Arvynne memandang pantulan pada cermin, lama. Matanya yang berwarna Purple Aubergine itu amat menawan mata yang memandang.
'Thats the reason why I'm don't have any similarity with my step mother.' Monolognya lalu memeluk lututnya, rapat.
Dia seolah-olah rasa sakit di hati. Dia yang merupakan satu-satunya anak kandung arwah ibunya dan dia langsung tidak mengetahui hal tersebut.
Akan tetapi, air mata tidak membasahi pipi. Sekadar termenung dan melayan angin malam bersama bulan separa yamg bersinar terang.
'Ahh, I'd forgot about The Sport Week.' Arvynne bangun dari katil lalu keluar dari bilik. Kedengaran bunyi televisyen menguasai ruang tamu.
Ketika dijenguk, rupa-rupanya kawan-kawan Malique datang.
"Arvy, are you feeling much better?" Soal Aathif, memandang Arvynne dengan tatapan kasihan. Selepas mendengar gosip daripada papprazi academy, terus heboh berita berkenaan Daniel mendukung Arvynne.
"Much better. Thank you asking that." Jawab Arvynne lalu mengenyitkan matanya sebelum melangkah ke dapur.
Arvynne memandang meja kaunter island lalu mengeluh halus. Fikirannya mula terawang kearah mimpi yang diterimanya.
'Actually, what happen toward me?' Getus hatinya lalu berkerut saat memikirkan kejadian lampau tersebut.
"Arvynne?"
Arvynne menoleh lalu tersenyum simpul kepada sang pemanggil. Dia menyelitkan anak rambutnya lalu berjalan spontan kearah kabinet cawan.
"How your condition? Why Daniel found you behind academy block? Do you know how much dangerous there?" Soal Malique bertubi-tubi lalu melemparkan tatapan risau.
"I'am fine, Maliq. There's nothing you should worry is. And thank you cause care about me. I'am fine and I know how to take care myself." Tutur Arvynne, mula tidak selesa dengan Malique.
"Huh, I've trying to be the good protector for you but at the last, I put you in dangerous and I'm not the guy who save you either. I'm sorry." Luah Malique lalu meraup wajahnya dengan kasar.
"Hey, its not your fault Maliq. I'm fine like you see now. How can I make you trust my words?" Arvynne menarik tangan Malique lalu tersenyum kecil.
"Then, let me be your guard. I swear I'm gonna protect you like my soul." Pinta Malique dengan wajah sayu.
"If that can make you trust me, I allow it." Kata Arvynne lalu mengusap wajah sayu Malique yang dilontarkan khas kepadanya.
🌙 White Moonlight 🌙
A few days later
Musim persediaan Sukan Tahunan Coast Hailey Academy telah tiba. Ketika itu, wajah Arvynne dan rakan-rakannya jelas memancarkan kepenatan yang dirasai oleh mereka.
'Arvynne dengan kawan-kawan dia lesu semacam lah minggu ni. Kenapa ek?'
'Diorang penat pun still cantik. Aku jealous.'
'Aku nak bawa makan sama-sama tapi nanti diorang tolak macam mana?'
"Arvy."
Arvynne menoleh lalu tersenyum simpul kepada si dia. Wajahnya jelas terpancar risau melihat tompok gelap di bawah mata mereka.
YOU ARE READING
The Gumusservi ✓
Fantasía✿ *✧-3rd peonylimette land-✧*✿ Also known as WHITE MOONLIGHT . ++ ARVY Dendam dalam selimut. Dia tekad. Sesiapa yang menyentuh, figura itulah yang mencabar. Malah, kedatangan ke Malaysia bukannya satu arahan atau keinginan. Namun pembalasan...