Saat aku sampai di rumah, aku langsung memasuki ruangan khusus di rumah tersebut. Aku langsung menatap monitor pelacak keberadaan para anggota kerajaan. Jaman ini bukan lagi jaman yang kalian kenal, kini semuanya tergantikan oleh teknologi canggih.
Aku menekan nama Kelvin dan melihat keberadaanya. Saat aku dan Gabriel melihat keberadaan Kelvin, kami terkejut.
"Kelvin kok bisa ada di perbatasan Utara? Itu sangat jauh dari perbatasan Selatan. Apa yang dia lakukan. Dan dia seperti di sebuah tempat. Apa kau tau tempat ini Ga?" aku berbalik bertanya kepada Gabriel. Dan lagi Gabriel tiba-tiba memasang wajah aneh, dia sepertinya tahu tempat itu. Lalu, dia mengucapakan suatu kata."Pemakaman." Dengan nada yang berbisik, aku tetap mendengarnya. Aku langsung berlari keluar menarik lengan Gabriel. Belum sempat aku keluar dari rumahku, aku langsung menyadari satu hal.
"Tunggu. Sejak kapan kota kita ada pemakamannya. Kamu bercanda ya Ga?" Gabriel tak membalas perkataanku, tapi malah lanjut berlari sambil memegang tanganku. Ia membawaku ke stasiun.
"Kita mau kemana?" tanyaku kebingungan.
"Ke perbatasan Utara," datarnya.
"What?! Are you kidding me? Ga sejak kapan kota kita ada pemakamannya. Jawab aku." Dia hanya berbalik sebentar kepada ku, dan kembali terdiam. Ini sungguh aneh, segerombolan pria berjas putih, pemakaman. Kota ini harusnya tak memiliki hal tersebut. Kota ini memiliki peraturan, dilarang keras memakai jas putih. Apakah Bapak tadi hanya bercanda? Aku terus berkata seperti itu di dalam pikiranku.
Hingga aku tersadar, aku dan Gabriel sudah sampai di pemakaman yang ia maksudkan tadi. Dan tentu saja ini adalah pemakaman teraneh dan sangat berbeda dari pemakaman lainnya. Pemakaman ini bukanlah tempat di luar ruangan dan mayat dikuburkan di bawah tanah, lalu diletakkan batu nisan diatasnya, jelas bukan. Ini berbeda.
Pemakaman ini adalah rumah besar, bahkan jika dilihat dari luar ini tak terlihat seperti pemakaman. Saat memasuki rumah tersebut, hanya bau Formalin atau Borax yang tercium. Sungguh membuat perasaan tidak enak. Aku mulai merasa janggal, rumah ini dikatakan pemakaman tetapi tak ada satupun kuburan didalamnya.
Tetapi, aku hanya mengikuti Gabriel. Dia mulai berjalan di lorong-lorong rumah tersebut. Rumah itu benar-benar memiliki sangat banyak lorong dan kamar. Dan di setiap pintu kamar tersebut terdapat dua huruf, seperti inisial nama seseorang. Kini aku mulai menyadari apa yang ada didalam kamar tersebut. Dan aku memberanikan diri membuka satu kamar, dan kagetnya aku melihat mayat di dalam kamar tersebut. Aku langsung memegang tangan Gabriel lebih erat.
"Ga. Kita mau kemana?" aku bertanya ke Gabriel yang sedari tadi hanya berjalan.
Kini kami memasuki ruangan besar yang didalamnya tetap saja kamar-kamar. Tetapi, yang ini berbeda, di setiap pintu tersebut, ada gambar mahkota. Yang menandakan bahwa mayat di dalam adalah seorang bangsawan. Dan aku langsung sadar, apa maksud Gabriel memasuki ruangan ini.
"Gabriel, gak mungkin kan? Maksud kamu apa kesini. Gabriel, please answer me." Aku mulai sesak, apalagi saat Gabriel berhenti di depan pintu yang berinisialkan K dan B. Aku menahan napas saat Gabriel membuka pintu tersebut. Dan benar saja didalam kamar itu, adalah Kelvin, adikku.
TBC
|
|
|
Ikutin aja alurnya zeyeng^^Voment!!
So ya, see ya💛
KAMU SEDANG MEMBACA
BARCODE [Completed]
Misterio / SuspensoKamipun memulai perjalanan kami. Memulai petualangan kami. Saat aku melakukan ini, apakah aku memiliki keraguan? Ketakutan? Resah? Tentu saja. Saat kami masuk kejalan raya, semua emosi itu berkecamuk. Dan sekali lagi aku memikirkan tentang Barcode...