Part 10||Tugas Negara Adrian

1.4K 79 3
                                    

"Widi? Jaga Leah ya! Kamu harus bisa kerja sama dengan Pierre. Selama dad bertugas." Kata dad. Wait! Dad?! Sejak kapan Widi manggil dad dengan kata yang kaya aku?!

"Okay,dad. Widi bakalan jagain Leah kok." Kata Widi.

Dad langsung tersenyum dan menepuk pundak Widi secara jantan.

Sekarang ini kami sedang menuju ke markas dad di Jatijajar, Depok.

Di perjalanan, kami selalu ngobrol tentang banyak hal. Dari dad yang suka ngehukum om Randi sampai mom yang suka ngeliat tukang jamu pacaran sama tukang sayur. Hadeuhhh!!

Widi dan Dad asik ngobrol mengenai persenjataan dan politik yang makin panas akhir-akhir ini. Aku, Lia, dan mom yang duduk di tengah memilih tidur karena ngantuk banget ngedengerin yang di depan ngomong apaan tau. Hehehehe maaf dad jangan santet leah yah✌🏻😂.

Pierre dan Lio sedang asik bermain game yang akhir-akhir ini sedang booming. Apa yah nama nya? Aku lupa. Oh iya! Mobile Legend!

"Lio, itu di belakang kamu ada musuh!" Kata Pierre mulai berisik.
"Kak, bantuin Lio dong. Masa ga ada niatan mau bantuin ade nya sendiri." Kata Lio cemberut. "Sini kakak bantuin." Kata Pierre. Aku tidak mau mendengarkan mereka. Aku tidur aja.

Skip

Sekarang, aku sudah sampai di markas Dad.
Dad mencium kening mom dan langsung menuju ke lapangan tempat berkumpul.

Aku sekeluarga hanya memperhatikan kegiatan yang dilakukan dad. Aku juga melihat Om Randi di belakang dad.

"Sya????" Panggil seseorang yang ternyata tante Jesi.
"Jejes!!!!" Kata mom heboh.
Mereka pun berpelukan. Aku memilih fokus ke lapangan melihat dad yang sedang persiapan berangkat tugas.

"Suatu saat, kamu akan kayak mereka. Bedanya, kamu ibu bhayangkari mereka ibu persit." Kata Widi seraya memeluk ku.
Aku mengangguk seraya tersenyum.

"Janji sama aku. Jangan pernah menyerah dalam nemenin aku berjuang." Kata nya yang ku jawab anggukan. "Iya, aku janji ga akan ninggalin kamu. Aku janji akan selalu nemenin segala perjuangan kamu." Kata ku tersenyum.

"Leah!!!" Panggil tante Jesi. Aku menengok dan tersenyum. "Tante!!" Sapa ku.

"Hmmm udah punya pacar toh." Kata tante Jesi yang membuat ku malu. "Hallo, tant. Nama saya Uno Priyo Widi Atmojoyo. Panggil aja Widi." Kata Widi memperkenalkan diri.

"Hallo!" Sapa tante Jesi.
"Duh!! Kalian sweet banget sih. Nanti sebentar lagi, Lia yang punya pacar abdi negara juga." Kata tante Jesi.
"Ih, tante mah. Kan Lia masih kecil." Kata Lia merajuk. "Kan tante bilang sebentar lagi, sayang. Yaudah yah kita tunggu bareng-bareng. Sebentar lagi mereka mau nemuin keluarga kok." Kata tante Jesi.

Kamipun menunggu seraya mom mengobrol dengan tante Jesi.

Lalu ga lama kemudian, dad datang bersama Om Randi.

"Mas, pulang yang cepet ya. Pasti ade kangen banget sama Mas." Kata mom memeluk dad.

Dad memeluk mom dan mencium pucuk kepala mom.

"Mas akan pulang secepatnya. Janji ya sayang kalo kamu jangan lupa makan,minum,sholat ya sayang. Kalau ada acara PERSIT, kamu harus tepat waktu datang nya." Kata dad yang dijawab anggukan mom.

Dad berjalan ke arah ku.

"Leah, dad akan tugas. Jadi tolong kamu jaga mom dan adik-adik kamu. Ingat ya sayang, kamu paling besar disini jadi dad mengharapkan kamu." Kata dad yang ku jawab anggukan. Aku memeluk dad dan tersenyum.

"Widi? Dad harap kamu bisa menjaga keluarga Leah selama dad bertugas. Ingat, kamu pacar Leah. Kamu sudah dad anggap anak dad sendiri. Jadi dad harap kamu bisa menjaga keluarga kita." Kata dad kepada Widi.
"Siap! Laksanakan!!!" Kata Widi tegas. Dad langsung memeluk Widi secara jantan.

Dad langsung menghampiri adik-adik ku dan berpamitan. Aku fokus melihat langit yang cerah. Seperti sedang menyambut dad yang akan bertugas.

"Leah!!" Sapa seorang laki-laki berseragam loreng.
"Om Randi!!!" Sapa ku. "Wah kamu masih inget ternyata." Kata Om Randi. Aku tersenyum menanggapinya.
"So? Who is he?" Tanya Om Randi. "He's my boyfriend." Kata ku menjawab nya. "Oalah jadi kamu udah pacaran toh. Hallo,son! Nama saya Randi Laleno. Saya om nya Leah. Jadi kalau kamu sakitin Leah, saya yang akan tembak kamu." Kata om Randi yang membuat ku tersenyum.

"Siap om! Perkenalkan nama saya, Uno Priyo Widi Atmojoyo. Om bisa panggil saya Widi. Saya seorang Polisi." Kata Widi. "Iya saya tau. Kamu pakai seragam polisi pasti saya tau kamu polisi." Kata Om Randi tersenyum.

"Oh iya hehehehe." Kata Widi tertawa.

Ga lama kemudian, semua prajurit berkumpul di lapangan dan mulai menaiki tronton yang akan membawa mereka ke tujuan.

Kepergian para prajurit di iringi tangisan para ibu persit maupun kekasih para prajurit.

Aku melihat mom menangis seraya memeluk tante Jesica.

"Mom? Kita pulang yuk!" Ajak ku. Mom mengangguk dan kami berpamitan kepada tante Jesi.

Kami pun pulang. Kembali ke rumah yang kami tempati.

Selama di mobil, mom memilih menatap foto dad yang di jadikan lock screen nya. Kata mom, dulu itu foto saat pertama kali mom dan dad menyatakan cinta. Katanya sih waktu lagi prewed. Aihihihi.

"Mom, udah kali ngeliatin nya. Ga kasian sama Leah yang belum prewed?" Tanya ku meledek. Tapi tanpa sadar, aku seperti memberikan kode.

"Ududududu anak mom!!! Jadi kode tuh!!" Ledek mom. "Cieeeeee yang mau kawin!!!" Ledek Pierre yang duduk di sebelah Widi.
"Yeayy!!! Kalo ka Leah nikah, Lia mau jadi pagar ayu ya!!" Kata Lia. "Kalo Lio jadi apa Li?" Tanya Lio pada Lia. "Lio jadi pager betis aja. Gimana?" Kata Lia yang sukses membuat ku tertawa terbahak-bahak.
"Ka Pierre? Pagar Betis itu yang kayak gimana sih?" Tanya Lio. "Pagar betis mah operasi penumpasan DI/TII, dek. Yang bener tuh, Pagar Bagus." Kata Pierre.
"Pagar Bagus itu kayak gimana kak?" Tanya Lio. "Pagar bagus tuh kayak pagar ayu,dek. Beda nya, pagar ayu itu cewek. Pagar bagus itu cowok." Kata Pierre menjelaskan.

"Pierre,gimana hubungan kamu sama Valen?" Tanya mom. "Ya gitu deh mom. Pierre kan emang ga mau nembak dia. Pierre mau nya ngajak dia ta'aruf." Kata Pierre. "Yowes. Mau kapan ke tante Emil? Mom sudah ga sabar nih buat besanan sama tante Emil." Kata mom.
"Mom, Leah mau saran nih." Kata ku. "Iya, mau saran apa by?" Tanya mom. "Gimana kalau setelah dad pulang? Kan cuman 3 bulan tuh." Kata ku. "Wah! Ide bagus. Bagaimana Pierre? Siap?" Tanya mom. "Siap mom!" Kata Pierre yang membuat kami tersenyum.

*******

Yeayyyy!!! Finally!!! SELESAI juga Part ini hehehehe. Btw itu aku upload ya trailer nya di mulmed. Wish you like that. Btw aku mau minta doa nya nih buat seseorang yang lagi oprasi di malang. Semoga dia cepet sembuh ya😘.

Btw coment dong guys. Aku mau tau feel nya dapet atau engga nih.

Aku udah lama ga up ya. Semoga aja deh cerita ini ga kalian hapus dari perpus kalian hehehehe.

Anjeli Puja Lestari
27 Desember 2019
21.04

Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang