Seminggu kemudian..
Aleah P.O.V
Aku sedang berada di balkon kamar hotel ku, di hadapan ku terdapat hamparan kota Bandung yang sangat Indah. Aku tersenyum saat seseorang memeluk ku dari belakang. "Hey, mom!" Begitulah sapa suami ku beberapa hari ini. "So? Kamu manggil aku 'mom' nih sekarang? Jahat ish kamu dad!" Kata ku seraya tersenyum. "Hehehe enggak kok sayang. By the way, besok jadinya jam berapa?" Tanya Widi. "Kayaknya jam 8an deh. Kenapa emangnya?" Tanya ku. "Gapapa kok." Kata Widi seraya tersenyum dan memeluk ku lagi.
Tok! Tok! Tok!!
Aku mendengar suara ketukan pintu kamar ku. Aku melepaskan pelukan Widi yang membuat suami ku langsung cemberut. "By, dari tadi kan kamu sama anak-anak terus. Sama aku nya kapan?" Tanya suami ku seraya memasang wajah memelas. "Kapan-kapan!" Kata ku tertawa melihat ekspresi nya. Aku langsung membuka pintu dan melihat mom yang tersenyum. "Mom ganggu kalian ya?" Tanya mom seraya tersenyum. "Enggak mom. Tenang aja." Kata ku seraya tersenyum.
Mom langsung masuk ke kamar ku dan langsung mencium kening kedua anak ku yang tertidur. "Mereka akan jadi anak yang pintar dan tampan." Kata mom yang membuat ku tersenyum. Mom menatap ku dan memberikan satu handy bag yang ternyata berisikan baju untuk ku, Widi, dan kedua anak ku untuk besok saat lamaran. Bahkan kedua anak ku mendapat baju yang kembar namun berbeda motif dengan Widi yang akan sama dengan para The Lion's.
"Ih! Makasih mom!!!! Leah suka!!!" Kata ku seraya memeluk mom. "Widi? Kamu ga berenang sama yang lain?" Tanya mom. "Enggak ah mom." Kata Widi seraya tersenyum. "Lho? Kenapa emang?" Tanya mom seraya mengerutkan keningnya. "Dari kemarin, Leah di kuasain sama Faza and Yada mom. Widi ga sama dia mulu. Nah sekarang mumpung banyak aunty sama uncle nya mendingan Widi mesra-mesraan dulu sama Leah." Kata suami ku seraya memeluk ku dari belakang. "Hahahaha! Yaudah deh mom balik ya. Mom ga mau ganggu kemesraan kalian. Anyway, Widi? Mom harap segera dapet cucu lagi ya." Kata mom seraya tertawa dan keluar kamar. "Mom! Astaga!!! Jangan dulu! Dua aja pusing apa lagi tiga!" Kata ku seraya tepuk jidat. Mom ketawa dan meninggalkan kamar kami. Aku menatap Widi yang tersenyum melihat ku panik. "Apa lo!" Kata ku ketus. "By, kayaknya kata-kata mom bener deh." Kata Widi. "No!" Kata ku ketus. "Kenapa sih,by? Kan lucu kalo nanti jarak anak kita yang ketiga beda 2 tahun sama kakak nya. Kalo cewek kan alhamdulillah." Kata Widi. "Iya kalo cewek. Kalo cowok lagi?! Nakal nanti kayak kamu! Capek sumpah. Kamu kan enak kagak ngebawa-bawa mereka. Kamu mah cuman nanem abis itu tinggal tunggu jadi. Kalo aku ngidamnya susah sih gapapa lah ini mah gampang kayak waktu anak kita. Enak di kamu nya." Kata ku seraya tepuk jidat. "Hehehehe tapi kan lucu, babe. Bayangin deh, Faza sama Yada jadi abang. Kan seru tuh liat nya. Pasti mereka ngejaga adiknya banget." Kata suami ku yang ku jawab gelengan. "Kalo dijaga. Kalo kagak? Malah di ajak main bola. Keluar dari kodrat cewek." Kata ku geleng-geleng. "Lho emang kata siapa cewek ga boleh main bola? Cewek boleh sayang main bola. Asalkan nanti dia bisa feminim juga jadinya ga selama nya tomboy." Kata Widi. "No. Mendingan pas Faza sama Yada 4 tahun aja baru deh bikin. Atau bahkan 5 tahun aja sekalian." Kata ku. "Ok. Aku pegang omongan kamu." Kata suami ku seraya tersenyum dan memeluk ku.
Aku melihat kedua pangeran ku yang sedang tertidur lelap di tempat tidur. Mereka tidur dan membiarkan muka polos mereka jadi asupan penyemangat ku.
Tok! Tok! Tok!
"Sumpah ini kok banyak banget yang ngeganggu sih. Ga tau apa ya mau mesra sama Bini sendiri." Kata Widi kesal. "Dah! Mungkin itu yang lain. Pasti mau ngajak kamu renang. Gih renang." Kata ku. Aku langsung berjalan dan membuka pintu dan yang pertama kali ku lihat adalah muka nya Valen yang tersenyum. "Ka Leah? Kakak sama Ka Widi mendingan renang gih. Yada sama Faza sama Valen aja. Biar nanti di bawah yang pms pada ngejaga mereka." Kata Valen. "Lho? Kamu PMS?" Tanya ku yang dijawab anggukan. "Yaudah kakak renang dulu deh yah. Kamu mendingan disini aja sama dua bocil. Bapak nya mau renang juga." Kata ku melirik Widi.
Aku langsung mengganti baju ku di dalam lemari karna kan lemari space nya banyak tuh jadinya aku memanfaatkan space yang ada. Aku mengambil bikini ku yang berwarna putih dan celana untuk suami ku yang berwarna putih juga.
"By? Kamu ini nih celana renang nya." Ucap ku pada suami ku. "Makasih sayang." Kata Widi seraya mengecup kening ku. "Valen? Kamu seneng banget kayaknya. Ada apa?" Tanya ku seraya memperhatikan Valen yang tersenyum. "Gapapa kok kak." Kata Valen. Aku masuk ke dalam lemari yang masih memiliki banyak space dan aku bisa berganti baju disana.
Setelah mengganti baju, aku langsung memakai bathrobe yang ku bawa dan memperhatikan Valen yang tersenyum seraya mengelus kepala Yada dan Faza. "Ka? Nanti kalo mereka bangun, Valen gendong mereka ya." Kata Valen yang ku jawab anggukan.
Setelah suami ku sudah siap, kamipun langsung menuju kolam renang. Beda nya, kolam yang kami datangi adalah kolam private yang di sewa Pierre.
"By? Yuk!" Ajak suami ku yang ku jawab anggukan. Aku langsung melepaskan bathrobe ku dan masuk ke dalam kolam. Aku berenang seraya tersenyum merasakan air yang menyentuh kulit ku. Seger!!!
Aku duduk di tepi kolam dan melihat Widi sedang membawakan nampan yang berisikan makanan di tengah kolam. Lalu tanpa sadar ternyata Pierre memotret kami.
"Wih kalian so sweet!!!" Kata Pierre yang membuat ku tersenyum. Aku menatap suami ku yang memberikan ku segelas jus. "Jus ,babe?" Tawar Widi yang ku jawab anggukan. Aku mengambil jus nya dan ku minum.
"Ka Leah? Nih anak nya nangis." Kata Valen yang baru datang seraya menggendong Faza dan Yada. "Hiya! Yaudah kasih aja sama yang PMS. Yada? Faza? Mama mau renang dulu ya babyboy." Kata ku seraya mengecup kening kedua anak ku. Anak-anak ku langsung berhenti menangis dan duduk tenang di gazebo bersama mom.
*****
Akhirnya part ini selesai. Aku sengaja nulis nya publish ini dulu biar geregetan hehehehe..
.
.
Bagaimana coment kalian? Aku mau denger nih..
.
.
Anjeli Puja Lestari
19 Juni 2020
23.00 malam
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)
RomanceAku menunggu mu selama bertahun-tahun dengan harapan diri mu bias memaafkan ku. Maafkanlah diri ku dan kembalilah cintai ku. Aku menunggu mu disini, di dalam relung hati ini. ~Uno Priyo Widiatmojoyo~ Sebelum kamu mencintai u, kamu seharusnya bisa me...