Sudah seminggu sejak Adrian membentak Luci,mereka saling diam-diaman sekarang.Adrian tidak bicara sama sekali dengan Luci.Gadis itu pun tidak ingin memulai pembicaraan karena ia takut kejadian seminggu yang lalu terulang.
Luci kesepian di mensionnya.Kedua orang tuanya sedang pergi ke Korea untuk melanjutkan bisnis di sana sedangkan Elvan sibuk dengan skripsinya bahkan Elvan tidak pulang ke mension,ia pulang ke apartemennya.
Dulu ia tidak merasa kesepian karena ada Adrian yang selalu ada untuknya,namun sekarang tidak.Adrian pergi pagi-pagi sekali,dan pulang saat makan malam.Setelah itu Adrian mengunci dirinya dalam ruangan kerjanya yang ada di mension Luci.
Luci juga sering berbicara dengan Jessika dan Gavin lewat telepon maupun vidio call,namun sudah beberapa hari ini mereka hilang kabar.
Luci sering menangis jika ia sedang sendirian.Bahkan teman barunya,Ameera juga hilang kabar bersama Reiki.Luci benar-benar sendiri sekarang.
Jam sudah menunjukkan pukul 23:04 namun Luci belum bisa memejamkan matanya.Tiba-tiba terdengar langkah kaki dari luar kamar Luci.
Siapa yang jalan-jalan di luar tengah malam gini? Maid gak mungkin deh atau Adrian? Tapi Adrian gak mungkin,dia lagi sibuk jam segini! Batin Luci bertanya-tanya.
Karena penasaran,Luci memilih melihat siapa yang berada di luar kamarnya.Luci membuka pintu kamarnya pelan dan matanya menatap Adrian yang mulai menjauh.Cowok itu ingin turun ke lantai bawah.
Adrian? Dia mau kemana? Batin Luci lagi.
Dengan langkah mengendap-endap,Luci mengikuti Adrian dari belakang.Adrian berjalan ke garasi mobil dan masuk ke salah satu mobil sport miliknya yang terparkir di garasi mension Bramanto.
Luci semakin mengernyit heran.Tidak biasanya Adrian pergi ke suatu tempat tengah malam begini.Luci memilih berlari ke dalam dan mengambil salah satu kunci mobil yang berada di lemari penyimpanan kunci.Gadis itu berlari ke garasi dan masuk ke salah satu mobil.Ia mengikuti Adrian pelan-pelan dari belakang.
Suasana yang sepi karena sudah tengah malam memudahkan Luci untuk mengikuti mobil Adrian.Gadis itu sudah seperti penguntit.
Luci melihat mobil Reiki yang masuk dalam pekarangan bangunan yang tidak terpakai lagi.Suasana angker di sana membuat Luci bergidik ngeri.Ia berniat pulang saja,namun karena rasa penasaran yang menahannya membuat ia keluar dari mobil dan mengikuti Adrian yang sudah duluan masuk ke dalam.
Luci merasa pengap dengan keadaan bangunan tak terpakai itu.Lembab,berdebu,dan gelap.Luci tidak suka itu.Gadis itu mengeluarkan ponselnya dan menyalakan senter.
Namun belum sempat ia melihat ke depan,mulutnya di bekap dengan sapu tangan yang sudah di bubuhi obat bius.Luci mencoba memberontak namun kesadarannya sedikit demi sedikit hilang.
"Iaann..." Lirih Luci sebelum kegelapan benar-benar merenggut kesadarannya.
👑👑👑
Di sebuah ruangan yang remang-remang,seorang gadis cantik tampak duduk terikat pada sebuah kursi.Gadis itu mengerjab-ngerjabkan retina matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
Aku dimana? Batin gadis itu,Luci.
Satu persatu ingatannya kembali saat ia mengikuti Adrian ke sebuah bangunan tua,mulutnya di bekap dan ia pingsan.
Luci mulai panik lagi,gadis cantik itu bergerak-gerak gelisah sampai membuat tangan yang terikat di belakang tubuhnya terasa sakit.
Seseorang membukakan pintu.Ia melihat orang yang paling di kenalnya berdiri di ambang pintu dan menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)
Teen FictionCERITA PERTAMA AUTHOR!!! Memiliki tubuh ideal dan wajah yang cantik merupakan impian semua perempuan.Termasuk Luciana Kamila.Gadis yang selalu menjadi korban bully selama setahun lebih ia sekolah di SMA Cakrawala. Alasan ia di bully? karena ia memil...