BAB 2. Family

12.6K 763 17
                                    

HAPPY READING❤

Elvan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Dalam perjalanan pulang kakak beradik itu menceritakan banyak hal,sesekali mereka tertawa yang membuat Luci melupakan sebentar masalahnya di sekolah.

15 menit kemudian mereka sampai di sebuah mansion yang simple namun terkesan mewah milik keluarga Bramanto,keluarga kaya yang sukses di bidang kuliner dan perhotelan.Tidak ada yang tau bahwa Luci si gadis gendut yang selalu di bully adalah anak dari Eldrick dan Margareth Bramanto.

Elvan memarkirkan mobilnya di garasi yang penuh dengan mobil-mobil mewah.Setelah itu mereka berdua memasuki mansion sambil bergandengan tangan.

“ASSALAMU’ALAIKUM ABANG EL DAN LULU UDAH PULANG DENGAN SELAMAT TANPA LECET..”Teriak Luci yang membuat abangnya memutar bola matanya kesal.Luci memang bigini bila dengan keluarganya,gadis itu menyembunyikan kesedihan di depan keluarganya dengan sangat baik.

“Lulu,kamu jangan teriak-teriak dong sayang.Mama jadi kaget” Kata Margareth memperingati putri semata wayangnya.Sedangkan yang menjadi tersangkanya hanya cengar cengir tidak jelas.

“Udah kalian berdua mandi,habis itu makan.Mama udah siapin makanan kesukaan kalian” Sambung Margareth kemudian kembali ke dapur untuk membantu para maid yang sedang mempersiapkan makan siang untuk keluarga Bramanto.

Luci dan Elvan langsung ke kamar mereka masing-masing di lantai dua.
Setelah menghabiskan beberapa menit membersihkan diri,Luci keluar dari kamarnya bertepatan dengan Elvan yang juga keluar dari kamarnya.Memang kamar mereka berdampingan.

Mereka berdua saling bercanda dan bergandengan tangan saat turun ke bawah bahkan sampai tiba di ruang makan mereka masih saja tertawa entah apa yang mereka bicarakan.

“Udah ketawanya?” Tanya pria paruh baya yang duduk di kursi kepala keluarga.

Luci yang mendengar suara pria yang di rindukannya langsung berlari memeluk pria paruh baya yang tersenyum melihat anak-anaknya.

“Lulu,jangan lari-lari sayang nanti kamu jatuh” Peringat Margareth yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Luci.

“Papa…papa kapan pulang? Lulu kangen banget sama papa” Luci memeluk erat Eldrick dengan sangat erat.Gadis itu memang sangat merindukan papanya yang beberapa minggu ini melakukan tour bisnis ke Eropa dan sekarang papanya baru pulang.Eldrick hanya terkekeh dengan sikap manja putrinya yang tak pernah berubah walau sudah duduk di bangku XI SMA.

“Tadi waktu kamu sama abang di kamar papa pulang.Papa juga kangen sama kamu princess” Balas Eldrick sambil mencium pucuk kepala putrinya.

“Udah dong dek,abang juga kangen sama papa” Elvan juga tak kalah manjanya bila dengan kedua orang tua dan adiknya.Sikapnya jauh berbeda bila di kampus dengan di rumah.

Eldrick dan Margareth hanya tertawa kecil dengan sikap anak-anak mereka yang menjadi pelengkap keluarga Bramanto.Luci melepas pelukan papanya kemudian menatap kesal abangnya yang menurut Luci sangat mengganggu.

“Hello boy,how are you?” Aldrick memeluk putranya dengan penuh kasih sayang.

Memang umur Elvan sudah 20 tahun tapi sikapnya masih sama seperti ia kecil,masih kekanak-kanakan dan manja bila dengan keluarga.

“I am fine dad,I miss you so much” Jawab Elvan.

“Ih papa gak nanyain kabar aku,masa bang El papa nanya sih” Luci menatap kesal dua pria yang di sayang nya dengan tatapan kesal juga nada bicaranya yang kesal tapi bagi orang yang mendengarnya terkesan seperti merengek dan itu sangat imut.Eldrick dan Elvan hanya terkekeh.

“Udah-udah sekarang kita makan keburu makanannya dingin”Lerai Magareth.

Kemudian mereka makan tanpa ada yang berbicara hanya terdengan bunyi sendok dan garpu yang saling berdentingan dengan piring.

SKIP

Malamnya,Luci duduk sendirian di balkon kamarnya sambil mendengar musik dari earphone nya.Gadis itu menatap kosong ke taman belakang yang terlihat remang-remang karena lampu yang tidak terlalu terang.

Gadis itu memejamkan matanya saat lagu this is me yang dinyanyikan oleh Keala Settle mengalun di telinganya.Ia jadi teringat dengan dirinya yang selalu manjadi bahan olokan siswa siswi SMA Cakrawala semenjak pertama kali ia menginjakkan kaki di sana.

Bahkan sekarang ini hampir ujian kenaikan kelas tapi tidak ada yang berubah.

Luci masih saja tetap di bully dan di perlakukan semena-mena bahkan guru saja tidak peduli padanya.Mungkin karena tidak ada yang tau siapa Luci sebenarnya,yang dimana kelarganya menaruh saham terbesar kedua setelah keluarga Altezza,kelaurga Reiki.

Luci sebenarnya sudah tidak tahan lagi tapi entah apa yang membuat gadis itu tetap betah bersekolah di sana.Pernah ada niatan Luci untuk diet dan melakukan perawatan pada tubuh dan wajahnya tapi ia mengingat bahwa mamanya pernah bilang bahwa kecantikan perempuan itu bukan dari wajahnya yang cantik dengan tubuh ideal tetapi hati dan tingkah laku yang menentukan apakah perempuan itu cantik atau tidak.

Luci selalu mengingat perkataan mamanya dan ia terus bermimpi bahwa suatu saat akan ada pangeran yang mau menerima segala kekurangannya.

Luci menggeleng.Gadis itu kemudian masuk kedalam kamarnya karena ingin tidur.Ia tidak mau terlalu berlarut-larut dalam kesedihannya karena orang-orang yang hanya memandang fisik semata.Tak lama setelah itu,ia sudah terlelap dan berkelana di alam mimpi.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang