JANGAN LUPA BUAT BELI e-book YANG SUDAH NANGKRING DI PLAYSTORE YA GAES. DIANTARANYA
-PENGANTIN BAJAKAN
-PENGANTIN KHAYALAN
-PENGANTIN DADAKAN
-MY POSSESIVE SENIOR
- MY WIFE IS MY LIFE
- WIFE CELEBRITY
- LOSIVE
Ps: Semua e-book ada ekstra part-nya dengan jumlah berbagai macam. Ada yang 10++ ada yang 10--Malika dan Bian mengantar Rindo ke tempat kost-an pemuda itu.
Mobil pajero Bian memasuki sebuah gang yang beruntung masih bisa dilalui mobil.
Kata Rindo tadi, dia jalan ke gedung tempat reunian naik angkot, dan pulangnya Bian berinisiatif untuk mengantar sahabatnya agar ia tahu juga tempat tempat tinggal Rindo.
Sesampainya di depan kost-an, Rindo yang duduk di kursi depan mengucapkan terimakasih karena sudah mengantarnya pulang.
Rindo membuka pintu mobil begitu juga dengan Malika yang berniat pindah ke samping Bian.
Saat kakinya menginjak tanah, mata Malika menjelajah tempat tinggal Rindo yang hanya berukuran sepetak, sama seperti ukuran kost di sebelahnya.
"Abang tinggal sendiri di kost?" tanya Malika menatap Rindo yang berdiri di sampingnya.
"Iya kebetulan teman satu kost gue udah pulang ke kampung semenjak di PHK sama perusahaan," jawab Rindo santai.
"Ayo, masuk dulu."
Namun, ketika kaki mereka hendak melangkah, sesuatu yang janggal terlihat di depan pintu kost.
Tas berukuran besar dan sepatu milik Rindo tergeletak tak berdaya di depan pintu kost.
Rindo mendongak ke pintu yang tertutup dan membaca sebuah tulisan besar yang di tempel di pintu.
"Kamu nunggak dua bulan! Kamu saya usir!"
Kira-kira begitulah tulisan yang di tulis pemilik kost yang entah kemana perginya orang itu.
Rindo menghela napas berat dan mengangkat tas besar tersebut. Tatapannya beralih menatap Bian dan Malika yang terpaku di tempat menatap Rindo dengan pandangan tak terbaca.
"Kalian pulang aja dulu. Lusa gue bakal usaha buat datang ke kantor lo, Bi," ucap Rindo tanpa beban seolah bukan ia yang diusir dari kost-an.
"Terus lo mau tinggal di mana?" Bian menatap sahabatnya.
"Malam ini gue cari kost-an dulu. Selow, bro, udah biasa gue gini. Ya udah sana, balik. Malika kali udah ngantuk mau tidur," ujarnya meminta Bian untuk pergi, namun pria itu bergeming di tempat, begitu juga dengan Malika.
"Lo punya duit?" tanya Bian tajam.
Rindo terkekeh mendengar pertanyaan Bian. Sambil menepuk pundaknya, Rindo berujar, "punyalah. Santai, Bi, dompet gue masih ada duitnya kok."
"Bohong, tuh, Bang," celetuk Malika membuat kedua pria itu menoleh secara bersamaan. "Waktu abang ambil mobil tadi, aku lihat Bang Rindo keluarin dompet yang isinya cuma Tuanku Imam Bonjol satu lembar sama Patimura satu lembar."
Rindo terbelalak tak percaya mendengar ucapan Malika. Seingatnya tadi, ia membuka dompet tadi jaraknya sedikit jauh dari Malika. Bagaimana gadis itu bisa melihatnya? Batin Rindo berujar tak percaya.
"Lo ikut gue aja, Rin. Gue tinggal sendiri kok di rumah," kata Bian membuat Rindo refleks menggeleng.
"Enggak deh. Gue enggak mau ngerepotin lo. Gue cari tempat tinggal lain aja."
Baru bertemu setelah beberapa tahun kehilangan kontak, Rindo tidak enak jika harus menerima kebaikan Bian.
"Sementara aja. Kalau lo udah kerja dan bisa beli rumah sendiri, lo boleh out dari rumah gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
OMG! MALIKA
General FictionMalika Tresia Jarec, cewek cantik yang baru menduduki bangku kuliah semester awal. Cewek biang onar yang selalu bikin ulah dimana pun kakinya berpijar. Cewek cantiknya yang sialnya adalah pacar dari Bian Baskara, seorang pengusaha sekaligus dosen ga...