Aleah P.O.V
Aku sedang memperhatikan dad yang sedang mengobrol dengan mom. Aku tersenyum melihat mereka. Mereka harta yang sangat berharga bagi ku. Tanpa mereka, mungkin aku akan luntang-luntung di jalanan.
"Leah? Gimana sama anak kamu?" Tanya dad. "Cucu dad sama mom laki-laki. Dia sehat lho😁." Kata ku seraya tersenyum. "Wah!" Kata dad tersenyum bahagia. Aku mencari suami ku dan ternyata dia lagi ngobrol sama Pierre yang membuat ku tersenyum. Mereka sangat akrab dan itu yang bikin aku bahagia. Mereka udah kayak kakak beradik beneran wkwkwkwkwkwkwk.
"Mom? Leah? Kalian pulang aja. Biar Pierre sama Widi yang jaga disini." Kata Pierre yang ku jawab anggukan. "Mom? Leah tidur di rumah mom ya." Kata ku yang dijawab anggukan mom.
"Mas? Ade pamit ya sayang. Cepat sembuh. Love you sayang." Kata mom seraya mencium bibir dad dan tersenyum. "Iya, hati-hati di jalan. Love you too." Kata dad seraya mengelus rambut mom.
Aku dan mom langsung berjalan keluar rumah sakit dan aku langsung memesan taksi online untuk pulang ke rumah bersama mom.
"Mom? Tante sama om apa ga ada yang tau??" Tanya ku. "Belom. Mom belom ngasih tau mereka. Oh iya, kamu kabarin Monie deh bilang ke dia kalau dad di rawat." Kata mom yang ku jawab anggukan. Aku langsung menelfon Monie tapi ga di angkat. Alhasil, aku ngeWA dia aja.
'Mon? Dad masuk RS. Kena serangan jantung.'
Aku menatap mom dan aku mengelus tangan mom. Mom keliatan capek banget guys. Karna aku tau, sebelum siang tadi ke rumah sakit tuh mom ada acara PERSIT. "Mom? Are you okay?" tanya ku. "I'm okay. Mom capek. Tadi abis olahraga sama ibu-ibu persit." kata mom. "Yaudah mom. Di rumah, mom harus istirahat ya pokoknya." kata ku yang dijawab anggukan mom. "Iya. Kamu juga jangan kecapean lho. Janin kamu nanti ikutan capek." kata mom yang ku jawab anggukan.
Widi P.O.V
"Kak? Mau kopi atau apa? Gw mau ke Indomart." Kata Pierre. "Air putih aja. Gw lagi males minum kopi." Kata ku. "Okay." Kata Pierre seraya tersenyum. Dia langsung keluar kamar meninggalkan ku dengan dad.
"Wid?? Leah ada dimana?" Tanya dad. "Kan tadi dia pulang sama mom, dad. Kenapa?" Tanya ku. "Gapapa kok. Maklumin aja kan dad jarang ketemu Leah sejak kalian menikah. Jadi dad kangen sama anak dad itu." Kata dad yang membuat ku tersenyum. "Dad, dulu Leah anak nya gimana sih dad?" Tanya ku. "Dulu tuh Leah di titipin sama seorang ibu-ibu sewaktu dad sama mom lagi honeymoon. Nasib dia malang sekali. Ayah nya ga mau nerima dia dan Ibu nya ga mau dia kenapa-napa. Dad masih inget banget waktu pertama kali dad liat Leah digendongan mom. Saat itu dad langsung menganggap kalau Aleah adalah anak kami. Aleah adalah putri kami yang akan menjadi anak pertama yang dibesarkan di lingkungan The Angel's and The Lion's. Dia selalu dapetin kasih sayang dari tante dan om nya. Dad inget banget, setiap dia ulang tahun pasti semua tante dan om nya ngasih dia hadiah. Dia biasanya selalu suka kado dari Jesi sama Rangga. Well, mereka emang selalu ngasih Leah coklat makanya Leah suka." Begitulah cerita yang mengalir dari mulut dad. Well, aku sedikit terhibur mendengarnya. Aku bisa bayangin deh dulu Leah pasti lucu.
"Dad? Maaf yah Widi nanya hal ini. Kan Leah bukan anak kandung dad, tapi kok muka nya bisa mirip sama dad and mom???" Tanya ku bingung. "Itu emang udah dari sana nya. Bahkan ya kalo kamu mau tau, dulu tuh keluarga mom and dad ngira nya Leah tuh anak kandung kami. Karna mirip banget. Apalagi bibir nya Leah sama banget sama bibir nya mom." Kata dad seraya tertawa.
"Tapi Leah sempet ngalamin perubahan di sifat nya. Dad waktu itu pernah ngeliat dia nangis pas malem. Waktu itu dad mau tau kenapa dia nangis jadinya dad ga ngebuka pintu nya. Waktu itu dia tuh malem-malem dan dia nangis sambil peluk seragam SMA nya. Kata nya 'Segitu buruk nya gw di mata lo.' begitu lah. Dad aja bingung tapi dad ga mau buka pintu nya." Kata dad yang membuat ku merasa ga enak. Leah semasa SMA hanya memiliki masalah dengan ku saja. Artinya dia nangis saat itu karna aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)
RomansaAku menunggu mu selama bertahun-tahun dengan harapan diri mu bias memaafkan ku. Maafkanlah diri ku dan kembalilah cintai ku. Aku menunggu mu disini, di dalam relung hati ini. ~Uno Priyo Widiatmojoyo~ Sebelum kamu mencintai u, kamu seharusnya bisa me...