BAB 27. Hurt

6.3K 273 6
                                    

Pagi sabtu yang cerah,Luci memilih menyiram tanaman di halaman depan mensionnya di bantu juga oleh Jessika.Sebenarnya para maid sudah melarang Luci namun gadis itu tetap ngotot ingin menyiram tanaman.

Di mension hanya ada Luci dan Jessika beserta para maid.Adrian sudah berangkat ke kantornya bersama Gavin begitu juga Elvan dan Ekdrick.Sedangkan Margareth,wanita paruh baya itu sudah pergi arisan dengan teman-temannya.

"Woi,lo nyiramnya tanaman apa gue sih? Perasaan yang banyak basahnya gue deh" Tanya Jessika kesal.Bagaimana tidak,Luci lebih banyak menyiramkan airnya ke arah Jessika dari pada ke tanaman-tanaman itu.

"Ye maaf.Lagian kamu ngapain berdiri berdiri di situ sih? Kan bisa kamu nyiramnya di sebelah sana" Tunjuk Luci ke tanaman yang ada di pojokan halaman.

"Suka-suka gue lah" Balas Jessika ketus.Luci yang juga ikutan kesalpun langsung mengguyur Jessika samapi gadis itu benar-benar basah.

"SIALAN LO LUCIANA KAMILA...RASAIN NIH NIH..." Teriak Jessika juga mengguyur Luci.Akhirnya terjadilah aksi perang air antara gadis berusia 21 tahun itu.

Brum brum brumm

Tiba-tiba sebuah mobil sport asing memasuki halaman mension menghentikan aksi perang air antara Luci dan Jessika.

Seseorang yang tidak mereka duga keluar dari mobil sambil tersenyum merekah.

"Hallo,Luci dan?"

"Jessika" Jawab Jessika cepat.

"Ah iya,Hallo Jessika" Sapa orang itu.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya Luci to the point.

"Gue mau nemuin lo!" Balas orang itu. "Kenapa gak balas chat gue?" Tanya orang itu lagi.

"Maaf Rei,aku sibuk" Jawab Luci seadanya.Ya cowok itu adalah Reiki.

"Ooh" Reiki menatap kedua gadis itu dari ujung kepala ke ujung kaki membuat keduanya merasa risih.

"Masuk dulu Rei,aku sama Jessy mau ganti baju dulu." Kata Luci yang di angguki Reiki.Luci dan Jessika langsung masuk ke dalam lewat pintu samping kemudian menaiki tangga menuju ke kamar mereka.

Setelah mengganti baju,Luci turun ke bawah dan menemui Reiki di ruang tamu.

"Mau minum apa?" Tanya Luci saat sudah duduk di hadapan Reiki.

"Ah gak usah" Balas cowok itu.Luci hanya mengangguk kemudian suana menjadi hening di antara mereka sampai Jessika turun.

Jessika langsung duduk di samping Luci.

"Lu,gue sama Gavin besok balik ke Jerman lagi.Soalnya udah lama libur di sini,bisa-bisa di keluarin dari kampus," Kata Jessika memecah keheningan.

"Yah aku kesepian lagi dong?" Luci langsung memasang wajah sedih.Reiki hanya diam memperhatikan interaksi kedua gadis di depannya.

"Nanti lo sering-sering aja ke Jerman.Lagian kan lo masih ada si Rian,masa pasangan baru udah kesepian aja sih?" Goda Jessika pada Luci membuat gadis itu malu.Sepertinya kedua gadis itu melupakan keberadaan Reiki pemirsa.

"Pasangan baru? Maksudnya?" Heran Reiki.

"Iya,Luci sama Adrian habis jadian beberapa hari yang lalu di Italia,ya ampuun so sweet banget mereka.." Jessika bercerita dengan antusias.Luci langsung mencubit pelan tangan gadis itu sehingga ia kembali sadar jika yang berada di depan mereka itu REIKI.

"Oh jadi itu alasan lo gak balas chat gue? Lo ke Italia sama Adrian dan kalian sekarang pacaran?" Reiki menatap Luci datar.

"Iya,kenapa?" Sahut suara lain yang tidak di harapkan oleh Luci.Di ambang pintu,Adrian berjalan mendekat ke arah mereka di ikuti Gavin.

Luci Is A Fat Girl (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang