Part 12||Keluarga bahagia👨‍👩‍👧

1.6K 70 3
                                    

Aleah P.O.V

"Sayang? Kamu udah siap?" Tanya mom. "Udah mom. Ini lagi make up." Kata ku seraya memoleskan lip cream berwarna pink ke bibir ku.

Jadi aku akan menjelaskan beberapa hal gaes.
✓Widi ga jadi keluar dari kesatuan. Karna orang tua nya membujuk dia untuk tidak keluar kata mereka 'Masyarakat lebih membutuhkan dia dibandingkan perusahaan'
✓Pierre ga jadi ta'aruf sama Valen. Tapi dia mutusin buat nembak Valen karna menurut dia kalau ta'aruf masih bisa di ambil orang. Padahal kan engga juga. Tapi yaudahlah itu udah keputusannya. Pierre meminta kami selaku keluarga untuk membantu dia buat nembak Valen. Pierre memilih satu taman di Puncak,Bogor. Di dekat taman itu ada danau, dan itu Pierre sewa sendiri tanpa bantuan kami untuk sewa PRIVAT.

Aku memakai kemeja lengan buntung bermotif kotak-kotak, jaket hitam,shortpants,dan kaca mata.

Aku langsung merapihkan rambut ku dan segera keluar. Saat aku menutup pintu kamar, aku melihat Widi yang keluar dengan memakai kaos singlet dan celana selutut warna hitam.

"Udah siap?" Tanya nya. Aku menganggukan kepala ku dan tersenyum. Widi mendekati ku dan mencium kening ku.

"NGAPAIN KALIAN???? ASTOGEH ANAK GW KENAPA MALAH GA SUCI LAGI!!!" Tiba-tiba terdengar teriakan heboh yang berasal dari mom. "Aduhh mom. Biasa aja kali mom. Dia cuman cium kening,Leah." Kata ku menenangkan mom.

"Kenapa sih,de?" Tanya dad yang baru datang dengan kaos coklat yang di buka kancingnya, dan celana jeans biru tua.

"Anak kita sudah dewasa, mas. Astaga!!" Kata mom yang memakai tanktop warna silver,dan celana jeans biru muda yang panjang.

"Yaudah mereka sudah dewasa. Yuk, kita panasin mobil. Widi? Kita berangkat pakai mobil kamu,ya. Karna mobil dad di pakai Pierre. Sekarang ini Pierre sedang mengajak Valen ke tempat makan di puncak. Ayo! Sekarang kita berangkat." Kata dad.

Kami keluar dari rumah dan mom langsung mengunci pintu rumah kami.

Aku langsung masuk ke mobil dan duduk di tengah bersama mom. Dad duduk di sebelah pengemudi, Lio dan Lia duduk di belakang.

Lia tampak cantik dengan kaos hitam,celana pendek jeans,dan anting nya yang berwarna merah,kuning,biru. Lio juga keliatan gagah dengan sweater kuning nya dan celana jeans biru nya.

Widi mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan yang cukup padat oleh kendaraan.

"Leah? Nanti lagu apa yang mau kamu nyanyiin?" Tanya mom. "Karna Leah nanti nyanyiin nya bareng sama Pierre yang nyatain cinta, jadi nya Leah udah bikin rencana nya mom kalau Pierre akan nembak Valen saat lagu dari Leah sudah di pertengahan." Kata ku yang membuat mom tersenyum. "Emang kamu mau lagu apa?" Tanya mom. "When you love someone. Hehehehe enak lho lagu nya." Kata ku seraya tertawa. "Yaudah deh. Jadi, apa aja yang kamu dan Pierre rencanakan? Mom mau tau." Kata mom. "Jadi nanti kalian akan ngumpet di tempat tersembunyi, kalau Leah nanti ngumpet di tempat yang udah Pierre desain kemarin. Tempatnya tuh gelap tapi sebenernya ada lampu nya kalau di nyalahin,bagus deh. Leah aja suka hehehehe. Nah untuk Lio,nanti kamu nyalahin kembang api ya? Udah di desain di tali yang bisa merembet kok. Tenang aja, kali ini ga akan kebakaran karna udah di pastiin aman. Nah kalau Pierre dan Valen sudah dateng, nanti Lio nyalahin ya kembang api nya. Pokoknya kita bikin Valen terkecoh. Nanti kalau Pierre udah selesai nembak dan sudah di jawab, Leah kan lanjut tuh nyanyi nya. Pas lagu selesai, Widi bakalan nyalahin petasan. Nah mom,dad,dan Lia? Nanti saat kalian muncul, kalian bawa lilin ya. Kan jumlah nya 3 yang artinya Valen itu anak ke 3 yang lahir di Lingkungan keluarga kita." Kata ku menjelaskan. "Wah!! Ide bagus tuh. Itu siapa yang ngerencanain nya? Pierre?" Tanya dad. "Iya,hehehehe." Kata ku. "Tuh mas, kamu aja kalah romantis sama Pierre." Ledek mom. "Sayang, kamu kan tau kalau mas romantis sama kamu cukup di kamar hehehehe." Kata dad. "Ish,dad. Jangan ngomongin obrolan dewasa deh." Kata ku mendengus kesal. "Kamu belom ngedengerin kelanjutan nya By. Maksud dad, mesra-mesraan di kamar tuh nonton tv bareng, nyanyi bareng, nyetrika bareng, baca buku bareng. Intinya yang bareng-bareng. Kamu aja yang terlalu ambigu hehehehe." Kata dad yang gantian malah meledek ku. "Udah-udah. Mendingan kita obrolin persiapan nya. Widi? Kamu bawa kan petasan dan kembang api nya?" Tanya mom. "Bawa dong mom. Ada di belakang." Kata Widi. "Kamu,Leah? Bawa ga lilin nya?" Tanya mom. "Bawa dong. Kan Leah hehehe." Kata ku tersenyum.
"Yaudah, mau makan dulu ga nih? Emang ga laper? Mumpung masih jam 4 lho." Kata dad. "Mau!!!" Jawab ku,Lia,Lio barengan. "Liatkan,Widi? Leah tuh ga pernah dewasa. Dia akan jadi anak kecil kalau sama dad atau sama mom." Kata dad meledek ku. "Ish,dad. Leah tuh kan anak kesayangan kalian hehehe." Kata ku tertawa melihat Lia yang cemberut. "Ulalala Lia jangan marah sayang. Kaka cuman bercanda." Kata ku mengelus rambut Lia.

Takdir Cinta (Sequel Sang Letnan) (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang