Part 30||This is the time!

682 54 0
                                    

Aleah P.O.V

Aku sedang bersiap untuk acara nanti pagi. Aku sedang mengurus kedua anak ku. Bahkan Yada dan Faza sudah ku bangunkan tadi pagi jam 6 dan aku mandiin biar mereka siap duluan. Lalu, aku mengurus suami ku. Dia bahkan terlihat tampan saat menggunakan baju yang sudah mom siapin.

Aku tersenyum melihat kedua anak ku yang sedang berjalan kayak lagi main gitu. Gemes banget. "Yada, Faza! Minum susu dulu sini!" Ajak ku. Kedua anak ku menghampiri ku dan mereka berdua minta ku gendong. Aku pun menggendong mereka. Mereka tersenyum melihat ku. "Sayang? Kamu mandi dulu gih. Kamu kan cewek pasti banyak kebutuhannya." Kata suami ku seraya tersenyum. Aku menatapnya dan menyerahkan kedua anak ku. Akupun mandi dan bersiap.

Skip saat jam 8 pagi

Aku dan Widi menggendong kedua anak kami menuju ke bawah. Aku juga sudah melihat satu ruangan yang sudah di desain berdasarkan pilihan ku dan Pierre. "Airsya!" Sapa Tante Jesi yang membuat ku tersenyum. "Yada, Faza say Hi to Oma Jesi!" Kata ku menyuruh kedua anak ku. "Iiii!!" Begitulah kedua anak ku saat ku suruh HI. Mereka hanya ngomong I yang sontak membuat ku tertawa.

Biasanya nanti pasti kedua anak ku akan di gendong sama The Angel's kalo kata mereka sih kedua anak ku terlalu unyu-unyu untuk berdiri sendiri. Jadi mereka bawaannya mau ngegendong mulu. Alhamdulillah artinya kedua anak ku mendapat kasih sayang dari banyak orang.

Aku melihat fotografer mengambil foto ku yang berada di depan pintu ruangan. Aku memang sengaja menyewa Fotografer untuk acara ini. Bahkan ada juga yang merekam acara ini. Aku melihat ada beberapa orang menghampiri ku. Aku tersenyum menatap mereka. "Bu Leah, perkenalkan nama saya Adi dan ini rekan saya, Ana. Bagaimana perasaan ibu hari ini?" Tanya salah satu orang yang menghampiri ku yang bernama Adi. "Tolong jangan panggil saya, bu. Perasaan saya sangat bahagia. Suatu berkah saya bisa melihat lamaran adik saya. Saya selalu berharap dia bisa mendapatkan kebahagiaan dimanapun dan kapanpun." Kata ku seraya tersenyum. "Siap, maaf. Tapinya ya eeuuumm kak, Valen itu kan masih muda termasuknya. Apakah menurut kakak mereka siap menjalani rumah tangga?" Tanya Ana. "Iya, memang sih Valen masih terlalu muda. Tapi sebenernya tuh nikah muda bukanlah kesalahan. Banyak pasangan yang bahagia walaupun mereka nikah muda. Mama saya pun menikah muda. Saya kenapa setuju saat tau Pierre mau melamar Valen, karna Valen itu di besarkan di keluarga saya. Saya sekeluarga sudah kenal dengan dia sejak dia di kandungan. Karna itu saya setuju ketika adik saya mau melamar Valen." Kata ku seraya tersenyum. "Siap. Kalau begitu kami izin ya kak untuk mewawancarai suami kakak. Saya lihat dia sangat dekat dengan adik kakak. Eeuumm saya lupa namanya. Siapa ya kak?" Tanya Adi yang membuat ku tertawa. "Ini Widi, suami saya." Kata ku menatap Widi yang berada di sebelah ku. "Ka Widi, bagaimana perasaan kakak saat melihat adik ipar kakak akan lamaran?" Tanya Ana. "Seneng. Ini itu hari bahagia di keluarga kami. Walaupun dia bukan adik kandung saya, tapi dia tetep aja lebih muda dan deket sama saya. Dia itu pribadinya baik dan tegas. Mungkin kalau dia ga punya dua sifat itu, saya ga akan memperbolehkan dia melamar Valen. Bagi saya, The Angel's and The Lion's adalah keluarga saya. Jadi harus saya jaga. Saya ga akan ngebiarin seseorangpun nyakitin mereka. Karna itu saya bahagia saat salah satu dari mereka bahagia." Kata Widi yang membuat ku tersenyum. "Euumm maaf ka Leah dan Ka Widi, apa yang kalian sesali di acara ini?" Tanya Adi. "Sebenarnya tidak ada yang perlu saya sesali untuk acara ini. Tapi andaikan dad saya masih ada, pasti dia akan bahagia saat melihat putra nya berada di hari bahagia nya." Kata ku. Suami ku langsung memeluk ku dan kami tersenyum. "Kami rasa cukup ya informasi yang kalian dapatkan. Kami mau kesana dulu. Makasih ya." Kata ku seraya berjalan ke tempat minuman.

Aku dan suami ku mengambil minuman yang disediakan dan aku meminum salah satu minuman. "Sayang? Kapan acara nya mulai?" Tanya ku. "Aku WA Pierre dulu deh biar dia cepetan." Kata Widi yang ku jawab anggukan. Widi tersenyum menatap ponsel nya dan memperlihatkan chatnya dengan Pierre yang sedang OTW kesini.

Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang