BAB 24. Adrian dan Luci

6.1K 329 18
                                    

Setelah makan malam di mension keluarga Bramanto,Adrian mendapat telpon dari sekretarisnya bahwa malam ini ia harus ke Roma,Italia.

Hal itulah yang membuat Luci dari tadi merengek-rengek pada Adrian untuk ikut.Roma memang salah satu kota impian yang ingin di kunjungi oleh gadis itu.

"Ayolah Ian,kali ini aja aku ikut ya..." Adrian sudah beberapa kali menghembuskan nafasnya saat menghadapi Luci yang keras kepala.

"Ila,aku ke Roma itu cuma perjalanan bisnis bukan untuk holiday,nanti aku pulang dari sana kita ke Meldives ya." Adrian masih mencoba untuk membujuk gadis itu.

"Yaudah lah kalau kamu emang gak mau aku ikut sama kamu ke Roma,gak usah ke Meldives kok." Luci langsung meninggalkan kamar Adrian setelah mengatakan itu.Gadis itu ngambek tentu saja.

Adrian mengusap wajahnya kasar.Terpaksa ia harus membawa Luci juga dalam tour bisnis nya kali ini.Cowok itu langsung menuju kamar Luci.

CEKLEK

Lagi,Adrian menghembuskan nafasnya lagi saat ia masuk ke kamar Luci.Gadis itu sedang menangis di atas tempat tidurnya sekarang.Reiki mendekati Luci dan duduk di sampingnya.

"Yaudah kamu ikut aku ke Roma,tapi kalau nanti kamu bosan di sana jangan salahin aku ya!" Luci langsung menghapus air matanya dan mengangguk semangat.

"Makasiih Ian,,makin cinta deh.." Kata Luci memeluk leher Adrian.

DEG DEG DEG

Adrian langsung deg degan saat Luci berkata seperti itu.Luci langsung melepaskan pelukannya saat menyadari ucapannya tadi.

Oke,jangan berharap wahai hati... Batin Reiki mengingatkan.

"Yaudah sekarang kita berangkat!" Kata Adrian sambil merapikan kemeja yang dikenakannya.

"Tapi baju ku?"

"Tidak ada waktu lagi!" Luci menghembuskan nafasnya kemudian mengikuti Adrian yang sudah keluar dari kamarnya.

Adrian mengambil kopernya kemudian menarik Luci ke bawah untuk pamitan pada keluarga Luci.

"Loh,kamu langsung berangkat malam ini,Rian?" Tanya Eldrick saat melihat Adrian dan Luci menuruni tangga.

"Iya om,harus kejar waktu.Apalagi dia ikut," Tunjuk Adrian pada Luci yang sedang tersenyum tanpa dosa di sampingnya.

"Lulu ikut?" Tanya Margareth pada putrinya itu.

"Iya ma," Jawab Luci masih tersenyum senang.

"Lo ikut dek? Nyusahin si Rian aja nanti," Luci tidak menjawab abangnya,ia hanya menatap Elvan sinis.

"Wah enak ya yang mau liburan bareeeng" Goda Jessika yang membuat Luci blushing.

"Ck,udah merah aja tuh pipi," Gavin juga ikut-ikutan menggoda Luci.

"Kalian diam deh,mending balik aja ke Jerman sana!!" Luci menunjuk Jessika dan Gavin dengan kesal.

"Udah yok berangkat,jet nya udah siap.Kami berangkat semuaanyaa..." Kata Adrian sambil menyeret Luci.
Semua yang menyaksikan itu hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan kelakuan pasangan absurd itu.

Eh emang mereka udah jadi pasangan ya? Iyain aja deh.

SKIP

Luci dan Adrian tiba di Roma menjelang pagi.Mereka langsung ke hotel yang tidak jauh dari tempat Adrian akan meeting.

Kebetulan meetingnya siang,jadi Adrian bisa tidur sebentar.Adrian memesan satu kamar dengan satu ranjang king size.

"Loh Ian,aku tidur di mana?" Tanya Luci heran.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang