BAB 26. Kamu

5.4K 263 4
                                    

Tepat pukul 12 siang,Luci dan Adrian tiba di mension keluarga Bramanto setelah empat hari waktu mereka habiskan bersama di kota Roma.

Mereka masuk ke dalam mension sambil bergandengan tangan.

"Hallo semuanya..." Sapa Luci dengan wajah yang berseri-seri.Di ruang keluarga,semuanya tengah berkumpul.Termasuk Gavin dan Jessika yang masih tinggal di mension Bramanto.Luci dan Adrian langsung mengambil tempat duduk di sofa yang masih kosong.

"Kalian pulang kok gak bilang-bilang sih?" Tanya Margareth yang melihat anaknya pulang.Luci tidak menjawab,gadis itu hanya menyengir.

"By the way kalian kok keliatan bahagia banget?" Tanya Gavin saat menyadari jika Luci dan Adrian tampak bahagia melebihi hari-hari yang lalu.

"Pasti ada apa-apa nih," Goda Elvan.

"Kami udah resmi jadian," Jawab Adrian tersenyum manis.Luci yang duduk di sampingnya tampak tersenyum malu-malu.

Semua yang ada di ruang keluarga tampak terkejut.Suasa hening selama beberapa detik.

"HAH?" Seketika semuanya,kecuali Adrian dan Luci berteriak kaget.

"Biasa aja ih.."Kata Luci.

"Cie ciee anak papa gak jomblo lagi nih," Goda Eldrick pada putrinya.

"Iya anak mama udah punya pacar,kalian cepat-cepat nikah aja sana biar mama cepat dapat cucu" Margareth juga ikut-ikutan menggoda Luci.

"Ih mama sama papa apaan sih?" Pipi gadis itu semakin memerah seperti kepiting rebus.

"Bro,jagain adek gue ya gue percaya sama lo!" Elvan menepuk pundak Adrian pelan sambil menatap lekat cowok itu.

"Siap bang,gue jaga kepercayaan lo," Adrian menjawab tegas.Elvan yang mendengar jawaban Adrian tersenyum tulus.

"Waah gercep banget bos,pj nya jangan lupa ya" Gavin mengedipkan sebelah matanya pada Adrian yang di tatap aneh oleh semua orang yang ada di sana.

"Lo masih normal kan?" Tanya Jessika menatap Aneh Gavin.Gavin hanya memutar bola matanya jengah. "Intinya,gue akan makan banyak nih..." Pekik Jessika tiba-tiba membuat semuanya terkejut.

"Ah sial,kuping gue sakit bego!" Gavin yang kesal langsung menjitak kepala Jessika yang duduk di sampingnya.

"Eh yaudah kita makan aja yok.Lagian hari ini bi Tuti masak banyak" Kata Margareth yang diangguki oleh semuanya.

Mereka sekeluarga makan siang bersama di ruang makan.Kali ini suasana makan siang di keluarga Bramanto tidak hening seperti biasanya.Luci tampak sangat bersemangat menceritakan pengalamannya saat pergi ke Roma bersama Adrian.

NING NONG
NING NONG

Tiba-tiba terdengar bel pintu depan berbunyi.Luci meminta izin untuk membukakan pintu kemudian berlari-lari kecil ke depan.

"Biar aku aja yang bukain pintu," Kata Luci menghentikan salah satu maid yang berjalan di depannya hendak membukakan pintu untuk tamu.Maid itu sedikit membungkukkan badannya kemudian langsung pergi.

"Haii," Luci kaget saat melihat Violetta berdiri di depannya.

"Kak Vio?" Kaget Luci.

"Iya,emm kamu sendirian?" Tanya Violetta.

"Oh nggak,kami sedang makan siang.Btw tumben kakak ke sini?" Tanya Luci penasaran.

"Oh tadi aku lewat depan mension kamu,yaudah aku mampir aja gapapa kan?" Luci tersenyum.

"Gak papa kok kak,aku senang kakak mampir,yaudah masuk dulu yuk kita  makan bareng." Ajak Luci.Belum sempat Violetta melayangkan protesnya,Luci sudah duluan menyeret Violetta ke ruang makan di mensionnya.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang