Part 5||Pengakuan Aleah

1.9K 109 7
                                    

Aleah P.O.V

"Nama dia itu Uno Priyo Widiatmojoyo. Di panggilnya Widi. Dia teman SMA saya. Dan saya rasa, saya mencintai dia." Kata ku ragu.

"Oalah saya kira anda memang kekasihnya Widi." Kata polisi itu.

Tiba-tiba ada seorang polisi yang mendatangi lawan bicara ku.

"Lapor. Satu korban luka-luka di temukan di dekat pusat longsor." Kata polisi itu.

Dan ketika di bawa masuk, aku kaget.

"Widi?" Heboh ku.

Aku langsung melihat dan mengenali wajah nya.

Dia! Seseorang yang aku tangisi ternyata belum meninggal.

Dan ketika dia sadar, dia melihat ku.

"Leah? Ngapain lo disini?" Tanyanya.

Aku langsung berhambur ke pelukannya.

"Janji sama gw, lo jangan bikin gw khawatir." Kata ku memeluknya.

"Hey, gw gapapa elah." Kata Widi seraya memeluk ku.
"Gw ga mau kehilangan lo." Kata ku spontan.
"Kenapa? Gw bukan siapa-siapa lo." Kata Widi.
Aku langsung terdiam dan melepaskan pelukan ku.

Aku menghela nafas dan memilih berbalik badan.

Aku mulai berjalan meninggalkan posko.

"Leah?? Will you be mine??" Teriak Widi memintaku menjadi kekasihnya. Aku berbalik dan menangis. Hey jangan kalian kira aku menangis sedih. Aku menangis haru.

Widi menghampiri ku.

"Aleah Putri Cakradiningrat. Hari ini dengan kemantapan hati, aku memintamu menjadi milik ku. Walaupun aku tau harta ku tidak seberapa namun lihatlah aku dari hati ini. Will You Be Mine?" Tanya Widi berlutut. Aku menutup mulutku dan mengangguk.

Widi bangun dan memeluk ku.

"Love you Leah. Maafin gw udah bikin lo khawatir. Tapi lo harus tau pekerjaan gw emang begini. Ngelindungin masyarakat. Sama kayak Daddy lo. Do'ain gw selamat." Kata Widi yang ku jawab anggukan.

"Berarti kita pacaran nih sekarang?" Tanya Widi yang membuat ku malu. "Menurut Lo?" Kata ku ketus namun hanya mendapat tawaan kecil dari Widi.

"Iya iya kita pacaran. Udah ayo, ga malu apa di liatin orang? Besok kita pulang ya ke Depok." Kata Widi yang ku jawab anggukan.

"Kamu udah mesen Hotel?" Tanya Widi. Aku menggelengkan kepala. "Nanti aku tidur di mobil aja sama Cia n Tino." Kata ku. "Aku bawa tenda. Nanti kalian tidur aja di Tenda." Kata Widi yang ku jawab anggukan.

Dan ya beginilah akhirnya. Kami berpacaran.

******

Aku bangun ketika Alarm Ponsel ku berbunyi pertanda sudah jam 4. Waktu nya Sholat Shubuh.

Aku menuju ke kamar mandi terdekat dan kaget. Karna ternyata aku malah dapet.

Tok tok tok

"Siapa di dalam?" Tanya seseorang. Dari suara nya kayak kenal.

Eh iya dia pacar ku, Widi.

"Wid? Beliin aku roti jepang dong." Rengek ku dari dalam kamar mandi.

"Lho Leah? Aku kira siapa. Maksud kamu? Aku harus ke Jepang? Aku kan lagi tugas sayang. Nanti aja deh pas udah pulang." Kata Widi.

Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang