Part 22||Rumah Sakit Pt 2

663 64 0
                                    

Aleah P.O.V

"Mom? Bawa apa lagi buat ke rumah sakit??" Tanya ku. Ya! Sekarang ini aku sedang membantu mom untuk membereskan baju dad selama di rumah sakit nanti. "Kayaknya udah by, sekarang mendingan kamu makan gih. Mom udah masakin makanan buat kamu. Jangan lupa susu nya diminum." Kata mom yang ku jawab anggukan.

Aku langsung menuju ke ruang makan dan melihat Lio dan Lia yang baru bangun. "Ka Leah!!! Kenapa kakak ada disini?? Kakak semalem tidur disini??" Tanya Lia heboh. "Iya de. Kamu ga sekolah??" Tanya ku. "Kan sekolah aku sama Lio libur kak hari ini rapat guru nya." Kata Lia yang ku jawab anggukan. "Yaudah, kamu sarapan dulu ya. Kakak sama mom nanti mau ke rumah sakit." Kata ku yang dijawab anggukan Lia dan Lio. Aku mulai memakan sarapan ku bersama kedua adik ku dan mom.

"Kak? Mom? Nanti Lia Lio ikut ke rumah sakit ya. Please." Kata Lio. "Jangan, nanti kamu ketularan orang sakit juga disana." Kata ku menolak permintaan Lio. "Enggak kak. Lagian ya, kan pengunjung yang berumur 15 tahun boleh masuk ke ruang rawat. Berarti Lio Lia boleh masuk. Ya mom???? Please!!!" Kata Lio yang membuat ku menghela nafas. "Ok. Kalian boleh ikut. Tapi inget, kalian ga boleh kecapean. Kalau ada tugas, langsung bilang ke kakak atau Pierre." Kata ku yang dijawab anggukan kedua adik ku. "Yaudah, kalian sekarang siap-siap. Abis kalian siap, kita ke rumah sakit. Sekalian nanti kak Leah pergi sama Ka Widi ke dokter kandungan. Dia mau ngecek keponakan kalian lho. Makanya jagain ka Leah ya." Kata mom yang dijawab anggukan kedua adik ku. Mereka tuh kembar yang bisa di bilang ga identik. Jadi kalo mereka jalan bareng udah mirip kayak orang pacaran. Hadeuh🤦🏻‍♀️ udah gitu banyak temen Lio yang nanya-nanya status Lio. Apa single atau udah taken. Please deh pacaran di masa sekolah tuh kurang bagus. Mengganggu pelajaran🤦🏻‍♀️But kalau sekedar suka gapapa tapi jangan berlebihan. Lio sama Lia pernah cerita ke mom sama aku kalau di loker mereka banyak kertas yang kata nya sih Tanda Cinta yang tentu bikin aku ngakak. Untung aja aku waktu SMA ga begitu.

Widi P.O.V

Pagi ini, aku bangun dan melihat dad dan Pierre yang sedang tertawa. Aku tersenyum melihat nya. Dad sudah membaik jadinya aku bisa tenang.

"Morning dad!! Morning Pierre!!" Sapa ku seraya tersenyum. "Wah!! Udah bangun. Oh iya hari ini kalian jangan lupa ya buat ngejalanin tugas kalian!" Kata dad yang kami jawab anggukan. "Siap laksanakan!!" Kata ku seraya tersenyum.

Saat kami sedang mengobrol tiba-tiba aja dad memegang dada nya. Dan dari raut muka nya sih dad pasti lagi nahan sakit. "Pierre, lo jaga dad. Gw ke ruang perawat." Kata ku. "Wait!!" Kata Pierre memanggil ku. "Kenapa??" Tanya ku bingung. "Pas lo tidur, dad juga sempet kena serangan jantung. Tapi tadi pas gw samperin perawat yang semalem malah ga ada. Coba mungkin sekarang ada. Bawa kesini ya. Please." Kata Pierre yang ku jawab anggukan. Aku menepuk pundak nya secara jantan dan keluar ruangan dad.

Aku berjalan di lorong kamar dan saat sampai di ruang perawat, kebetulan banget aku liat perawat cowo yang semalem ngebentak dad. Tanpa tunggu aba-aba, aku langsung menarik kerah baju nya dan ku seret hingga keluar ruangan perawat.

"Sekarang lo tanggung jawab. Bokap gw udah kena 2 kali serangan jantung. Semalem lo ga ada tapi kali ini gw pastiin lo bakal pulang dengan babak belur." Kata ku. Aku melirik perawat semalam yang cewek dan mereka terlihat ketakutan menatap ku.

"Kalian jangan takut. Kalian ga akan saya apa-apain. Saya juga udah punya istri. Ini manusia harus saya kasih pelajaran. Sekarang kalian ikut saya untuk membantu ayah saya. SEKARANG!! Saya ga ada waktu buat nunggu kalian." Kata ku seraya mulai menyeret perawat cowo yang kerah nya ku tarik. "Lepasin gw lo!! Banci dasar!!" Kata perawat itu yang masih ku acuh kan. "Ck! Banci!! Ga berani nangkep gw dari depan!!" Kata perawat itu. Yang membuat ku berhenti dan mendorongnya ke dinding lorong. Aku menatap perawat cewek dan aku tersenyum ke mereka. "Kalian bisa duluan. Kalau adik saya bertanya dimana saya dan DIA, jawab kalau saya lagi perjuangin sesuatu nanti dia dapet jatahnya. Dan satu lagi, kalian coba diam ya. Saya ngelakuin ini karna kelakuan dia udah ga bisa di terima lagi." Kata ku yang dijawab anggukan para perawat itu. Mereka berjalan mendahului ku dan aku langsung tersenyum sinis ke perawat cowo itu.

"Siap saya buat babak belur??" Tamya ku seraya tersenyum sinis. Aku langsung menghampiri perawat itu lalu..

Buugghh!

Di lorong ini terdengar suara bogeman yang berasal dari tangan ku. "Kamu tau, kemarin adik saya sampai saya suruh push up untuk menetralkan emosi nya. Tapi kamu malah selalu mancing dia. Sekarang saya lagi nyoba menetralkan emosi saya. Dan kamu harus tau kalau saya akan memberikan bogeman untuk orang yang memancing emosi saya." Kata ku seraya tersenyum sinis. Aku langsung membogem perawat itu lagi dan ku seret dia ke kamar dad.

"Minta maaf ke ayah saya!!" Kata ku seraya mendorong perawat cowo itu hingga jatuh tersungkur di depan tempat tidur dad. Posisi nya deperti sujud.

Pierre yang sudah sampai batas kesabaran langsung menarik kerah baju perawat itu dan tersenyum lalu..

PLAK!!!

"Minta maaf ke ayah saya!! Atau kamu yang saya suruh begitu secara paksa!!" Kata Pierre seraya menatap perawat itu penuh emosi. Perawat itu terlihat ketakutan lalu menunduk dan mendekati dad. "Maaf om, ga seharusnya saya membentak om. Maaf ya." Kata perawat itu yang dijawab anggukan dad yang sedang mencoba bernafas.

"Panggil dokter sekarang!!!" Kata ku seraya menatap dad yang terlihat kesusahan bernafas.

Skip 1 jam kemudian

Disinilah aku sekarang. Di depan ruang ICU. Aku sedang menunggu dad. Setelah dokter datang, dokter langsung menganjurkan dad masuk ke ICU karna dad sudah terkena serangan jantung yang cukup fatal.

"Pierre?? Udah ngabarin Leah belum??" Tanya ku. "Belom. Kabarin gih. Gw mau ke kamar mandi dulu. Kebelet. Oh iya nanti mom sama Ka Leah dateng, kita pulang bareng ya. Gw harus menghadap ke dosen." Kata Pierre yang ku jawab anggukan.

Aku langsung menatap pintu ICU dan aku memilih duduk di kursi tunggu. Aku menyalakan ponsel ku dan melihat foto Leah yang sedang tersenyum.

"Kamu tercipta untuk aku sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tercipta untuk aku sayang. Aku berharap kamu akan selalu bersama aku sayang." Kata ku seraya menatap foto itu. "Sebentar lagi sayang, anak pertama kita akan lahir. Kita akan jadi keluarga yang bahagia." Kata ku seraya menatap foto di lockscreen ku.

*******

Yeayyy selesai juga part ini. Mohon maaf ya sebelumnya bukan nya author bermaksud ingkar janji. Tapi ini dari kemarin wp author lagi error alhasil begitu deh.

Anjeli Puja Lestari
11 Mei 2020
19.50 Malam

Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang