9:03 PM
Rumah Arvynne
Karl keluar dari bilik selepas meletakkan Arvynne yang nyenyak tidur di bahunya sepanjang perjalanan menuju ke rumah gadis kaya tersebut.
"So tell me Karl."
Karl terkejut, statik melangkah belakang sambil tangannya masih memegang tombol pintu. Dia terkejut melihat kelibatan penjaga Arvynne yang berdiri di hadapannya.
"Huh?"
Manajer tersebut menjungkit kening sambil memeluk badannya. Dia tampil serius walaupun hakikatnya dia sudah cair melihat jejaka kacak itu.
"Wait for a minute, Daisy. I need some water. May I?" Karl meminta izin dengan sopan. Masih berdiri di hadapan manajer bernama Daisy.
"What are you waiting for?"
"Your permision."
"Okay fine! You may."
Daisy merengus geram. Dia sekadar membiarkan Karl mengambil air dari mesin air jenama Coway. Biadapnya memang tak boleh dibendung lagi. Kalau ya pun, biarlah tuan rumah yang melayan tetamu.
"Tell me now, Karl."
Karl meletakkan gelas kaca di kaunter marmar berwarna putih kekelabuan itu. Dia mengeluh lalu curi-curi melirik kearah Daisy.
"As I said, Jayden kissed her roughly."
"Before that happened." Dengan cepat Daisy menyampuk dengan wajah tidak bersalah.
"Is it important to tell you?" Karl menjungkit kedua bahunya lalu tersengih, menampakkan gigi taringnya yang berwarna putih bersih.
"Of course yes! Because I'm her manager. And I deserve to know so I can sue Jayden for his indecent act." Daisy terus menghentak permukaan kaunter, geram apabila memikirkan kejadian itu lagi.
"Okay okay. You're too harsh for your gentle name." Sempat Karl mengusik.
"Shut your asshole mouth."
"Okay, I'm sorry. I do know that Jayden alreadu fallen in love with Arvy. So I just watched. Until the two of them were lost. I searched and heard Arvy scream. So I saw Jayden being punished by Arvy."
"Huh? Arvy punched Jayden?!" Daisy sudah berdiri dari duduknya. Dia tak percaya! Namun sudut hatinya, berfikiran logik. Mustahil wajah beku seperti Arvynne tidak pernah melakukan hal sedemikian.
"Nope."
"So?"
"Jayden self-inflicted. like he can't control his actions."
"When I came, I told her to calm down. And I realized Jayden and fainted because of his drastic actions." Permukaan cawan yang sudah kosong digosok perlahan.
"Oh, I see. So?"
"So what?"
"So you're the one who helps Arvy?"
"Of course no. I just calm down her. Thats all." Karl membantah lalu tersenyum senget.
"Still it brings the same meaning."
"Okay."
"Oh yeah!" Daisy menghentak permukaan kaunter sekali lagi, namun bunyi hentakan kali ini mengejutkan Karl untuk kali kedua.
YOU ARE READING
The Gumusservi ✓
Fantasía✿ *✧-3rd peonylimette land-✧*✿ Also known as WHITE MOONLIGHT . ++ ARVY Dendam dalam selimut. Dia tekad. Sesiapa yang menyentuh, figura itulah yang mencabar. Malah, kedatangan ke Malaysia bukannya satu arahan atau keinginan. Namun pembalasan...