WIDI P.O.V
Aku hari ini membawakan sebuah kado untuk Aleah. Karna aku tau kalau dia suka nyanyi, jadi aku ngasih kado buat dia.
Aku keluar dari Mobil dan membawa kado.
"Assalamualaikum. Leah.. Main yukkkk." Ajak ku meniru gaya anak kecil.
"Wa'alaikumsalam. Eh kamu. Kenapa? Kamu ga kerja?" Tanya Leah yang ku jawab gelengan. "Lagi libur dulu. Oh iya ini buat kamu." Kata ku memberikan kado.
Aleah langsung mengambil kado dari ku dan membuka nya.
"Wahhh Mic!! Makasih lho." Kata Leah tersenyum.
Aleah langsung menyambungkan mic itu ke ruang yang kedap suara.
"Ayo ikut aku!" Ajak Leah menarik tangan ku.
Dan ternyata ruangan kedap suara itu berisikan piala-piala yang di miliki Aleah dan tante Airsya. Wah! Jadi mereka memang penyanyi.
"Leah? Ini piala kamu? Dan WOW!! Ini piala nya siapa?" Tanya ku melihat piala juara 1 Nasional.
"Itu punya Mom. Dia kan emang suka ikut lomba." Kata Leah yang membuat ku kaget.
"Wah keren!!!" Kata ku kagum.
"Ayo! Aku mau kamu ikut nyanyi bareng aku. Kita masshed up aja lagu indonesia." Kata Leah yang ku jawab anggukan dan senyuman.
Leah mulai mensetting mic dan ponselnya.
"Kita nyanyi nya bebas. Yang penting nyambung aja. Yang mulai duluan kamu." Kata Leah.
Musik mulai terdengar di telinga dan kami mulai bersiap.
"Dengarkan lah.. Wanita pujaan ku.. Malam ini akan ku sampaikan.." Nyanyi ku melihat mata Leah.
"Hasrat suci.. Kepada mu dewi ku.. Dengarkanlah kesungguhan ini.. Aku ingin.. Mempersunting mu.. Tuk yang pertama.. Dan Terakhir.." Nyanyi ku dan aku menunggu balasan Leah."Jodoh ku.. Maunya ku dirimu.. Hingga mati.. Ku ingin bersama mu.. Ini ikrarku.." Nyanyi Leah dan langsung saja ku jawab nyanyiannya.
"Jodohku.. Maunya ku dirimu.. Satu cinta.. Hingga ajal memisah.. Aku dan kamu.. Satu.. Saling mencinta.." Nyanyi ku tersenyum.
"Jika sang waktu bisa kita hentikan" Nyanyi Leah.
"Dan segala mimpi mimpi jadi kenyataan" Sambut ku.
"Meleburkan semua batas
Antara kau dan aku.. Kita.." Nyanyi kami berdua seraya berpegangan tangan."Ku tepiskan semua keraguan jiwa dan ku ganti
Dengan kepastian hati ku ini yang mulai mengerti dan berani
Tuk menyambut janji.. " Nyanyi ku tersenyum dan memeluk Leah dari belakang."Peluk erat tubuh ku
Sentulah jemari ku.." Nyanyi Leah dan aku memeluknya seraya memegang tangannya.
"Rebahkan sayap sayap patah mu.." Nyanyi kami dan kami sama-sama melepaskan pelukan dan tersenyum."Janganlah jangan.. Kau sakiti cinta ini.." Nyanyi Leah. "Sampai nanti.." Nyanyi ku. "Aku tidak bernyawa lagi. Dan menutup mata ini. Untuk yang terakhir..Houo.. Tolonglah jangan.. Kau sakiti hati ini sampai nanti.. Disaat nafas ku sudah tidak berhembus lagi. Karna sungguh cinta ini.. Cinta sampai mati.." Nyanyi Kami berdua seraya tersenyum dan berakhir dengan aku memeluk Leah.
"Kapan mau aku kenalin ke bunda?" Tanya ku. "Bisa nya kapan?" Tanya Leah kembali. "Besok mau ga?" Tanya ku yang dijawab anggukan.
"Kak? Di panggil mom tuh." Kata adiknya Leah yang bernama Pierre. Leah tersenyum dan langsung pergi.
"Lo serius kan sama kakak gw?"tanya Pierre memastikan. "Iya, gw serius."kata ku. "Awas aja sekali lo sakitin dia. Abis lo di tangan gw." Ancamnya.
Pierre keluar dari ruangan. Ya! Harus ku kaui kalau dari semua adik Leah, hanya Pierre yang paling menjaga Leah karena yang lainnya masih kecil.
"Pierre ngomong apa tadi?" Tanya Leah yang baru masuk. "Enggak kok. Dia tadi nanya apa aku ga ke polres. Aku jawab aja engga. Lagi cuti." Kata ku beralibi.
Kami tersenyum dan mulai mendengarkan suara kami.
"Ihh bagus." Kata Leah yang ku jawab senyuman dan ku elus rambutnya.
"Leah? Widi? Ini ayo kita makan dulu. Kalian pasti laper." Kata tante Airsya. Kami keluar dari ruangan dan segera mengambil posisi di meja makan.
Kami makan dengan khidmad. Makanan yang dimasak tante Airsya enak banget lho. Jadi mau nambah deh hehehehe.
"Gimana dengan pekerjaan kamu sekarang, Di?" Tanya tante Airsya. "Bagus kok, tan. Tapi ya gitulah kadang emang bikin aku cape lahir batin hehehehe." Kata ku seraya tertawa santai. "Iya emang itu resikonya kalau jadi abdi negara. Tante aja yang istri abdi negara udah cape banget. Apa lagi kadang kegiatan persit yang bisa dibilang WOW. Nanti anak tante juga jadi istri abdi negara juga." Kata Tante Airsya yang bermaksud menyindir Leah. "Mom kalau nyindir secara halus banget deh. Minta di santet hehehehe." Kata Leah yang membuat kami tertawa apa lagi ketika aku melihat pipi nya yang memerah. Hadeuhhhh bikin aku tambah sayang aja. Hehehe.
**********
Finally selesai!!! Yeay!!!
Btw 710 kata itu cukup lah yah. Maaf lho udah lama ga up karena lagi ga semangat. Makanya koment dong biar aku semangat heheheheAnjeli Puja
17 Nov 2019
8.52 Pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)
RomanceAku menunggu mu selama bertahun-tahun dengan harapan diri mu bias memaafkan ku. Maafkanlah diri ku dan kembalilah cintai ku. Aku menunggu mu disini, di dalam relung hati ini. ~Uno Priyo Widiatmojoyo~ Sebelum kamu mencintai u, kamu seharusnya bisa me...