus menangis sambil menatap Reiki di akhir kalimatnya.

Entah apa yang merasuki Reiki,ia langsung saja melepaskan cekalannya pada Adrian dan berjalan ke arah Luci dengan tatapan membunuh.

"Lo suka sama gue? Lo mimpi ya? Cewek modelan kayak elo gak cocok buat gue.Lo cuma sampah yang gak akan pernah bisa bersatu sama gue." Reiki maju perlahan begitu pula Luci yang mundur perlahan.

"Bitch"

BYURRR

Semua terkejut.Luci terjatuh ke dalam kolam yang dingin.Siapa pelakunya? Tentu saja Reiki.Cowok itu mendorong Luci sampai terjatuh ke dalam kolam.

Hatinya menjerit sakit karena telah menyakiti Luci namun hati dan otaknya tidaklah sejalan,ia tetap mempertahankan egonya.

Adrian yang tau Luci tidak bisa berenang langsung saja melompat untuk menolong Luci.

BUGH
BUGH
BUGH

Tiga pukulan di perut,pipi dan dada yang di dapatkan Reiki.Semua tamu yang hadir kembali di buat terkejut saat Elvan Syahreza,yang di ketahui media adalah putra dari Eldrick dan Margareth Bramanto memberi bogeman pada Reiki Savian Altezza.

"SIALAN LO BANGSAAT!!" Teriak Elvan dengan penuh amarah.Reiki yang tersungkur batuk beberapa kali kemudian menatap datar Elvan yang berdiri di depannya dengan wajah yang penuh amarah.

"Gue gak ada urusan sama lo!" Balas Reiki penuh penekanan.Adrian mengangkat Luci yang sudah lemas setelah menelan banyak air kolam.

Untung saja gadis itu tidak pingsan.Elvan yang melihat adiknya tampak rapuh langsung mengambil alih menggendong Luci.Walaupun tubuh Luci gendut,namun Elvan masih mampu mengangkat adik yang sangat di sayanginya itu.

"Bang El...Elvan?" Elvan sudah gelap mata.Ia meletakkan tubuh Luci di lantai dekat kolam dan meminta papanya untuk memeluk Luci.

Jangan tanyakan mengapa ada Elvan dan Eldrick di acara itu,tentu saja atas undangan dari Mr.Robinson.

Namun kedua pria ayah anak itu datang terlambat dan disuguhkan dengan pemandangan Luci yang di tampar dan di jambak oleh violetta kemudian di dorong ke kolam renang oleh Reiki di depan orang banyak.

Abang dan ayah mana yang tidak marah melihat princess keluarga mereka di permalukan seperti itu.

"Lo Cuma cowok banci yang udah nyakitin adek gue" Kata Elvan yang membuat semuanya terkejut.

Memang semuanya tau jika Eldrick Bramanto memiliki dua orang anak,namun yang mereka tau hanyalah Elvan sedangkan yang satunya lagi sangat tertutup.

"A...apa?" Kaget Reiki dan Violetta.

"Ya,orang yang kalian permalukan itu adalah Luciana Kamila,anak kedua Eldrick Bramanto dan dia adek gue!" Jawab Elvan sambil menatap Violetta dan Reiki bergantian dengan tatapan datar.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang