"Siapa yang orang terpilih?" tanyaku ingin tahu. Sadya menatapku dalam dan dengan hati-hati mengucapkan nama Kelvin.
"Kelvin adalah orang terpilih." Aku langsung membalik mesin ketik itu dan melihat nama Kelvin. Aku kaget dan tidak bisa berkata apa-apa.
"Bagaimana mungkin? Apa semua ini? Jangan bercanda denganku." Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Dan Sadya mengambil ancang-ancang untuk menjelaskan semuanya. Ia menjelaskannya dengan jelas.
Dia bilang bahwa, Kelvin adalah orang terpilih karena namanya tertulis di barcode. Dan orang yang terpilih tidak mengetahui apapun tentang barcode, dia bahkan tidak akan di beritahu. Jika ia mengetahuinya, walaupun sedikit saja, hal buruk akan terjadi kepadanya atau keluarganya. Tidak ada yang tahu siapa yang membuat sistem ini, tidak ada yang tahu. Tapi, hanya satu hal yang di ketahui tentang barcode ini, yang mendapatkannya akan diberikan oleh seorang pria bernama Brandon sehari setelah mereka berkenalan, dan dalam waktu dekat ia akan menerima sebuah kotak yang isinya sebuah barcode yang bertuliskan sebuah nama.
Saat mendengar nama Brandon disebut, aku merinding. Dia telah memberikanku sebuah kotak, dan isinya adalah barcode. Tetapi aku tak pernah membaca. Aku takut dan tidak ingin memikirkannya. Dan semua hal yang di jelaskan Sadya tentang Kelvin yang ada hubunganya dengan Barcode belum menjawab pertanyaan tentang kematian Kelvin.
"Terus kalau orang tuaku tau bahwa di dalam barcode tertuliskan nama Kelvin, memangnya apa hubungannya dan apa yang akan terjadi? Memangnya benda itu ada hubunganya dengan kematian adikku?" tanya sedikit paksa.
"Tentu saja. Ada hubungannya. Mungkin kau tahu, tapi pasti kau lupa. Mereka yang terpilih akan di jemput oleh orang berjas putih, dan sepertinya itu terjadi terhadap Kelvin." Yang di katakan Sadya benar, hari dimana Kelvin menghilang ia memang di jemput oleh orang-orang berjas putih.
"Mereka mau apa dari Kelvin? Kenapa harus Kelvin?"
"Dia menjemputnya untuk di bawa ke suatu tempat. Aku tidak tahu dimana, karena dia tidak akan memberitahu," kata Sadya.
"Dia? Dia siapa?" tanyaku kebingungan.
"Seseorang yang bersama kita. Dia juga dijemput." Aku hanya berkata dalam hatiku bahwa Sadya sedang mengarang sebuah cerita.
"Kalau begitu, apakah orang tuaku tau kalau yang ada di barcode itu adalah nama Kelvin?"
"Ya. Mereka tahu," jawabnya yang membuatku kaget.
"Kalau mereka tahu, kenapa mereka tidak menyelamatkan Kelvin?" Aku mulai merasa kesal dengan cerita ini.
"Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin kau sudah tahu, kalau ibumu berasal dari negeri ini. Itu berarti ia penduduk asli yang lahir disini, dan semua keturunanya akan mendapatkan hal yang sama. Orang tuamu tahu semuanya, dari kematian Kelvin, saat Kelvin di jemput bahkan saat jiwa Kelvin dibawa. Mereka tahu semuanya. Itu adalah takdir mereka." Aku ingin meyakinkan diriku bahwa itu tidaklah benar. Tapi, jika itu benar, jadi selama ini orang tuaku tahu. Dan karena itu sebelum Kelvin pergi mereka aneh.
"Terus sekarang kenapa kau mengajakku kesini? Untuk menceritakan ku omong kosong ini?" tanyaku sedikit kesal. Aku ingin pergi dari sini secepat mungkin.
TBC------
KAMU SEDANG MEMBACA
BARCODE [Completed]
Misteri / ThrillerKamipun memulai perjalanan kami. Memulai petualangan kami. Saat aku melakukan ini, apakah aku memiliki keraguan? Ketakutan? Resah? Tentu saja. Saat kami masuk kejalan raya, semua emosi itu berkecamuk. Dan sekali lagi aku memikirkan tentang Barcode...